You are on page 1of 21

Asuhan Keperawatan Pada

Ny. T dengan Gangguan


Sistem Kardiovaskuler :
Syok Kardiogenik
di Ruang HCU RS AL ISLAM
Oleh :
Salma Diyanah
PK 11.17.063
Syok Kardiogenik

 Syok merupakan suatu keadaan kegawat daruratan yang ditandai


dengan kegagalan perfusi ke jaringan, sehingga mengakibatkan
gangguan metabolism sel
 Pada syok kardiogenik ini terjadi suatu keadaan yang diakibatkan oleh
karena tidak cukupnya curah jantung untuk mempertahankan fungsi alat-
alat vital tubuh akibat disfungsi otot jantung
Etiologi

 Diakibatkan oleh kerusakan bermakna pada


miokardium ventrikel kiri yang ditandai oleh gangguan
fungsi ventrikel kiri, yang mengakibatkan gangguan
berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigen
ke jaringan. Penyebab syok kardiogenik dibagi 2 yaitu :
 Gangguan ventricular ejection : infark miokard akut,
miokarditis akut, komplikasi mekanik seperti rupture
septum, aneurisma ventrikel kiri, kardiomiopati, kontusio
miokard
 Gangguan ventrikuler filling : temponade jantung,
stenosis mitral, miksoma pada atrium kiri, infark ventrikel
kanan
Manifestasi Klinis
Kriteria Syok Kardiogenik
oleh : Myocardial Infarction Research Units Of the National Heart, Lung, and
blook Institure

 Tekanan arteri sistolik <90 mmHg atau 30 sampai 60 mmHg


 Adanya penurunan aliran darah ke system organ-organ
utama : urin <20ml/jam, disertai penurunan kadar natrium
dalam urin, vasokontriksi perifer disertai akral dingin,
terganggunya fungsi mental
 Peningkatan enzim jantung
 Evolusi EKG
 Nyeri Dada, sesak
 Diaforesis, Edema Paru
Pengkajian

 Identitas Klien
 Nama : Ny. T
 Tempat/Tanggal Lahir : 09 Juli 1946
 Umur : 71 tahun
 Agama : Islam
 Diagnose medis : Syok Kardiogenik, NSTEMI
 Tanggal pengkajian : 23 Februari 2018
 Tanggal masuk rs : 23 Februari 2018
 No. Medrec : 747364
 Nama penanggung jawab : Ny. I
 Pekerjaan : IRT
 Alamat : Ciwastra
Pengkajian

 Alasan masuk rumah sakit


Sesak nafas dan lemah badan setelah jatuh di kamar mandi 1 jam SMRS,
mengalami pingsan
 Keluhan utama
Pasien mengeluh sesak
 Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dilakukan pengkajian pada tanggal 23 Februari 2018, pasien mengeluh
sesak dan nyeri pada pinggang bagian kanan. Sesak dirasakan seperti berat
menarik nafas, nyeri yang dirasakan hilang timbul. Skala nyeri 4
 Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengalami gastritis.
 Riwayat Kesehatan Keluarga
Tidak terkaji
Pemeriksaan Fisik

 Pemeriksaan Fisik
 Penampilan Umum
 Kesadaran : Compos Mentis
 GCS : 15 (E4M6V5)
 TTV : Tekanan Darah : 108/72 mmHg
 Nadi : 117 x/menit
 Respirasi : 26 x/menit
 Suhu : 36,20C
 Nyeri : ada nyeri, skala 4
 BB : 40 kg
 TB : 150 cm
 IMT : 18 (BB kurang)
Pemeriksaan Fisik
 Sistem Pernafasan
Tidak ada secret pada hidung. Tidak ada pembengkakan pada hidung.
Terpasang Binasal Canule dengan flow 4 liter. Pergerakan dada kanan dan kiri
sama. Suara paru terdengar vesikuler dan irama teratur. Penggunaan otot
bantu pernafasan. SpO2 97%.
 Sistem Kardiovaskular
Bentuk dada simetris. Konjungtiva tidak anemis. CRT 4 detik, denyut nadi
teraba lemah, cepat dan teratur. Akral dingin. Irama jantung teratur. EKG
Sinus Takikardi,
 Sistem Pencernaan
Bibir kering. Gigi dan lidah tampak bersih. Bentuk abdomen datar. Auskultasi
bising usus 8x/menit. Tidak terdapat massa pada abdomen. Sedikit nyeri tekan
pada uluhati. Klien mengeluh lemas, nafsu makan menurun. IMT 18 (BB
kurang)
 Sistem Genitourinaria
Terpasang kateter. Tidak ada nyeri tekan pada vesica urinaria.
Pemeriksaan Radiologi
 Pemeriksaan USG Organ Intra Abdomen Atas dan Bawah (tanggal 23
Februari 2018)
Kesan :
Efusi Pleura kanan minimal
USG Hepatobilier, Kandung Empedu, Limpa, Pankreas, Kedua Ginjal,
Vesica Urinaria tidak tampak kelainan
Tidak tampak pankreatitis
Tidak tampak pembesaran kelenjar paraaorta/parailiaka maupun
koleksi cairan bebas intraperitoneal
 Pemeriksaan Thorax AP/PA (tanggal 23 Februari 2018)
Kesimpulan :
Kardiomegali (LVH) dengan sclerosis aorta disertai tanda udema paru
Ketinggian diafragma kanan
Pemeriksaan EKG

