Professional Documents
Culture Documents
Asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) menurut IDAI (Ikatatan Dokter
Anak Indonesia) adalah kegagalan nafas secara spontan dan
teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir, sehingga
dapat meurunkan oksigen dan makin meningkatkan karbon
dioksida yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih
lanjut
2. Faktor Tali Pusat
1. Faktor ibu
• Lilitan tali pusat
• Pre-eklampsi dan eklampsi • Tali pusat pendek
• Pendarahan abnormal (plasenta • Simpul tali pusat
previa atau solusio plasenta) • Prolapsus tali pusat(Gomella, 2009).
• Kehamilan Lewat Waktu (sesudah
42 minggu kehamilan) 3. Faktor Bayi
• Partus lama (rigid serviks dan • Bayi prematur (sebelum 37 minggu
atonia/ insersi uteri). kehamilan)
• Persalinan dengan tindakan (sungsang,
• Ruptur uteri yang memberat,
bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi
kontraksi uterus yang terus-
vakum, ekstraksi forsep)
menerus mengganggu sirkulasi
• Kelainan bawaan (kongenital)
darah ke plasenta.
• Air ketuban bercampur mekonium
• Perdarahan banyak: plasenta (warna kehijauan) (Gomella, 2009 &
previa dan solutio plasenta Toweil 1966)
(Gomella, 2009).
Asfiksia biasanya merupakan akibat hipoksia janin yang menimbulkan tanda-
tanda klinis pada bayi atau janin berikut ini :
• DJJ lebih dari 100x/menit atau kurang dari 100x/menit tidak teratur.
• Mekonium pada air ketuban pada janin letak kepala.
• Tonus otot buruk karena kekurang O2 pada otak,otot dan organ lain.
• Depresi pernafasan karena otak kekurangan O2.
• Bradikardi (penurunan frekuensi jantung) karena kekurangan O2 pada
otot jantung atau sel otak.
• Tekanan darah rendah karena kekurangan O2 pada otot jantung
• Pernafasan cepat karena kegagalan absorbsi cairan paru,atau nafas
tidak teratur.
• Pucat atau kebiruan
Nilai 0 1 2
Warna Klulit Biru atau coklat Tubuh merah jambu & Merah jambu
kaki, tangan biru