You are on page 1of 13

Asuhan Keperawatan Lansia

dengan Alzheimer/Demensia

Oleh :
Apri
damayanti
Piska Pera
Tasiana
Definisi :
• Demensia adalah gangguan fungsi intelektual
tanpa gangguan fungsi vegetatif atau keadaan
yang terjadi. Memori, pengetahuan umum,
pikiran abstrak, penilaian, dan interpretasi
atas komunikasi tertulis dan lisan dapat
terganggu. (Elizabeth, 2009).
• Demensia adalah penurunan fungsi
intelektual yang menyebabkan hilangnya
independensi sosial. (William, 2010).
• Penyebab demensia menurut Nugroho
(2008) dapat digolongkan menjadi 3
golongan besar :
 Sindroma demensia dengan penyakit yang etiologi
dasarnya tidak dikenal kelainan yaitu : terdapat
pada tingkat subseluler
 Sindroma demensia dengan etiologi yang dikenal
tetapi belum dapat diobati, penyebab utama dalam
golongan ini diantaranya : Penyakit degenerasi
spino-serebelar, Subakut leuko-ensefalitis sklerotik
van Bogaert, Khorea Huntington
 Sindoma demensia dengan etiologi penyakit yang
dapat diobati, dalam golongan ini diantaranya :
penyakit cerebro kardiofaskuler, penyakit-
penyakit metabolik, gangguan nutrisi, akibat
intoksikasi menahun.
Manifestasi Klinis
Gejala Ringan (lama penyakit 1-3 tahun)
Lebih sering binggung dan melupakan informasi
yang baru dipelajari.
Diorintasi : tersesat di daerah sekitar yang
dikenalnya dengan baik.
Bermasalah dalam melaksanakan tugas rutin.
Mengalami perubahan dalam kepribadian dan
penilaian misalnya mudah tersinggung,mudah
menuduh ada yang mengambil barangnya bahkan
menuduh pasangannya tidak setia lagi/selingkuh.
Manifestasi Klinis
Gejala sedang (lama Gejala berat (lama
penyakit 3-10 tahun)
penyakit 8-12 tahun)
 Kesulitan dalam mengerjakan
aktifitas hidup sehari –hari  Sulit / kehilangan
seperti makan dan mandi. kemampuan berbicara
 Perubahan tingkah laku  Kehilangan napsu makan,
misalnya : sedih dan emosi.
menurunya berat badan.
 Mengalami gangguan tidur.
 Keluyuran.  sangat tergantung pada
 Kesulitan mengenali keluarga caregiver/pengasuh.
dan teman(pertama-tama yang  Perubahan perilaku
akan sulit untuk dikenali adalah misalnya : Mudah curiga,
orang-orang yang paling jarang depresi, apatis atau
ditemuinya, mulai dari nama,
hingga tidak mengenali wajah mudah mengamuk.
sama sekali. Kemudian
bertahap kepada orang-orang
yang cukup jarang ditemui).
Stadium Alzheimer
Penyakit Alzheimer dibagi atas • Stadium II (Bingung) :
3 stadium berdasarkan
beratnya deteorisasi  Berlangsung 2 – 10 tahun
intelektual:
 Episode psikotik
 Agresif
• Stadium I (amnesia):
 Salah mengenali keluarga
 Berlangsung 2-4 tahun
 Amnesia menonjol • Stadium III (Akhir) :
 Perubahan emosi ringan  Setelah 6 - 12 tahun
 Memori jangka panjang baik  Memori dan intelektual lebih
 Keluarga biasanya tidak terganggu
terganggu  Membisu dan gangguan
berjalan
 Inkontinensia urin
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan laboratorium rutin
• Imaging
• Pemeriksaan EEG
• Pemeriksaan cairan otak
• Pemeriksaan genetik
• Pemeriksaan neuropsikologis.
• pemeriksaan Status Mental Mini
(MMSE)
Penatalaksanaan

• Farmakoterapi
• Dukungan atau Peran
Keluarga
• Terapi Simtomatik
Pencegahan dan Perawatan Demensia
• Mencegah masuknya zat-zat yang dapat
merusak sel-sel otak seperti alkohol dan
zat adiktif yang berlebihan.
• Membaca buku yang merangsang otak untuk
berpikir hendaknya dilakukan setiap hari.
• Melakukan kegiatan yang dapat membuat
mental kita sehat dan aktif
• Mengurangi stress dalam pekerjaan dan
berusaha untuk tetap relaks dalam
kehidupan sehari-hari
Asuhan keperawatan
Pengkajian
• Anamnesis
• Riwayat penyakit saat ini
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Pemeriksaan fisik
• Pengkajian Psiko Sosio
Spiritual
Diagnosa Keperawatan
• Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan defisit kognitif,
gangguan sensor
• Defisit perawatan diri ( makan, minum, berpakaian, hiegiene)
berhubungan dengan perubahan proses pikir
• Pemenuhan nutrisi yang kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake tidak adekuat dan perubahan proses
pikir.
• Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan
proses pikir
• Koping individu tidak efektif berhubungan dengan perubahan
proses pikir dan disfungsi karena perkembangan penyakit
• Resiko injuri berhubungan dengan kehilangan memori, kerusakan
motorik dan kerusakan komunikasi
• Resiko terhadap trauma berhubungan dengan ketidakmampuan
untuk mengenal bahaya dalam lingkungan
Sekian...

You might also like