You are on page 1of 20

CASE

REPORT I
STEMI ANTERIOR

STASE IGD
RSUD M. YUNUS
KOTA BENGKULU

Oleh: Pembimbing :
Meiria Sari dr. Habibi
IDENTITAS
 Tn. JH / 54 tahun / Laki-
laki
 Menikah
 Ds. Pulai Payung, Ipuh
 Masuk : 8 Maret 2018
 Pukul : 01.45 WIB
 KU: Sesak napas +Pemeriksaan
nyeri
Penunjang
dada
Pemeriksaan
Fisis Tatalaksana

STEMI
Anamnesis Prognosis
ANAMNESIS (autoanamnesis)
Sesak napas dan nyeri dada sejak pukul 19.30 WIB,
dada terasa berat dan tertindih. Nyeri dirasakan
sampai menembus ke belakang punggung dan ke
tangan kiri. Dada dirasakan berdebar. Sempat ada
keringat dingin. Sesak dan nyeri muncul tiba-tiba
saat sedang mengikuti ibadah. Keluhan baru
pertama kali dirasakan. Kepala pusing dan terasa
lemas. Nyeri lebih dari 30 menit dan sesak tidak
membaik dengan istirahat. Biasanya pasien tidur
dengan 1 bantal. Tidak disertai batuk, pilek, atau
demam. Tidak ada mual dan muntah. Tidak pernah
ada keluhan dan pengobatan jantung sebelumnya.
BAB dan BAK normal. Pasien tidak memiliki riwayat
sakit apapun atau riwayat operasi. Pasien memiliki
alergi terhadap ikan laut, timbul gatal-gatal di
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Dahulu Keluarga
 Alergi (+) Ikan laut  Hipertensi (-)
 Hipertensi (-)  Diabetes melitus (-)
 Diabetes melitus (-)  Asma (-)
 Asma (-)  Alergi (-)
 Sakit Maag (-)  Hepatitis (-)
 Typoid (-)  Penyakit ginjal (-)
 Malaria (-)  Penyakit jantung (-)
 Operasi (-)  Hipertiroid (-)

Riwayat Kebiasaan
 Rokok (+)  Obat-obatan, obat herbal
1bungkus/bulan (-)
 Kopi (+) 1gelas/hari  Jamu, energy drink (-)
 Alkohol (-)  Makanan asin(-)
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : TTSKesadaran : compos mentis E4 V5 M6
 TD : 100/70mmHg Nadi : 56x/menit (lemah dan reguler ) 
Suhu : 36,9 oC.
 Tinggi badan :160cm  Berat badan : 62kg  BMI 24%.
 Kepala : rambut normal hitam, wajah dan bibir pucat
 Mata : konjungtiva anemis (-)/(-), sklera ikterik (-)/(-), Isokor
 Telinga, hidung : dbn.
 Mulut : lidah kotor (-), arkus faring simetris, kemerahan (-)
 Leher : tidak tampak perbesaran KGB, bernjolan (-), JVP
5+2
 Thoraks : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronki (-/-)
 Jantung : pulsasi ictus cordis teraba ICS V linea axillaris
anterior sinistra, thrill (-), BJ I-II reguler normal, murmur (-),
gallop (-).
 Abdomen : BU (+), nyeri tekan (-) timpani.
 Ekstremitas : oedem (-), akral hangat (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 ECG

 H2TL, GDS, UR/CR, Troponin


 Ro Thoraks
DIAGNOSIS

STEMI ANTERIOR

Diagnosis
banding
 UAP
 NSTEMI
 Perikarditis
 Miokarditis
TATALAKSANA

Non Medikamentosa Medikamentosa


• Olahraga secara teratur • Infus RL 20 tpm
• Kontrol rutin • Inj. Ranitidin 50mg
(2x1amp)
• Aspilet 80mg 2tab (kunyah)
• Clopidrogel 75mg 4tab
(telan)
• Streptokinase 1,5jt IU
Prognosis
 Ad vitam : dubia ad bonam
 Ad fungsionam : dubia ad bonam
 Ad sanationam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
MIOKARD INFARK  SINDROM KORONER AKUT =
 aliran darah arteri /  o tanpa suplai
2

memadai 1,2
Etiologi Faktor Resiko
 trombosis arteri koroner
Tidak Dapat
(fisur, ruptur, atau diubah diubah
ulserasi)
• usia • lipid
 emboli arteri koronaria
• jenis • hipertens
 anomali arteri koronaria kelamin i
kongenital • ras • merokok
 spasme koronaria • riwayat • diabetes
terisolasi keluarga • obesitas
• faktor
 arteritis trauma
psikososi
 gangguan hematologik al
 berbagai penyakit • diet
inflamasi sistemik.3 • aktivitas
fisik
Patofisiologi

glukosa  asam kebocoran


Ruptur plak /
laktat dan pH kanal K+ dan
oklusi lumen
intrasel  ambilan Na+

sel endotel
rusak asam lemak reversibel
(vasodilator, tidak dapat
anti-trombotik, dioksidasi (<20 menit)
anti-proliferasi)

leukosit
agregasi
(makrofag) Ireversibel
trombosit dan
mengeliminasi
aktivasi jalur (>20 menit)
kolesterol LDL
koagulasi
(foam cell).
Diagnosis
ANAMNESIS LABORATORIUM EKG

