You are on page 1of 8

INTERAKSI OBAT SECARA

FARMASETIK
Interaksi obat adalah peristiwa dimana aksi suatu obat di ubah
atau dipengaruhi oleh obat lain yang di berikan bersamaan.
Interaksi obat terjadi jika suatu obat mengubah efek obat
lainnya. Kerja obat yang diubah dapat menjadi lebih atau
kurang Aktif (Harknes 1989)
Berdasarkan mekanisme interaksi obat secara garis besar dapat
di bedakan menjadi 3 mekanisme :

INTERAKSI FARMASETIK

INTERAKSI FARMAKOKINETIK

INTERAKSI FARMAKODINAMIK
Interaksi Farmasetik Interaksi ini terjadi diluar tubuh ( sebelum
obat di berikan) antara obat yang tidak bisa di campur
(inkompatibel). Pencampuran obat demikian menyebabkan
terjadinya interaksi langsung secara fisika atau kimiawi, yang
hasilnya mungkin terlihat sebagai pembentukan endapan,
perubahan warna dan lain-lain, atau mungkin juga tidak terlihat.
Interaksi ini biasanya berakibat inaktivasi obat (Setiawati, 2003).
Beberapa tindakan untuk menghindari interaksi farmasetik yaitu:
• Jangan memberikan suntikan campuran obat kecuali kalau yakin betul
bahwa tidak ada interaksi antar masing-masing obat
• Dianjurkan sedapat mungkin juga menghindari pemberian obat bersama-
sama lewat infus 4
• Selalu memperhatikan petunjuk pemberian obat dari pembuatnya
(manufacturer leaflet), untuk melihat peringatan-peringatan pada
pencampuran dan cara pemberian obat (terutama untuk obat-obat
parenteral misalnya injeksi infus dan lain-lain)
• Sebelum memakai larutan untuk pemberian infus, intravenosa atau yang lain,
diperhatikan bahwa perubahan warna, kekeruhan, dari larutan
• Siapkan larutan hanya kalau diperlukan saja
• Botol infus harus selalu diberi label tentang jenis larutannya, obatobatan
yang sudah di masukkan, termasuk dosis dan waktunya.
• Jika harus memberi per infus dua macam obat, berikan 2 jalur infus, kecuali
kalau yakin tidak ada interaksi.
Tanda-tanda interaksi farmasetik yaitu:
• Presipitat/endapan
• Kekeruhan/kekaburan
• Perubahan warna
• Pengeluaran gas
Pencegahan yang dapat dilakukan
• Hindari pemberian obat lewat cairan infus kecuali cairan
glukosa dan salin
• Hindari juga pencampuran obat dalam cairan infus atau jarum
suntik atau jika mencampur obat dalam cairan infus harus
sesuai aturan yang ada dan amati perubahan, tetapi jika tidak
ada perubahan warna atau apa saja belum tentu tidak terjadi
perubahan/interaksi
• Perlunya membaca aturan atau petunjuk yang telah ditentukan.
• Waktu/jam pencampuran obat dan cairan infus harus dicatat
dalam label dan dicatat kapan infus harus habis.
• Adiva Sidangoli
• Evania Putri Tuli
• Faradila Ratu C. Mo’o
• Hindun B. Genti
• Nurmala Pakaya
• Nursafitri Me’eradji
• Rahmat M. Gani
C-S1 FARMASI 2015
• Silvia A. Taha
• Supruyanto M. Husain
• Sutrisna Ningsih Arsyad
• Susi Dwi Pratiwi
• Tati Asmini
• Titi ABD. Rahman

You might also like