Professional Documents
Culture Documents
ISSUE
KEPERAWATAN
LANSIA
OM SWASTIASTU
Pengertian Trend dan Issu Keperawatan
Sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang tentang praktek/mengenai
keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak, trend dan issu
keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
Saat ini trend dan issue keperawatan yang sedang banyak dibicarakan orang
adalah Aborsi, Eutanasia dan Transplantasi organ manusia, tentunya semua
issu tersebut menyangkut keterkaitan dengan aspek legal dan etis dalam
keperawatan.
Pengertian Lansia
Pengertian Lansia Menurut World Health Organisation (WHO). Lansia adalah
seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan
kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase
kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu
proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan.
Hal tersebut disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan
dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut
pada umumnya mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang
pada akhirnya akan berpengaruh pada ekonomi dan sosial lansia.Sehingga
secara umum akan berpengaruh pada
activity of daily living.
Batasan-batasan Usia Lanjut Batasan Umur
Pada Usia Lanjut Dari Waktu Ke Waktu Berbeda.
62,3% lansia di
Indonesia masih
berpenghasilan
59,4% dari lansia dari pekerjaannya
masih berperan sendiri.
sebagai kepela
53% lansia masih keluarga
menanggung
beban kehidupan
Hanya 27,5% keluarga.
lansia mendapat
penghasilan dari
anak atau
menantu.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak positif
terhadap kesejahteraan yang terlihat dari angka harapan hidup (AHH) yaitu :
AHH di Indonesia tahun 1971 : 46,6 tahun
AHH di Indonesia tahun 2000 : 67,5 tahun
Pada tahun 1990 jumlah penduduk yang berusia 60 tahun kurang lebih 10 juta
jiwa/ 5.5% dari total populasi penduduk. Pada tahun 2020 diperkirakan
meningkat 3x, menjadi kurang lebih 29 juta jiwa/11,4% dari total populasi
penduduk (lembaga Demografi FE-UI-1993).
Permasalahan
Pada Lansia
Makin besar
jumlah lansia
yang berada di
bawah garis
kemiskinan.
Makin melemahnya
nilai kekerabatan
sehingga anggota
keluarga yang
berusialanjut
kurang
diperhatikan,
dihargai dan
dihormati.
Masih rendahnya
kuantitas dan
kualitas tenaga
profesional
pelayanan lanjut
usia.
Permasalahan Khusus
Penurunan fisik
Perubahan mental
Perubahan-perubahan Psikososial
Karakteristik Penyakit pada Lansia
Penyakit sering multiple,yaitu saling berhubungan satu sama lain.
Penyakit bersifat degeneratif yang sering menimbulkan kecacatan.
Gejala sering tidak jelas dan berkembang secara perlahan.
Sering bersama-sama problem psikologis dan sosial.
Lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut.
Sering terjadi penyakit iatrogenik.
Hasil Penelitian Profil Penyakit Lansia di 4 Kota
(Padang,Bandung,Denpasar dan Makassar) sbb:
Fungsi tubuh yang dirasakan menurun : penglihatan (76,24%),daya ingat
(69,39%), seksual (58,04%),kelenturan(53,23%),gigi dan mulut (51,12%).
Masalah kesehatan yang sering muncul : sakit tulang atau sendi (69,39%),sakit
kepala (51,15%),daya ingat menurun (38,51%),selera makan menurun
(30,08%),mual/perut perih (26,66%),sulit tidur (24,88%),dan sesak nafas
(21,28%).
Perubahan prilaku
Pada lansia sering dijumpai terjadinya perubahan perilaku diantaranya: daya ingat
menurun, pelupa, sering menarik diri, ada kecendrungan penurunan merawat diri,
timbulnya kecemasan karena dirinya sudah tidak menarik lagi, lansia sering
menyebabkan sensitivitas emosional seseorang yang akhinya menjadi sumber banyak
masalah.
Pembatasan fisik
Semakin lanjut usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran
terutama dibidang kemampuan fisik yang dapat mengakibatkan penurunan
pada peranan – peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan pula timbulnya
ganggun di dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga dapat
meningkatkan ketergantunan yang memerlukan bantuan orang lain.
Palliative care
Pemberian obat pada lansia bersifat palliative care adalah obat tersebut
ditunjukan untuk mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh lansia.
Fenomena poli fermasi dapat menimbulkan masalah, yaitu adanya interaksi
obat dan efek samping obat. Sebagai contoh klien dengan gagal jantung dan
edema mungkin diobatai dengan dioksin dan diuretika. Diuretik berfungsi untu
mengurangi volume darah dan salah satu efek sampingnya yaitu keracunan
digosin. Klien yang sama mungkin mengalami depresi sehingga diobati
dengan antidepresan. Dan efek samping inilah yang menyebaban
ketidaknyaman lansia.
Pengunaan obat
Persoalan utama dan terapi obat pada lansia adalah terjadinya perubahan fisiologi
pada lansia akibat efek obat yang luas, termasuk efek samping obat tersebut. (Watson,
1992). Persoalan yang dialami lansia dalam pengobatan adalah :
Bingung
Lemah ingatan
Penglihatan berkurang
Kesehatan mental
Upaya Pelayanan Kesehatan terhadap
Lansia
Azas
Pendekatan
Promotif
Preventif
Rehabilitatif
Prinsip Pelayanan Kesehatan Lansia
Pencanangan Hari Lanjut Usia Nasional Keppres No. 52 Tahun 2004 tentang
oleh Presiden, 29 Mei 1996 di Semarang.
Komisi Nasional Lanjut Usia (Komnas
Lansia).
TERIMA KASIH
SESI TANYA JAWAB
TERMIN 1
1. Gita : pendekatan yang cocok pada mitos
ketenangan dan kedamaian untuk lansia?
2. Novitha : sebutkan contoh kegiatan pembinaan
kesejahteraan lansia yang dapat dilakukan?
3. Nabila : rehabilitatif, bagaimana cara perawat
untuk rehabilitative untuk lansia?
TERMIN 2
1. Ristya : maksud dari menghasilkan, mendukung, menggunakan dan
berpartisipasi dalam penelitian?
OM SHANTI
SHANTI SHANTI
OM