You are on page 1of 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN NY.J


DENGAN (RHD)
Rheumatic Heart Desease

OLEH : RISTINA
DEFINISI :
Rheumatic Heart Disease (RHD) adalah
suatu kondisi dimana terjadi kerusakan
pada katup jantung yang bisa berupa
penyempitan atau kebocoran, terutama
katup mitral (stenosis katup mitral)
sebagai akibat adanya gejala sisa dari
Demam Rematik (DR)
Penyakit jantung rematik adalah
penyakit yang ditandai dengan kerusakan
pada katup jantung akibat serangan
karditis rematik akut yang berulang kali
(Arif Mansjoer, 2002).
ETIOLOGI

Faktor-faktor predisposisi yang berpengaruh pada timbulnya demam


reumatik dan penyakit jantung reumatik terdapat pada individunya
sendiri serta pada keadaan lingkungan.
 1. Faktor-faktor pada individu :
a. A. Faktor genetic
b. B. Jenis kelamin
c. C. Golongan etnik dan ras
d. D. Umur.
e. E. Keadaan gizi dan lain-lain.
f. F. Reaksi autoimun.
 2. Faktor-faktor lingkungan :
 A. Kea daan sosial ekonomi yang buruk.
B. Iklim dan geografi.
C. Cuaca
Patways Penderita dengan infeksi saluran nafas yang tidak terobati
(sterptococcus BETA Hemolyticus Group A)

Infeksi

Demam Reumatik

Menyebabkan lesi patologik dijantung pembuluh darah,


sendi dan jaringan subkutan

Inflamasi eksudatif dan kanditis Korea poliarthitis Nodul


Eritema
proliferasi jaringan Subkutan
Merginartum
Mesenkim jantung

Intoleransi
Aktivitas
Nyer i
Suplai darah ke
jaringan berkurang

- Mual
- Muntah
Saluran
- Anoreksia
Pencernaan
Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Rasa sakit waktu menelan
peradangan pada tonsil yang
disertai Eksudat
TANDA KLINIK

Penderita umumnya mengalami sesak


nafas yang disebabkan jantungnya sudah
mengalami gangguan, nyeri sendi yang
berpindah- pindah, bercak kemerahan di kulit
yang berbatas, gerakan tangan yang tak
beraturan dan tak terkendali (korea), atau
benjolan kecil-kecil dibawah kulit. Selain itu
tanda yang juga turut menyertainya adalah
nyeri perut, kehilangan berat badan, cepat
lelah dan tentu saja demam
DATA PENUNJANG

 Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah sebagai


berikut
1. 1. Pemeriksaan laboratorium.
2. 2. Dari pemeriksaan laboratorium darah didapatkan
peningkatan ASTO, peningkatan laju endap darah
(LED),terjadi leukositosis, dan dapat terjadi penurunan
hemoglobin.
3. 3. Radiologi : Pada pemeriksaan foto thoraks menunjukan
terjadinya pembesaran pada jantung.
4. 4. Pemeriksaan Echokardiogram Menunjukan
pembesaran pada jantung dan terdapat lesi
5. 5. Pemeriksaan Elektrokardiogram menunjukan interval
P-R memanjang.
PENATALAKSANAAN

 Penderita dianjurkan untuk tirah baring dirumah sakit, selain itu


Pasien akan diberikan diet bergizi tinggi yang mengandung cukup
vitamin.
Tirah baring dan mobilisasi (kembali keaktivitas normal) secara
bertahap
Pemberantasan terhadap kuman streptokokkus dengan
pemberian antibiotic penisilin atau eritromisin. Untuk profilaksis
atau pencegahan dapat diberikan antibiotic penisilin benzatin atau
sulfadiazine
Antiinflamasi (antiperadangan). Antiperadangan seperti salisilat
dapat dipakai pada demam reumatik tanpa karditis (peradangan
pada jantung
PENGKAJIAN PASIEN
A. PENGKAJIAN PASIEN :
a. a. Nama (inisial pasien : Nn. E
b. b. Umur : 27 tahun
c. c. Jenis kelamin : perempuan.
d. d. Status : Gadis
e. e. Pendidikan : D3 Kebidanan.
f. f. Pekerjaan : Bidan Desa.
g. h. Alamat : Panton Labu
h. i. Tanggal masuk : 23 Febuari 2015
i. j. Tanggal pengkajian : 28 Febuari 2015
j. k. Ruang Perawatan : kelas 3 ( Wanita)
k. L. Dx. Medis : RHD.
l. m. No. Register : 236169
PENGKAJIAN
 1. Riwayat Kesehatan Sekarang
a. a. Keluhan utama : Nyeri sendi.
b. b. Riwayat Perjalanan penyakit : Os masuk dengan keluhan seluruh
anggota tubuh jika disentuh terasa ngilu (nyeri) demam, mual, tidak bisa
BAB, Sesak nafasj, Mudah lelah dan tidak selera makan.
c. c. Riawayat Kesehatan masa lalu : Sebelumnya os tidak pernah
menderita penyakit yang sama hanya demam dsn flu biasa pernah
dirawat.
d. d. Riwayat Kesehatan Keluarga : Keluarga Os tidak akit yang menderita
penyakit yang sama maupun penyakit menular lainnya.
c. Pemeriksaan Fisik :
1. 1. Keadaan Umum : Sedang.
2. 2. Tingkat Kesadaran : Compos mentis. Nilai GCS :V:5. E:4. M:6.
3. 3. Vital sigh : TD: 100/60 mmhg. Respirasi : 24x/mnt.
4. Puls : 62x/mt Temp : 37’5 ‘c
5. Skala Nyeri : 8.
PEMERIKSAAN FISIK
INFEKSI :
 - Wajah : muka pucat, anemis & sembab.
 - Thorax : Pengerakan dinding dada sama kiri & kanan.
- Extermitas sup & inf : Bila bergerak mudah mudah capek & lelah & Odema
Anasrka.