• nyeri dada • CPK-MB/CPK • gelombang T


tipikal ( 4-6 jam, tinggi dan
(tertekan/berat puncak12-24 jam, simetris
daerah normal 36-48 jam) • elevasi segmen
retrosternal, • LDH/HBDH ST
menjalar ke (12-24 jam)
• gelombang
lengan kiri, • AST/SGOT
Q/QS
leher, rahang, ( tidak
area spesifik 6-12 jam
puncak 24 jam,
interskapular, normal 3 atau 4
bahu, atau hari)
epigastrium)
• intermiten/bebe
rapa menit atau
persisten (>20
menit)
Lokasi Gambaran EKG
Anterior Elevasi segmen ST dan/ gelombang Q di V1-V4/V5

Anteroseptal Elevasi segmen ST dan/gelombang Q di V1-V3

Elevasi segmen ST dan/ gelombang Q di V1-V6 dan I


Anterolateral
dan aVL

Elevasi segmen ST dan/gelombang Q di V5-V6 dan


Lateral inversi gelombang T/elevasi ST/gelombang Q di I dan
aVL

Elevasi segmen ST dan/gelombang Q di II, III, aVF,


Inferolateral
dan V5-V6 (kadang-kadang I dan aVL).

Elevasi segmen ST dan/ gelombang Q di II, III, dan


Inferior
aVF

Elevasi segmen ST dan/ gelombang Q di II, III, aVF,


Inferoseptal
V1-V3

Gelombang R tinggi di V1-V2 dengan segmen ST


True posterior
depresi di V1 V3. Gelombang T tegak di V1-V2

Elevasi segmen ST di precordial lead (V3R-V4R).


Biasanya ditemukan konjungsi pada infark inferior.
RV Infraction
Keadaan ini hanya tampak dalam beberapa jam pertama
infark.
Pemeriksaan Penunjang
Elektrolit • konduksi dan kontraktilitas

Sel darah putih • Leukosit (10.000 – 20.000) biasanya tampak


Kecepatan pada hari ke-2
• Meningkat pada ke-2 dan ke-3
sedimentasi
Kimia • abnormalitas fungsi atau perfusi organ

GDA • hipoksia atau proses penyakit paru akut atau


Kolesterol / kronis
• arteriosclerosis
Trigliserida
Foto dada • pembesaran jantung

Ekokardiogram • dimensi serambi, gerakan katup/dinding


ventrikuler
• Talium : aliran darah, lokasi
Pencitraan nuklir • Technetium : sel iskemi

Pencitraan darah • ventrikel, gerakan dinding regional (aliran


jantung (MUGA) darah).
Angiografi koroner • Penyempitan/sumbatan, tekanan serambi

Nuklear Magnetic • aliran darah, serambi jantung/katup ventrikel,


Resonance lesi vaskuler, pembentukan plak, infark dan
bekuan darah.
Tes stress olah raga • respon kardiovaskuler
Tatalaksana
 mengurangi/menghilangkan nyeri dada
 mengidentifikasi terapi reperfusi,
 triase pasien risiko rendah
 menghindari pemulangan cepat pasien
dengan STEMI2-5
MEDIKAMENTOS
A
REPERFUS
O2
I
Nitrogliserin Aspirin
SL (0,4 mg Percutaneo
(160-325 mg ) us Fibrinoliti
3dosis, 5 k
menit) Coronary
Morfin (2-4 mg Interventio
max 20 mg, 5-15 ns (PCI) Clopidrogel
menit ) 300mg
Metoprolol 5 mg Ticagrelor
tiap 2-5 menit 3 180mg
dosis
Prognosis
Klasifikasi Killip :
Kelas Definisi Mortalitas (%)
I Tak ada tanda gagal jantung 6
II +S3 dan atau ronki basah 17
III Edema Paru Akut 30-40
IV Syok kardiogenik 60-80

Klasifikasi Forrester : pulmonary capillary wedge


pressure (PCWP)
Kelas Indeks Kardiak (L/min/m2) PCWP (mmHg) Mortalitas (%)

I >2,2 <18 3
II >2,2 >18 9
III <2,2 <18 23
IV <2,2 >18 51
Komplikasi
 Disfungsi  Fibrilasi atrium
Ventrikular  Aritmia

 Gangguan supraventrikular
 Asistol ventrikel
Hemodinamik
 Gagal pemompaan  Bradiaritmia dan Blok
 Komplikasi Mekanik
(pump failure)
 Syok kardiogenik  Ruptur muskulus

 Infark ventrikel
papilaris, ruptur
septum ventrikel,
kanan ruptur dinding
 Aritmia paska ventrikel.2
STEMI
 Ekstrasistol
DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton AC. Hall, JE. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.
Jakarta: EGC. 2007
2. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, dkk. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II Edisi V. Jakarta: Interna
Publishing. 2010.
3. Fauci, Braunwald, dkk. 17thEdition Harrison’s
Principles of Internal Medicine. New South Wales:
McGraw Hill. 2010.
4. Antman EM, Hand M, Armstrong PW, et al. Focused
update of the ACC/AHA 2004 guidelines for the
management of the patients with ST- elevation
myocardial infarction : a report of the American
College of Cardiology American Heart Association Task
Force on Practice Guidelines. 2008;51:210–247.
Thank You

You might also like