You are on page 1of 21

Asuhan Kehamilan

A. Pengkajian Fetal
1. Gerakan Janin
• Adalah tanda reliabe tentang kesejahteraan janin
• Gerakan janin pada Primigravida dirasakan pada
kehamilan 18 minggu, sedangkan pada
multigravida pada kehamilan 16 minggu.
• Perhitungan janin
janin bergerak rata-rata 10x dalam 10 jam
pengukuran gerakan janin bisa menggunakan
metode count to ten (menghitung sampai 10)
2.DJJ (Denyut Jantung Janin)
Denyut jantung janin normal adalah frekuensi
denyut rata-rata wanita tidak sedang bersalin,
atau diukur diantara dua kontraksi.
a. Frekuensi Denyut Jantung
• Rentang normal adalah 120-160 denyut/menit.
• Bradikardi adalah Frekuensi kurang dari 110
denyut/menit. Keadaan ini dianggap sebagai
tanda akhir hipoksia janin.
• Takikardia adalah Frekuensi yang lebih dari 160
denyut/menit. Keadaaan
b. Cara mendengarkan Denyut Jantung Janin
• Dengan menggunkan stetoskop pinard
• Dengan menggunakan Doppler
c. Bunyi yang terdengar ketika memeriksa denyut jantung
janin
• Desir tali pusat: Disebabkan semburan darah melalui arteri
umbilikalis. Terdengar seperti siulan yang singkron dengan
denyut jantung jani.
• Desir uterus : Terdengar sebagai suara hembusan lembut
yang singkron dengan denyut ibu.
• Suara akibat gerakan janin: Suara gerakan ini seperti suara
pukulan, dikarenakan janin mendapat reaksi dari luar
• Gerakan usus : Suara ini seperti berkumur-kumur dihasilkan
oleh berjalnnya gas atau cairan melalui usus ibu.
3. Non Stress Test (NST)
NST adalah cara pemeriksaan janin dengan menggunakan
kardiotokografi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan maksud melihat
hubungan perubahan denyut jantung dengan gerakan janin.
• Fungsi
1). Pemeriksaan NST dilakukan untuk menilai gambaran DJJ dalam
hubungan dengan gerakan / aktivitas janin.
2). Dilakukan untuk menilai apakah bayi merespon stimulus secara
normal dan apakah bayi menerima cukup okisgen. Umumnya
dilakukan pada usia kandungan minimal 26-28 minggu, atau
kapanpun sesuai dengan kondisi bayi.
3). Yang dinilai adalah gambaran DJJ dalam hubungan dengan
gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang bergerak aktif
dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Sebalikya,
bila janin kurang baik, pergerakan bayi tidak diikuti oleh
peningkatan frekuensi denyut jantung janin.
4.Amnionsentesis
Adalah tindakan pengambilan sampel cairan
ketuban (likuor amnii) untuk diagnosis antenatal
abnormalitas kromosom dan abnormalitas
biokimia lewat pemeriksaan sel-sel janin yang
terlepas serta cairan ketuban itu sendiri .
• Amniosentesis setelah kehamilan 16 minggu
dapat menimbulkan kontraksi uterus.
• Amniosentesis pada trimester kedua kehamilan
akan memperkecil kemungkinan pencederaan
janin karena
Tujuan amnionsentensis
• Mengetahui kariotif atau susunan kromosom
intisel ,
• Analisa DNA ,
• Mengetahui kadar alfa-fetoprotein amniotic,
• Aseti kolinesterase untuk defek tuba neural,
• Kadar bilirubin untuk memperkirakan anemia
janin dalam kehamilan yang sensitif terhadap
rhesus,
• Visual dari USG untuk meminimalisasikan cedera
pada janin, placenta, tali pusat saat alat masuk.
B. Tanda-tanda Diri Bahaya / Komplikasi Ibu
dan Janin Masa Kehamilan Muda