 PALPASI :
 - Extermitas sup & inf : Nyeri tekan daerah persendian.

 PERKUSI :
 - Thorax : Resonan.
 - Abdomen : Timpani

 AUSKULTASI:
 - Thorax : Vesikuler.
 - Abdoment : Peristaltik usus 12x/mnt.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 A. Laboratorium : HB : 8.3 gr%/dl. Wbc : 6200 jt/dl. Ureum : 35 mg/100ml.
Creatinin : 0.6mg/dl . Uric Acid: 7.5 mg/dl. Clorida : 85 mmol/I Natrium :
152 mmol/i Kalium : 2.9 mmol/i.
 B. Rongent : Fhoto torax : hasil Normal.
 C. EKG : sinus Rythem.

 Identifikasi data :
 1. Data Subjektif.
 1). Ps mengatakan Nyeri sendi.
 2).Ps mengatakan mual dan muntah.
 3). ps mengatakan bila beraktifitas mudah capek.
 4). ps. Mengatakan tidak nafsu makan.
 5). ps mengatakan sesak nafas dan bila nyeri datang perasaan mau
demam.
Identifikasi data:

 2. Data Objektif :
 1). Os tampak kesakitan bila nyeri datang
 2). Skala Nyeri : 8.
 3). Os tampak Anemis.
 4). Muka Oedema.
 5). Saat bergerak os tampak mudah lelah.
 6). Tampak muntah.
 7). Tampak lemas
 8) Kaki kiri bengkak.
 9). HB : 8.3 gr%/dl. Wbc : 6200 jt/dl. Ureum : 35 mg/100ml. Creatinin :
0.6mg/dl . Uric Acid: 7.5 mg/dl. Clorida : 85 mmol/I Natrium : 152
mmol/i Kalium : 2.9 mmol/i.
Analisa data:
No. Data Etiologi Masalah

1. Ds : Os mengatakan sendi-sendi Inflamasi sendi Nyeri


terasa nyeri. ((poliarthitis)
Do:- Os tampak meringis
-Skala nyeri : 8.
-Tampak kesakitan tiap 5 jam.

2. Ds : Os mengatakan tidak ada Mual dan muntah Ketidak


nafsu makan, mual dan muntah. Seimbangan
nutrisi kurang
Do :- Os tampak lemas. dari kebutuhan
- Anemis, Muka pucat. tubuh.
- HB : 8,3 gr%/dl.

3. Ds : Os mengatakan bila Kelemahan otot Intolerasi aktivitas


beraktifitas mudah lelah.

Do :Os tampak kesakitan & lemas


Saat akan melakukan aktivitas.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 1.Nyeri berhubungan inflamasi pada sandi
 RENCANA KEPERAWATAN
 TUJUAN
 Setelah di berikan asuhan keperawatan di harapkan nyeri sendi berkurang (-) atau
hilang
 Kreteria hasil:
 - Nyeri klien berkurang
 - Klien tampak rileks
 - Expresi wajah tidak tegang
 - Klien dapat merasakan nyaman, tidur dengan tenang dan tidak merasakan sakit
 INTERVENSI
 - Kaji tingkat nyeri
 - Beri tindakan senyaman mungkin
 - Beri masase yang lembut
 - Kolaborasi team medis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
 TUJUAN
 Setelah di lakukan asuhan keperawatan keseimbangan nutrisi dapat
teratasi
 Kreteria hasil:
- Pasien mampu menghabiskan makanan yang telah di sediakan
- Pasien tidak mual dan muntah
- INTERVENSI
- - Kaji faktor penyebab tidak selera makan
- - Anjurkan pasien untuk makan dalam porsi kecil dan sering
- - Observasi jumlah porsi yang di habiskan
- - Jelaskan pentingnya nutrisi yang cukup
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan otot
 TUJUAN
-Setelah di berikan asuhan keperawatan di harapkan intoleransi aktivitas
dapat teratasi
- Kriteria Hasil
- - Klien tidak mudah lelah
- - Klien dapat melakukan aktivitas dapat teratasi
- INTERVENSI
- - Kaji respon terhadap aktivitas
- - Kaji tanda tanda vital
- - Evaluasi pola aktivitas
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN

 Diagnosa I
 Implementasi
- Mengevaluasi skala nyeri
- Menganjurkan os untuk relaksasi
- Memberi masase ringan saat datangnya nyeri
- SOAP
- S: Os mengatakan sendi sendi masih sakit
- O: Os tampak meringis skala nyeri : 6
- A: Masalah belum teratasi
- P: Intervensi di lanjutkan
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN

 Diagnosa II
 Implementasi
 - Mengobservasi pola makan pasien
 - Menganjurkan os tetap makan walaupun sedikit
- Menganjurkan os untuk menghindari makanan keseukaan os sangat
berbahaya untuk tubuhnya
- SOAP
- S: Os mengatakan sedikitpun tidak selera makan
- O: Os tampak lemas
- A: Masalah belumn teratasi
- P: Intervensi di lanjutkan
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN

 Diagnosa III
 Implementasi
- Memonitor dan mengevaluasi os saat akan melakukan aktivitas
- Menganjurkan tetap istirahat
- Memberi pengertian keluarga untuk membantu os dalam beraktivitas
- SOAP
- S: Os mengatakan bila bergerak masih lemas
 O: Os tampak lemas dan di bantu keluarga saat beraktivitas
- A: Masalah belum teratasi
- P: Intervensi di lanjut

You might also like