Professional Documents
Culture Documents
KONSTRUKSI LAS
• Astrid aisya rahmi
• Ovin ranica pratiwi
• Oka wicaksana BAB 6
• Handi fadilah
• M fahmy fakhrija
KLASIFIKASI
SAMBUNGAN LAS
1. Klasifikasi Berdasarkan Jenis Sambungan dan Bentuk Alur
2. Klasifikasi Berdasarkan Cara Pengelasan
Klasifikasi Berdasarkan Jenis
Sambungan dan Bentuk Alur
1. Sambungan Las Dasar
A. Sambungan Tumpul
adalah jenis
sambungan yang paling
efisien
B. Sambungan Bentuk T dan Silang
C. Sambungan Sudut
D. Sambungan Tumpang
E. Sambungan Sisi
F. Sambungan dengan pelat penguat
Klasifikasi Berdasarkan Cara Pengelasan
• Temperatur kerja dan sifat dari baja yang mempunyai suhu transisi
yang rendah . Hal ini dapat dihindari dengan pemilihan baja dan
bahan bahan yang lain yang mempunyai ketahanan patah yang baik
• Adanya takikan yang disebabkan karena retak las , terak dan lain
lain yang dapat dihindari dengan memperbaiki prosedur pengelasan
sehingga mengurangi terjadinya retak dan takik las \
• Adanya tegangan sisa yang besar yang dapat dihindari dengan
prosedur pengelasan yang sesuai misalnya uratan betul dan
dilakukannya perlakuaan panas
• Terjadinya penurunan mutu bahan pada daerah haz yang dapat
dihindari dengan cara pengelasan yang sesuai
• Adanya konsentrasi tegangan pada sambungan yang dapat dihindari
dengan perencanaan kontruksi yang baiuk
• Adanya perubahan bentuk yang dapat menimbulkan terjadinya
tegangan yang besar dalam kontruksi hal ini dapat dihindari dengan
melakukan prosedur dan perakitan yang baik
Patah fatik
Fatigue atau kelelahan adalah bentuk dari kegagalan yang terjadi pada
struktur karena beban dinamik yang berfluktuasi dibawah yield
strength yang terjadi dalam waktu yang lama dan berulang-ulang. Fatik
menduduki 90% penyebab utama kegagalan pemakaian. Terdapat 3
fase dalam perpatahan fatik : permulaan retak, penyebaran retak, dan
patah. Mekanisme dari permulaan retak umumnya dimulai dari crack
initiation yang terjadi di permukaan material yang lemah atau daerah
dimana terjadi konsentrasi tegangan di permukaan (seperti goresan,
notch, lubang-pits dll) akibat adanya pembebanan berulang.
Selanjutnya, adalah penyebaran retak ini berkembang menjadi
microcracks. Perambatan atau perpaduan microcracks ini kemudian
membentuk macrocracks yang akan berujung pada failure. Maka
setelah itu, material akan mengalami apa yang dinamakan
perpatahan. Perpatahan terjadi ketika material telah mengalami siklus
tegangan dan regangan yang menghasilkan kerusakan yang permanen
Faktor yang mempengaruhi kekuatan
fatik sambungan las dan usaha
pencegahannya
• Batas fatik logas las
• Cacat las
• Bentuk dari manik las
• Tegangan las
Patah mulur
Peristiwa mulur yang dimaksud yaitu deformasi yang
berjalan dengan waktu, oleh karena itu mulur selalu
ditandai dengan adanya deformasi plastis yang cukup
besar. Peristiwa mulur ini terjadi bila komponen bekerja
pada suhu tinggi, yaitu di atas 0,4 atau 0,5 titik cair dari
material komponen tersebut dalam Kelvin.