Professional Documents
Culture Documents
PATOLOGI GINEKOLOGIK
1. KELAINAN KONGENITAL
2. INFLAMASI/ RADANG
3. NEOPLASMA JINAK DAN GANAS
4. PENGARUH HORMONAL PADA ENDOMETRIUM
5. KELAINAN KEHAMILAN
Anatomi
Embriologi
Uterus, serviks dan vagina dibentuk oleh
fusi pasangan duktus Mulleri
Tuba fallopii timbul dari bagian atas
duktus yang tidak berfusi
Kelainan kongenital yg sering timbul
akibat anomali duktus Mulleri : Uterus
Bicornu, Dua Uterus-Vagina, Simple
Cyst , Wollfii
VULVA & VAGINA
Kelainan kongenital
Inflamasi/infeksi
Kista
Tumours
Others
Kelainan kongenital
Atresia hymenalis/ hymen imperforata
Double vulva(vagina)/duplikasi
vulva(vagina)
Hipoplasi vulva(vagina)
INFLAMMASI
VULVA
Gonorrhoea, Sifilis, Ulkus Molle, Granuloma Inguinale, Dermatitis
VAGINA
- Faktor predisposisi: DM, higiene rendah, kelembaban tinggi,
iritasi bahan kimia, benda asing
VAGINITIS TRICHOMONALIS
- Asimtomatis, faktor risiko Ca epidermoid cervix uteri
- discharge jernih sampai mukopurulen, kuning kehijauan, gatal
- Strawberry appearance
- Mikroskopik : radang supurativa dengan perubahan epitel
NON SPESIFIK
- Gejala tidak khas
- Mikroskopis : radang kronik non spesifik
Infection Pathways
Tumor
PRE CANCER
LEUKOPLAKIA VULVA
KRAUROSIS VULVA
TUMOR JINAK
(KISTA : Kista Bartholini, Kista Sebaseosa)
PAPILOMA
LIPOMA
TUMOR GANAS
• Ca EPIDERMOID
• MELANO Ca
• TUMOR GANAS SEKUNDER : vesika urinaria, vagina,
Cervix, ChorioCa
VAGINA
NEOPLASMA JINAK
Papiloma
NEOPLASMA GANAS
Ca Epidermoid Vagina
asimtomatis lokal infiltratif, ulseratif fistula
Sarkoma Botrioides
- spt anggur, putih keabuan, mengkilat dan rapuh
- Mikroskopik: jar ikat, jar miksomatosa, otot, tulang
rawan, kelenjar
Karsinoma Sekunder
Cervix, Chorio Ca Gestational
Others
Caruncula urethra
Condyloma acuminata
Condyloma lata
Endometriosis eksterna
Elephanthiasis vulvae
CERVIX
Congenital anomalies
Inflammations
Acute and Chronic cervicitis
Tumors
Benign tumours
malignant neoplasma
Congenital Anomalies
Aplasia/hipoplasia → stenosis lubang
serviks
Septum
Kegagalan fusi duktus mulleri
heteropia
Inflamasi = Cervicitis
Reaksi radang
Akut
Kronik
Causa
Bakterial: N. gonorrhoeae, Streptococcus
grup B, M. tbc, dll
Mikotik: Candida albicans, Aspergillus
Parasit: trichomonas vaginalis, Chlamidia
Virus: HSV tipe 2, HPV, CMV, Rubella
SERVISITIS AKUT
SERVISITIS KRONIK
contact bleeding
Endoservik ektropion, disertai erosi epitel
Kista retensi
Mikroskopik :
Epitel ektoservik hiperplastik / displasia
Epitel endoservik : metaplasi skuamosa / displasia.
Stroma sembab, fibrosis (+), sebukan limfosit dominan
Kelenjar endoservik melebar
Sel epitel rusak, kandungan glikogen hilang tes
Schiller (-)
Asam asetat 2% putih
Tumor
Benigna
Polip cervix :
Keluhan : fluor albus, spotting, contact bleeding
Mikroskopik : mukosa polipoid stroma sembab, pembuluh
darah bertambah dan melebar, sel radang (+)
Maligna
Ca cervix
Sekunder
Daerah skuamokolumner junction : daerah kritis
mengalami metaplasia
Wanita normal mengalami metaplasia ini
sewaktu:
periode produksi estrogen tinggi
kehamilan pertama
menarche
Selama metaplasia, sel epitel squamous yang
baru rawan terhadap carcinogen.
