You are on page 1of 21

KELOMPOK 7

BIOLOGI
“Struktur dan Bentuk Tulang”
Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang
maupun tulang pendek. Tulang-tulang tersebut membentuk rangka dalam
(endoskeleton) yang berfungsi:

 Memberikan bentuk tubuh.


 Menahan dan menegakkan tubuh.
 Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya.
 Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru.
 Untuk bergerak ketika dikehendaki otot.
 Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang.
Jenis - Jenis
Tulang

Bentuk Tulang

StrukturTulang
Tulang merupakan alat gerak
Tulang Rawan
pasif karena tidak dapat
(kartilago) bergerak tanpa bantuan otot.
Berdasarkan jenisnya, tulang
dibedakan menjadi dua,
yaitu tulang rawan
(kartilago) dan tulang keras
(tulang/osteon/sejati).
Tulang Keras
(tulang/osteon/sejati)
Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan
(kondrosit), serabut kolagen, dan matriks. Sel-sel
tulang rawan dibentuk oleh bakal sel-sel tulang
rawan, yaitu kondroblas. Berdasarkan susunan
serabutnya, tulang rawan dapat digolongkan
menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

Tulang rawan hialin Tulang rawan fibrosa

Tulang rawan elastis


Tulang rawan hialin,
mempunyai serabut tersebar
dalam anyaman yang halus
dan rapat. Tulang rawan
hialin terdapat di ujung-ujung
tulang rusuk yang menempel
ke tulang dada.
Tulang rawan elastis, susunan
sel dan matriksnya mirip
tulang rawan hialin, tetapi
tidak sehalus dan serapat
tulang rawan hialin. Tulang
rawan elastis terdapat di daun
telinga, laring, dan epiglotis.
Tulang rawan fibrosa,
matriksnya tersusun kasar
dan tidak beraturan. Tulang
rawan fibrosa terdapat di
cakram antartulang belakang
dan simfisis pubis (pertautan
tulang kemaluan).
• Ketika tulang rawan (kartilago) terbentuk, rongga-
rongga matriksnya terisi oleh sel osteoblas.
• Osteoblas merupakan lapisan sel tulang muda.
Osteoblas akan menyekresikan zat interseluler seperti
kolagen yang akan mengikat zat kapur.
• Osteoblas yang telah dikelilingi zat kapur akan
mengeras dan menjadi osteosit (sel tulang keras).
• Antara sel tulang yang satu dan sel tulang yang lain
dihubungkan oleh juluran-juluran sitoplasma yang
disebut kanalikuli.
• Setiap satuan sel osteosit akan mengelilingi suatu
sistem saraf dan pembuluh darah sehingga
membentuk sistem Havers
• Matriks di sekitar sel-sel tulang memiliki senyawa
protein yang dapat mengikat kapur (CaCO3) dan
fosfor (CaPO4).
• Kapur dan fosfor tersebut membuat tulang menjadi
keras. Berdasarkan matriksnya, bagian tulang dapat
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu tulang
kompak dan tulang spons.
Tulang kompak memiliki matriks
yang padat dan rapat, sedangkan
tulang spons memiliki matriks yang
berongga-rongga. Sebenarnya,
kedua jenis tulang tersebut terdapat
di suatu tempat yang sama.
Penamaan diambil hanya dengan
melihat bagian mana yang paling
dominan.
Tulang pipih & Tulang Tulang pipa & Tulang
pendek tidak beraturan
1. Tulang pipih
Tulang pipih berbentuk pipih, contohnya adalah tulang
rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak. Tulang pipih
memiliki dua lapisan tulang kompakta yang disebut
lamina eksterna dan interna osiskrani yang dipisahkan
oleh satu lapisan tulang spongiosa yang disebut diploe.
2. Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk kubus atau pendek tidak
beraturan, contohnya ruas-ruas tulang belakang, pangkal
lengan, dan pangkal kaki. Tulang ini memiliki inti tulang
spongiosa yang dikelilingi tulang kompakta.
3. Tulang pipa
Tulang pipa terdiri atas epifisis (bagian ujung tulang yang
membesar seperti bongkol) dan diafisis (bagian tengah tulang di
antara dua epifisis). Di antara diafisis dan epifisis terdapat tulang
rawan berbentuk lempengan atau cakram epifisis. Jika cakra
epifisis masih aktif, maka tulang pipa masih dapat memanjang.
Cakra epifisis tidak aktif lagi sekitar umur 20 tahun.

4. Tulang tak berbentuk


Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tidak teratur. Tulang
ini tidak memiliki bentuk, seperti pipa, pendek, atau pipih. Contoh
tulang tak berbentuk, yaitu wajah dan tulang belakang.
GAMBAR TULANG
Tulang mempunyai matriks yang mana
matriks tersebut adalah struktur yang
keras pada tulang, matriks tersebut
memiliki banyak pembuluh darah,
dikarenakan struktur yang keras ini susah
untuk ditembus oleh nutrien dan
metabolit. Matriks tulang terdiri dari serat
protein yang kuat, terutama kolagen.
Matriks ini di hasilkan oleh osteoblas.
 Osteoblas adalah sel yang aktif mensintesis matriks
tulang. Sel ini distimulasi oleh hormon pertumbuhan.
Berfungsi membuat sel-sel tulang baru dan menyerap
mineral dari darah
 Osteosit adalah osteoblas dorman yang dikelilingi oleh
matriks. Osteosit dapat diaktifkan kembali ketika
tulang cedera. sel ini menjaga keseimbangan mineral di
dalam darah, mereka yang mengarahkan penyerapan
mineral dari darah dan mengarahkan pengembalian
mineral ke dalam darah, agar tulang dan tubuh sama-
sama mendapatkan mineral yang cukup.
 Osteoklas adalah sel berinti banyak yang membentuk
kembali tulang dan melepaskan ion anorganik (yaitu,
kalsium, fosfat) dan komponen organik. Osteoklas
dirangsang oleh hormon paratiroid. sel ini mempunyai
fungsi yang berlawanan dari osteoblas, yaitu fungsi nya
menghancurkan tulang dengan cara melarutkan
kembali mineral di dalam darah.
Matriks

 Matriks organik terdiri atas serat kolagen dan


glikoprotein osteokalsin dan osteopontin, yang
berikatan erat dengan kalsium selama terjadinya
mineralisasi tulang.
 Matriks anorganik terdiri atas ion, bentuk
yang terbanyak adalah kalsium fosfat dalam
bentuk kristal yang disebut hidroksiapatit.
Ikatan serat kolagen dengan kristal
hidroksiapatit akan menyebabkan tulang
menjadi keras, tahan lama, dan kuat. Komponen
mineral ini akan dipertahankan didalam darah
dengan bantuan hormon paratiroid (dari kelenjar
disebelah tiroid) dan kalsitonin (dari kelenjar
tiroid).
Sumsum tulang adalah jaringan ikat
lunak yang terdapat di dalam tulang
spongiosa, fungsinya untuk
menghasilkan sel-sel darah. Juga
terdapat periosteum pada tulang,
periosteum ini adalah bagian kuat,
yang terdiri dari membran fibrosa
yang menutupi dan melindungi
permukaan luar tulang.

You might also like