Professional Documents
Culture Documents
D E R M AT I T I S K O N TA K I R I TA N
OLEH :
M A R DY L L A N U R F I T R I A N Y
20120310060
Definisi Insidensi
• Dermatitis kontak merupakan • Survey tahunan U.S. Bureau of Labour
peradangan pada kulit yang disebabkan Statistic bahwa incident rate untuk
oleh substansi yg berkontak langsung penyakit okupasional pada populasi
dengan kulit. Dermatitis kontak iritan pekerja di Amerika, menunjukkan 90-
merupakan reaksi peradangan kulit non- 95% dari penyakit okupasional adalah
imunologik sehingga kerusakan kulit yg dermatitis kontak, dan 80% dari
terjadi langsung tanpa didahului adanya penyakit didalamnya adalah dermatitis
proses sensitisasi kontak iritan
• Riskesda tahun 2007, prevalensi
dermatitis di Jawa Tengah sebesar 8%
sedangkan untuk prevalensi dermatitis
di Kabupaten Wonosobo mencapai 4,8%
Paparan iritan ringan
dalam waktu yg lama
terjadi perubahan
Paparan berulang dari gambaran eksim.
Kelainan kulit yang
iritan ringan seperti air, terjadi selain ditentukan
sabun, panas, atau ukuran molekul, daya
Penyebab friksi/gesekan. Iritan kuat larut, konsentrasi bahan
seperti asam, basa & tersebut, & vehikulum,
juga dipengaruhi oleh
semen basah dapat faktor lain yaitu lama
menyebabkan reaksi akut kontak, konsistensi
& segera. Iritan kuat paparan
memberikan gejala akut,
sedang iritan lemah
memberi gejala kronis
Patogenesis
Patogenesis
• Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi atau
fisis. Bahan iritan merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk dan
mengubah daya ikat air kulit. Kebanyak bahan iritan merusak membran lemak keratinosit tetapi
sebagian dapat menembus membran sel dan merusak lisosom, mitokondria atau komplemen inti.
• Kerusakan membran mengaktifkan fosfolipase dan melepaskan asam arakidonat (AA), diasilgliserida
(DAG), faktor aktivasi platelet, dan inositida (IP3). AA dirubah menjadi prostaglandin (PG) dan leukotrien
(LT). PG dan LT menginduksi vasodilatasi, dan meningkatkan permeabilitas vaskuler sehingga
mempermudah transudasi komplemen dan kinin selain itu juga bertindak sebagai kemotraktan kuat
untuk limfosit dan neutrofil, serta mengaktifasi sel mast melepaskan histamin dan PAF sehingga
memperkuat perubahan vaskuler.
• DAG dan second messenger lain menstimulasi ekspresi gen dan sintesis protein, misalnya interleukin-1
(IL-1) dan granulocyte macrophage-colony stimulating factor. IL-1 mengaktifkan sel T-helper
mengeluarkan IL-2 dan mengekspresi reseptor IL-2 yang menimbulkan stimulasi autokrin dan proliferasi
sel tersebut. Pada kontak dengan iritan, keratinosit melepaskan TNF-α, suatu sitokin proinflamasi yang
dapat mengaktifasi sel T, makrofag dan granulosit, menginduksi ekspresi molekul adesi sel dan
pelepasan sitokin. Rentetan kejadian tersebut menimbulkan gejala peradangan klasik (Sularsito &
Djuanda, 2011)
Pada gejala akut kulit
pedih, panas, rasa
terbakar dengan ujud
kelainan kulit yang
tampak adalah eritema,
edema, bula dan
mungkin juga nekrosis
Nama : Sdri. HS
Usia : 26 tahun
RPSos
Insidensi Dapat terjadi pada semua orang Terjadi pada wanita muda (15-
25th) anak, dan pria
Prognosis
Prognosis