Gangguan dalam pertumbuhan dan
perkembangan displasia menjadi normal
kembali atau berkembang menjadi awal Ca
cervix.
Ca cervix : Faktor risiko
Coital age < 16 tahun
Multiparitas
Aktivitas seksual >>
Jarak antar kelahiran < 2 tahun
Partner sexual
Infeksi HPV, HSV, Chlamydia
Merokok
STAGING
TNM
FIGO
METASTASE
Invasif langsung
Hematogen
Limfogen
PROGNOSIS
stadium klinik
jenis dan derajat diferensiasi
respon limfosit
tingkat proliferasi
pengobatan
TINGKAT PENYEMBUHAN
stad 0 : 100 % stad III : 24,2 %
stad I : 63,7 % stad IV : 6,7 %
stad II : 43,5 %
Ca cervix : Staging (FIGO, 2000)
Stad 0 Lesi belum menembus membrana basalis
I Lesi terbatas di cervix
IA1 : < 3 mm, Ǿ < 7 mm
IA2 : 3 mm < lesi < 5 mm, Ǿ < 7 mm
IB1 : lesi terbatas di cervix, ukuran < 4 cm
IB2 : lesi terbatas di cervix, ukuran > 4 cm
II Lesi keluar cervix, ke parametrium atau 1/3 prox vagina
IIA : lesi meluas ke 1/3 prox vagina
IIB : lesi meluas ke parametrium
III Lesi keluar cervix, ke dinding panggul atau 2/3 prox vagina
IIIA : lesi meluas ke 2/3 prox vagina
IIIB : lesi sampai dinding panggul
IV Lesi keluar dari organa genitalia
IVA : lesi meluas keluar panggul, atau mukosa vesica urinaria
IVB : lesi sampai mukosa rektum dan/atau metastase jauh
Pap’s smear
Definisi
Manfaat
Waktu
Syarat
Prosedur
Hasil & Interpretasi
Papanicolaou’s classification
class I : jinak
class II : jinak, atipik – IIR : perlu pemeriksaan ulang
class III : suspek atau displasia
class IV : mungkin positif atau karsinoma insitu
class V : positif atau karsinoma invasif
Ca EPIDERMOID
Paling banyak (90%)
Makroskopik
Stad dini tidak terlihat, bisa berupa penebalan yang
mudah berdarah
lanjut benjolan kecil, kadang dengan ulkus.
Pertumbuhan selanjutnya:
○ Berdungkul dungkul bunga kobis ( eksofitik )
○ Ulkus dalam dengan kerusakan sekitar
○ Penebalan diikuti ulkus/ ulserasi endofitik
pembesaran servik
Mikroskopik
Ca epidermoid pada umumnya, sebagian besar tanpa
keratin, mutiara tanduk (+/-)
ADENO Ca
Pertumbuhan Ganas Kelenjar Endoserviks, berpapil
papil
Kronik
Jarang dijumpai, biasanya bagian PID atau pemakaian
IUD
Mikroskopik : sel plasma, limfosit, histiosit dan leukosit
dalam stroma endometrium kelenjar atrofi
IUD fibrosis, sel datia benda asing
MYOMETRITIS
Tumor
Epitelial
Maligna
Benigna
○ Leiomyosarcoma
○ Polip endometrii
○ Hiperplasi endometrii ○ Endometrial
Maligna stromal sarcoma
○ Adeno-Ca Sekunder
○ Clear cell adeno-Ca Penyakit trophoblast
○ SCC Tumor like conditions
Non-epitelial
Adenomyosis
Benigna
Endometriosis
○ leiomyoma
TUMOR ENDOMETRIUM
Polip Endometrium
sering ditemukan, perdarahan pervaginam
tonjolan kavum uteri, tunggal / multipel, biasanya
dekat fundus
pertumbuhan polipoid mukosa, stroma sembab,
pembuluh darah melebar, kelenjar ada yang
melebar dgn epitel berlapis-lapis
Adeno Ca Endometrii
Stadium Klinik
St 0 : karsinoma insitu
St I : terbatas dalam korpus uteri
St II : menginfiltrasi serviks uteri
St III : keluar dari korpus, belum keluar dari rongga pelvis
St IV : menginfiltrasi rektum, ves ur, keluar dari pelvis
metastasis jauh
Sarkoma Endometrium
Mikroskopik
Kelenjar endometrium sangat sedikit, letak berjauhan.