1. Pendarahan Pervaginam
Perdarahan yang terjadi biasanya ringan, tetapi menetap selama
beberapa hari atau secara tiba-tiba keluar dalam jumlah besar.
Penyebab :
a. Abortus
Abortus adalah peristiwa berakhirnya kehamilan pada usia
kehamilan <20 minggu atau berat janin <1000 gram.
a. Kehamilan Ektopik
Kehamilan ektopik adalah kehamilan ketika implantasi dan
pertumbuhan hasil konsepsi berlangsung di luar endometrium
a. Mola hidatidosa
Adalah suatu kehamilan yang tidak wajar yang sebagian atau
seluruh villi khorialisnya mengalami degenerasi hidropik berupa
gelembung yang menyerupai anggur
• 2. Hipertensi Gravidarum
• Hipertensi didiagnosa bila pengukuran tekanan
darah sistolikmelebihi 140 mmHg atau
tekanandarah diastolik melebihi 90 mmHg.
• Tidak diragukan lagi bahwa kejang eklampsia
dapat terjadi pada beberapa perempuan yang
memiliki tekanan darah dibawah 140/90 mmHg.
2. Nyeri Perut Bagian Bawah
• Nyeri perut ni terjadi pada kehamilan 22 minggu.
• Hal ini mungkin gejala utama kehamilan ektropik
dan tanda gejala abortus antara lain nyeri
abdomen bawah, nyeri lepas, uterus terasa
lemas, perdarahan berlanjut, lemah, lesu,
demam,dll.
C. Tanda-tanda Diri Bahaya / Komplikasi
Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut
1. Pendarahan Pervaginam
• Perdarahan pada kehamilan lanjut adalah perdarahan pada
trimester terakhirdalam kehamilan sampai bayi dilahirkan,
dikatakan tidak normal jika darah berwarna merah, banyak,
dan kadang-kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa
nyeri.
• Jenis perdarahan antepartum pada kehamilan lanjut yaitu:
a. Placenta Previa
Adanya plasenta yang berimplantasi rendah sehingga
menutupi sebagian/seluruh ostium uteri internum.
a. Solusio Placenta
Adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Secara
normal plasenta terlepas setelah anak lahir.
2. Sakit kepala yang berat
Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius
adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan
istirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi
kabur atau berbayang.
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari
preeklamsia, untuk itu lakukan pemeriksaan edema pada
muka/tangan, periksa tekanan darah, protein urine dan
refleks.
3. Penglihatan kabur
Gangguan penglihatan secara tiba-tiba pada ibu hamil
disebabkan olehpengaruh hormonal, keadaan ini
mengancam jika perubahan visual terjadi secara mendadak
misalnya pandangan kabur dan berbayang.
4. Bengkak di wajah
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika
muncul pada muka dantangan, tidak hilang setelah
beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain.Hal
ini bisa merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau
preeklamsi.
5. Keluar cairan pervaginam
• Keluarnya cairan berupa air dari vagina pada trimester 3,
air tersebut bisa jadi bersal dari ketuban yang pecah.
Pecaahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan
preterm (sebelum kehamilan 37 minggu) maupun pada
kehamilan aterm,
• ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung, normalnya selaput ketuban pecah
pada akhir kala I atau awal kala II.
6. Gerakana janin tidak terasa
• Normalnya ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke
5 atau ke 6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih
awal. Ketika bayi tidur maka gerakannya melemah, gerakan bayi
akan mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik.biasanya tanda dan gejala nya
adalah gerakan bayi kurang dari 3 kali dalam pride 3 jam.
7. Nyeri abdomen yang hebat
• Nyeri abdomen yang berhubungan dengan persalinan normal
adalah normal,nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah
yang menganccam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap,
dan tidak hilang setelah beristirahat.
• Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit
radang panggul, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantung
empedu, uterus yang iritable, abrupsio plasenta, ISK atau infeksi
lain.
D. Melakukan Pendokumentasian
Kehamilan
1. Model-model asuhan kebidanan
a. POR( Problem Oriented Record)
Model pendokumentasian ini mengembangkan model pencatatan dan
pelaporan yang menekankan pada pasien dan segala permasalahannya.
a. Source Oriented Record
Source Oriented Record adalah catatan pasien yang berorientasi pada
sumber, karena setiap sumber data mempunyai catatan tersendiri dan
terpisah satu dengan yang lain.
a. Charting by Exception
Model ini terdiri dari beberapa elemen inti yaitu :
lembar alur, dokumentasi berdasarkkan referensi standar
praktik,protocol dan instruksi incidental, data dasar kebidanan, rencana
kebidanan berdasarkan diagnosis dan catatan perkembangan.
d. Teknik Tradisional dengan Sistem Kardeks dlm
dokumentasi kebidanan
Teknik pendokumentasian sistem Kardex merupakan
system pendokumentasian pelayanan kesehatan
tradisional yang dipergunakan di berbagai sumber
mengenai informasi pasien dan disusun dalam suatu
buku.
e. Menjelaskan model komputer based patient record
(cpr) dalam dokumentsi kebidanan
• Teknik pendokumentasian dengan komputerisasi
adalah sistem computer yang berperan dalam
menyimpulkan, menyimpan proses, memberikan
informasi yang diperlukan dalam kegiatan pelayanan
kebidanan, penelitian clan pendidikan.
2. Prinsip Dokumentasi
a. Ditinjau dari isi

