You are on page 1of 13

ASUHAN KEFARMASIAN DALAM

PRAKTIK SWAMEDIKASI PADA


JERAWAT

Dosen pengampu : Annik Megawati.,M.Sc.,Apt


NAMA : INDY ANA ZAHRIMA
NIM : 201505023
KELAS : 6A
PRODI : S1 FARMASI
DEFINISI JERAWAT
Acne vulgaris adalah suatu keadaan
dimana pori-pori kulit tersumbat sehingga
timbul bruntusan (bintik merah) dan abses
(kantong nanah) yang meradang dan
terinfeksi pada kulit. Jerawat sering terjadi
pada kulit wajah, leher dan punggung.
Baik laki-laki maupun perempuan
(Sampelan dkk., 2017)
BAKTERI PADA JERAWAT

Propionibacterium acnes merupakan


bakteri gram positif berbentuk batang dan
merupakan flora normal kulit yang ikut

berperan dalam pembentukan jerawat.


• Propionibacterium acnes mengeluarkan enzim hidrolitik yang
menyebabkan kerusakan folikel polisebasea dan meghasilkan lipase,
hialuronidase, protease, lesitinase, dan neurimidase yang memegang
peranan penting pada proses peradangan. Propionibacterium acnes
mengubah asam lemak tak jenuh menjadi asam lemak jenuh yang
menyebabkan sebum menjadi padat.
FAKTOR PENYEBAB ACNE

Adapun berbagai faktor penyebab acne sangat


banyak (multifactorial), antara lain : genetik,
endoktrin, faktor makanan, keaktifan, dari kelenjar
sebasea sendiri, faktor psikis, iklim,infeksi bakteri
(Propionibacterium acnes), dan kosmetika (Sampelan,
Pangemanan, & Kundre, 2017)
Pencegahan Jerawat
1. Membersihkan wajah 7. Konsumsi makanan siap
2. Gunakan pelembab saji
3. Gunakan obat jerawat 8. Hindari Stress
4. Make up secukupnya 9. Rajin berkonsultasi
5. Perhatikan rambut Anda dengan dokter kulit
6. Hindari Terkena sinar 10. Banyak mengkonsumsi
matahari langsung air putih
11. Menggunakan masker
alami
Pengobatan Acne

Bahan topikal untuk pengobatan acne sangat beragam.


Sulfur, sodium sulfasetamid, resorsinol, dan asam salisilat,
sering ditemukan sebagai obat bebas. Asam azaleat dengan
konsentrasi krim 20 persen atau gel 15 persen, memiliki efek
antimikroba dan komedolitik, selain mengurangi pigmentasi
dengan berfungsi sebagai inhibitor kompetitif tirosinase.
Benzoil peroksida merupakan antimikroba kuat, tetapi bukan
antibiotik, sehingga tidak menimbulkan resistensi.
Tretinoin paling banyak digunakan, bersifat komedolitik
dan antiinflamasi poten. Secara umum, semua retinoid dapat
menimbulkan dermatitis kontak iritan. Pasien dapat disarankan
menggunakan tretinoin dua malam sekali pada beberapa
minggu pertama untuk mengurangi efek iritasi. Tretinoin
bersifat photolabile sehingga disarankan aplikasi pada malam
hari. Salah satu terapi sistemik acne adalah antibiotik.
Tetrasiklin banyak digunakan untuk acne inflamasi.
Meskipun tidak mengurangi produksi sebum tetapi dapat
menurunkan konsentrasi asam lemak bebas dan menekan
pertumbuhan P .acnes. Akan tetapi tetrasiklin tidak banyak
digunakan lagi karena angka resistensi P.acnes yang cukup
tinggi.Turunan tetrasiklin yaitu doksisiklin dan minosiklin
menggantikan tetrasiklin sebagai terapi antibiotik oral lini
pertama untuk acne dengan dosis 50-100 mg dua kali sehari.
TERIMA KASIH

You might also like