Stroma hiperseluler, padat, dengan sel berbentuk lonjong,
inti besar hiperkromatik, kasar, (beberapa dgn mitosis dan
atau dengan banyak inti) sitoplasma sedikit / hilang
Malignant Mixed Tumor
Mempunyai > 1 komponen sarkomatosa heterolog
dan komponen karsinomatosa
Berasal dari pertumbuhan epitel duktus Mulleri yang
masih bisa berdiferensiasi dan atau jaringan epitel
endometrium
Tersering : Mixed Mesodermal Tumor komponen
stroma, komponen mesenkim
Tumor tumbuh berdungkul-dungkul, warna kuning
kelabu, mengisi kavum uteri
Terdapat bagian lunak, kenyal dan keras
Mioma Intramural
Asimtomatis, bila besar rasa tidak enak perut bag bawah,
obstipasi, keluhan kencing
Mioma submukosum
Perdarahan
Mengisikavum uteri uterus besar dan berubah bentuk
Mioma Geburt
Biasanya disertai infeksi / ulserasi
Makroskopik :
Uterus berbenjol, permukaan halus
Sarang2 mioma berwarna putih, struktur mirip daging
ikan, berbatas tegas, konsistensi kenyal keras
Mikroskopik :
Diantara serabut miometrium tampak masa tumor
berupa serabut miometrium tersusun padat,
beranyaman dengan sel dan intinya besar, berbentuk
lonjong. Degenerasi hialin yang ditemukan berupa masa
homogen tanpa inti
Myoma
Adenomiosis
Invasi jinak endometrium dalam miometrium disertai hiperplasia
serabut miometrium
Lapisan basal endometrium tumbuh dalam miometrium kelenjar
endometrium immatur – tidak ikut siklus
Bila ikut siklus, terjadi perdarahan yang terlihat sebagai bercak
coklat hitam dimana kelenjarnya hiperplastik
Banyak pada wanita yang mempunyai anak > 4, dengan keluhan
dismenorrhea atau benjolan perut bawah
Makroskopik
Dinding uterus tebal dengan struktur trabekula, kadang disertai
bercak coklat hitam
Mikroskopik
Tampak pulau-pulau endometrium dikelilingi susunan padat
miometrium
ENDOMETRIOSIS
Terdapat jaringan endometrium diluar uterus, dapat
tumbuh progresif, kadang mempunyai daya
penembusan
Tahap awal asimtomatis, bila banyak dismenorrheae
Sering pada ovarium – Endometriosis Ovarium
Berbentuk kista berisi masa coklat Kista Coklat
Mikroskopik :
Dinding kista dibatasi jaringan endometrium, kadang
hanya lapisan sel yang mengandung hemosiderin
Lokasi Endometriosis
Leiomiosarkoma
Jarang ditemukan
berasal dari pertumbuhan ganas mioma uteri.
Bila mioma tumbuh cepat (terutama pada penderita postmenopause),
disertai daerah daerah perlunakan/nekrotik berwarna keabuan
waspada proses ganas
Mikroskopik
seperti proses ganas otot polos umumnya
Oviduct
Kelainan kongenital
Inflamasi
Tumor
Salphingitis Akut
Endosalpingitis Akuta
terbatas pada mukosa tuba
Awal : sedikit hiperemik, udem ringan, sel radang (+)
Lanjut : mukosa saling melekat, membentuk struktur folikel
(endosalpingitis folikularis), udem dan sel radang sampai
muskularis nanah tertimbun dalam lumen tuba(pyosalphing)
Bila nanah keluar melalui ostium fimbriae radang di sekitarnya
perlekatan dan terjadi abses tubo ovarial merusak bangunan
sekitar
Mikroskopik
radang akut disertai struktur lain yg sesuai gambaran klinik
Salpingitis Interstitialis
Staphylococcus / Streptococcus
Tuba besar akibat udema lapisan muskularis dan serosa,
bersebukan difus sel radang akut. Mukosa udem ringan
Lanjut dapat terjadi abses subserosa
Salphingitis Kronik
Piosalphing
proses kronik, berasal dari bentuk akut nanah tetap diproduksi
dan terkumpul dalam lumen debris terbuang tersisa cairan
jernih (hidrosalphing)
Bila sebelumnya terjadi perlekatan jonjot mukosa hidrosalping
folikularis
Salpingitis Tuberkulosa
Hematogen dari tempat lain menyebar ke korpus, ovarium dan
peritoneum.