• Mempunyai nilai administratif : • Mepunyai nilai ekonomi


suatu berkas pencatatan :dokumentasi mempunyai nilai
mempunyai nilai medis karena ekonomi, semua tindakan
catatan tersebut dapat digunakan kebidanan yang belum, sedang,
sebagai dasar merencanakan dan telah diberikan dicatatan
tindakan yang harus diberikan dengan lengkap yang dapat
kepada klien. digunakan sebagai acuan atau
pertimbangan biaya kebidanan
• Mempunyai nilai hukum: semua bagi klien.
catatan informasi tentang klien
merupakan dokumentasi resmi • Mempunyai nilai edukasi :
dan bernilai hukum. dokumentasi mempunyai nilai
pendidikan, karena isi
• Mempunyai nilai penilitian : menyangkut kronologis dari
dokumentasi kebidanan kegiatan asuhan kebidanan yang
mempunyai nilai penelitian, data dapat dipergunakan sebagai
yang terdapat didalamnya dapat bahan atau referensi
dijadikan sebagai bahan atau pembelajaran bagi siswa / profesi
objek riset dan pengembangan kesehatan lainnya.
profesi kebidanan.
• b. Ditinjau dari teknik pencatatan
• Hal-hala yang harus dicatan didalam
pendokumentasian memuat antara lain :
mencantumkan nama pasien pada setiap
lembaran catatan; menulis dengan tinta (idealnya
tinta hitam); menulis/menggunakan simbol yang
telah di sepakati oleh institusi untuk
mempercepat proses pencatatan; menulis
catatan selalu menggunakan tanggl, jam,
tindakan, atau observasi yang dilakukan sesuain
dengan kenyataan dan bukan interpretasi.
3. Aspek legal dokumentasi
• Pendokumentasian dari asuhan kebidanan
dirumah sakit dikenal dengan istilah rekam
medik. Dokumentasi kebidanan menurut SK
MenKes RI No 749 adalah berkas yang berisi
catatan dan dokumen yang berisi tentang
identitas, anamnesa, pemeriksaan, tindakan
dan pelayanan lain yang diberikan kepada
seseorang pasien selama dirawat dirumah
sakit yang dilakukan di unit-unit rawat
termasuk UGD dan unit rawat inap.
4. Proses pelaksanan kebidanan 7 langkah
• Langkah pertama (pengumpulan data dasar)
Pada langkah pertama ini dilakukan dengan
pengumpulan semua data yang diperlukan untu
mengevaluasi keadaan klien secara lengkap
• Langkah kedua (interpretasi dasar)
• Langkah kedua merupakan menetapkan diagnosis
atau masalah berdasarkan pernafsiran data dasar
yang telah dikumpulkan.
• Langkah ketiga (mengidentifikasi diagnosa atau
masalah potensial)
• Yaitu berdasarkan mengantisifasi penangannanya
atau masalah yang akan ditetapkan.
• Langkah keempat (identifikasi kebutuhan yang
membutuhkan penanganan segera)
• Tujuan : menetapkan kebutuhan terhadap tindakan
segera, untuk melakukan konsultasi kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
• Langkah kelima (perencanaan yang dilakukan)
• Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi
apa yang diidentifikasi dan kondisi klien dari setiap
masalh yang berkaitan tetapi kerangka pedoman
antisipasi terhadap klien tersebut apa yang dikirakan
akan terjadi berikutnya apakah dibutuhkan penyuluhan
konseling dan rujukan yang diperlukan .
• Langkah keenam (melaksanakan pelaksanaan)
• Yaitu melaksanakan rencana asuhan
komprehensif. Pelaksanaan yang efisien akan
berhubungan dengan waktu dan biaya yang dapat
meningkatkan mutu dan asuhan klien
• Langkah ke tujuh (evaluasi)
• Yaitu evaluasi keefektifan dan asuhan yang telah
diberikan meiputi pemenuhan kebutuhan pada
klien apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan klien

You might also like