Hasil Pemeriksaan EKG (tanggal 22 Februari 2018)


Sinus Takikardia + ST Depresi di V5,V6,I
Hasil Pemeriksaan EKG (tanggal 23 Februari 2018)
Sinus Takikardia + ST Depresi di V5,V6,I
Diagnosa Keperawatan

Gangguan perfusi jaringan b.d


penurunan cardiac output ke jaringan
Nyeri akut b.d trauma
Gangguan kebutuhan nutrisi b.d
malnutrisi
Intervensi Keperawatan
 Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan cardiac output ke jaringan
Intervensi :
1. Monitor tanda-tanda vital.
2. Observasi adanya perubahan tingkat kesadaran secara tiba-tiba.
3. Observasi warna dan suhu kulit dan CRT
4. Pertahankan dan monitor oksigenasi.
5. Berikan posisi semifowler.
6. Monitor EKG
7. Terapi obat :
1. Lasix 2x1 amp
2. Trombo Aspilet 1x1tab
3. Dobutamin
4. Artovastatine 1x20 mg
Intervensi Keperawatan

 Nyeri akut b.d trauma


Intervensi :
1. Monitor dan kaji nyeri, skala nyeri,
2. Ajarkan relaksasi napas dalam kepada pasien
3. Berikan analgetik sesuai program
1. Ketorolac 2x1 amp
2. Metronidazole 3x500mg
3. Ceftriaxone 2x4 mg

4. Observasi TTV
Intervensi Keperawatan

Gangguan kebutuhan nutrisi b.d malnutrisi


Intervensi :
1. Monitor dan kaji penurunan BB tiap hari
2. Observasi dan kaji nafsu makan pasien tiap hari
3. Berikan makanan sesuai diit klien (Diit Jantung)
4. Kolaborasi obat : Pantoprazole 1x40 mg,
Ondansentrone 2x4 mg
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

1. Tanggal 23 Februari 2018 :


 Memonitor tanda-tanda vital.
Respon : tekanan darah 121/82 mmHg, Nadi 110x/menit, Respirasi 28x/menit, Suhu
36,70C, Nyeri berkurang
 Memberikan posisi semifowler.
Respon : posisi semifowler 300
 Membantu pasien melakukan aktivitas duduk, makan bubur sumsum, telur
rebus dan minum.
Respon : pasien belum dapat mengambil dan melakukan makan dan minum
secara mandiri
 Memonitor dan mempertahankan oksigenasi.
Respon : binasal canule masih terpasang, flow 3 liter
 Mengobservasi warna dan suhu kulit dan CRT.
Respon : warna kulit tidak pucat, Suhu 36,60C, Akral hangat, CRT 2 detik
IMPLEMENTASI

 Mengobservasi adanya perubahan tingkat kesadaran.


Respon : kesadaran compos mentis. GCS score 15 (E4M6V5)
 Membantu pasien miring kanan dan miring kiri, duduk
Respon : miring kanan dan kiri tidak dengan bantuan
 Memberikan obat analgetik ketorolac, pantoprazole, ondansentrone,
Trombo Aspilet, Artovastatine
Respon : nyeri berkurang
IMPLEMENTASI

2. Tanggal 24 Februari 2018


 Mengobservasi TTV
Respon : TD : 110/85, Nadi : 115x/menit, RR: 27x/menit, suhu 36,9, nyeri berkurang
 Memberi makan bubur sumsum, telur rebus dan minum, obat oral
Respon : kebutuhan nutrisi terpenuhi
 Memberi obat via I.V metronidazole, ceftriaxone
Respon : nyeri berkurang
 Mengobservasi nyeri , skala, mengajarkan relaksasi nafas dalam
Respon : klien tampak tenang, nyeri berkurang
 Memberikan oksigen melalui simple mask dengan flow 7 liter
Respon : sesak berkurang
EVALUASI

 TANGGAL 24 FEBRUARI 2018


 Dx 1 : Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan cardiac output ke
jaringan
S: pasien mengatakan sesak berkurang
O: tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 115 x/menit, Suhu 36,7 0C,
Respirasi 27 x/menit, Nyeri berkurang, SpO2 99%, Akral hangat, CRT 2 detik
A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
EVALUASI

 DX 2 : Nyeri akut b.d trauma


S: pasien mengatakan nyeri berkurang
O: tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 95 x/menit,
Suhu 36,7 0C, Respirasi 18 x/menit, Nyeri berkurang
skala 1 (0-10), SpO2 99%, Akral hangat, CRT 2 detik
A: Masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
EVALUASI

DX 3 : Gangguan kebutuhan nutrisi b.d malnutrisi


S : klien mau makan sedikit demi sedikit
O : makan tidak habis, BB 40 kg, nyeri uluhati berkurang
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

You might also like