Perlekatan dengan bangunan sekitar dan nekrosis kaseosa yg
terbentuk memberi gambaran mirip proses ganas
Mikroskopik : terdapat radang kronik, struktur tuberkel
dengan/tidak nekrosis kaseosa dan sel datia Langhans
Tumor
Primer : Jarang terjadi
Benigna: adenoma papiler, leiomyoma,
fibroma, papiloma
Maligna: adeno-Ca, clear cell Ca, dll
Sekunder : metastase dari ovarium
Primer & sekunder sulit dibedakan
Ovarium
Kelainan Kongenital
Radang
Kista
Non-neoplasma
Neoplasma
Tumor
Primer
○ Epitelial
○ Sel benih/germ cell
○ Stromal neoplasma
Sekunder
Radang Ovarium
Bisa berasal dari tuba fallopii, apendiks, usus
Keluhan : sakit didaerah perut bawah sedikit lateral
Radang Akut
Oophoritis Akuta Fibrinosa : ovarium bengkak, merah, dengan
bercak fibrin/ putih dapat terbentuk abses
Mikroskopik : radang akut dengan fibrin dan nekrosis luas
Radang Kronik
Perioophoritis Kronik
Dari proses akut, permukaan ovarium dilapisi jaringan ikat
fibrous.
Sering diikuti perlekatan
Mikroskopik :
sesuai radang kronik dengan fibrosis pada permukaan ovarium
Oophoritis Kronik
Seluruh bangunan ovarium terkena ovarium sklerotik
Fungsi terganggu
Tumor Ovarium
Asimtomatis
Pembagian :
1. Non Neoplastik
2. Neoplastik
1. Berasal dari :
Epitel
Epitel dan stroma
Stroma
Sel benih
2. Menyebabkan feminisasi atau virilisasi
3. Sekunder / hasil metastasis
Non Neoplastik
1. Akibat Radang, misal: kista tubo-ovarial
2. Kista Folikel
Kista folikel haemorraghikum
Ovarium polikistik aktif
○ menstruasi tidak teratur / meno-metrorhagia / oligomenorhea
○ anovulasi dan infertilitas
○ hirsutisme
3. Kista Lutein
Kista Lutein Granulosa
○ Kista Korpus Luteum (pada kehamilan)
○ Kista Korpus Luteum Persisten – gangguan haid diikuti perdarahan lama
endometrium menunjukkan reaksi desidua dengan kelenjar sekresi
○ Kista Korpus luteum akibat hematoma korpus luteum
Kista Lutein Theca
stimulasi HCG >> Luteinisasi sel Theca kista
Prognosis
Stadium penyakit
Jenis histologi & differensiasi sel
Pembedahan
Usia pasien
Keadaan Umum pasien
Histopatologis
A. STROMO EPITELIAL (primer epitel)
Asal Epitel Germinal (mesotelium) Mesotelioma
1. Mesotelioma Serosum
Kistadenoma Ovarii Serosum -- Jinak
○ permukaan berbenjol, halus, putih kelabu
○ tersusun atas kista, isi cairan jernih, permukaan halus (sering
berpapil2), dibatasi epitel kuboid selapis dengan inti ditengah
○ papil2 yang ada mengalami degenerasi dan menimbun kapur
(psamoma bodies)
○ Bila lebih dua lapis dengan inti hiperkromatik borderline
malignancy bila tumbuh ganas disebut :
KistadenoCa Ovarii Serosum
○ Kista berisi masa tumor putih, rapuh
○ Sel epitel berlapis2, inti pleiomorf, hiperkromatik, kasar,
sitoplasma sedikit. Bila berpapil2 sering disertai psamoma
bodies
2. Mesotelioma Musinosum
Kistadenoma Ovarii Musinosum -- Jinak
○ dibatasi sel epitel torak selapis dengan inti dibasal.
○ Bila 2-3 lapis dgn inti hiperkromatik – Borderline Malignancy
tumbuh ganas disebut :
KistadenoCa Ovarii Musinosum
○ Sel berlapis-lapis, sitoplasma sedikit, inti pleiomorf, hiperkromatik,
kasar
○ Pada operasi sel melekat dan tumbuh di peritoneum, disebut
pseudomiksoma peritonei
Koriokarsinoma
Non gestational, diferensiasi ke trofoblast HCG ++
Tumor putih, solid, rapuh, dgn area perdarahan, nekrosis
Mikroskopis :Nekrosis/perdarahan/trofoblast ++, villi (-)
Teratoma Mature – Kista Dermoid
Banyak pd dewasa, tanpa keluhan klinik khas
Jinak, transformasi ganas pada elemen kulit
Ciri:
○ selalu kistik
○ terdiri dari jar dewasa
○ terbanyak ektoderm
○ Hampir selalu ada bhn sebaseus dan rambut
Mikroskopik sesuai dengan gambaran makroskopik
Teratoma Imature
Jarang ditemukan
Keganasan ditentukan oleh elemen embrionik yang mampu tumbuh
berlebihan, cepat, tanpa bisa dikontrol
Ciri ciri :
solid, kecuali dgn deg kistik
mengandung elemen imatur
ketiga elemen lapisan germinativum +
tidak mengandung masa sebaseus
Prognosis jelek
Mikroskopik terlihat berbagai elemen imatur
Feminizing tumor
Mesenkim diferensiasi ke sel granulosa dan theca
Masa reproduksi : gangguan menstruasi, hiperplasia
endometrium
Anak : pubertas prekoks
Tumor Krukenberg
Merupakan hasil metastasis gaster
Solid, berbenjol, permukaan halus
Mikroskopik: jenis adenokarsinoma dgn signet ring sel
Tumor Payudara
cenderung metastase ke ovarium
Produksi estrogen jelek untuk payudara ovarektomi
Kelainan Fungsional akibat hormon
ESTROGEN
Kenaikan menyebabkan perdarahan diluar siklus
(perdarahan disfungsi) atau meno-metrorrhagia
Kelainan terletak pada kelenjarnya
Biasanya endometrium tebal, bisa berdungkul dungkul
Kehamilan Tubaria
Penyebab : bekas endosalpingitis dengan pelekatan fimbria, mukosa
abnormal, parut operasi atau tekanan dari luar
Tuba tidak kuat menahan penembusan villi khorealis & regangan embrio
gagal tumbuh ruptura tuba darah tertimbun dalam cavum Douglasi
Kuldosentesis: darah (+)
Keluhan : amenorrhea 2-3 bulan, akut abdomen (KET)
Ruptura ringan embrio mengalami mumifikasi lithopedion
Bisa aterm karena vaskularisasi diambil alih omentum
Makroskopik
Tuba membesar dg dinding ruptura & perdarahan, lumen berisi bekuan
darah, kadang ada janin yang tidak sempurna
Mikroskopik
Lumen melebar berisi bekuan darah, masa nekrotik, villi khorealis (+).
Dinding ruptura disertai bagian nekrotik, perdarahan. Pada endometrium
ditemukan sel decidua dan kelenjar membentuk struktur Arias Stella
Toxemia gravidarum
Kelainan kehamilan yg terjadi stl umur
kehamilan 24 mggu sampai dengan 24
pertama kala nifas
Pre-eclampsia
Trias pre-eclamsia: oedema, albuminuria,
hipertensi
Eclamsia (+ kejang dan/atau koma)
Causa ??
Gambaran
Penyakit trofoblast
Definisi
Pembagian: (secara garis besar)
Gestational trophoblast disease
Non-gestational trophoblast disease
Penting:
1. Mola hidatidosa
2. Mola destruens
3. Chorio Ca
Mola Hidatidosa
Etiologi
Pembagian :
Mola complete
Mola parsial
Gejala klinik
amenorrhe
pembesaran uterus yang lebih besar drpd umur
kehamilan
tak teraba bagian janin, DJJ tak terdengar, Ro tak tampak
janin
Perdarahan yang terjadi disertai gelembung mola
Mikroskopik : degenerasi hidropik dalam stroma villi yang
avaskuler, disertai proliferasi sel trofoblast
Terapi : curetage
Follow up : β-hCG
Histopatologik Molahidatidosa (Hertig dan Mensell)
Semoga Sukses