Professional Documents
Culture Documents
PEMBIMBING
dr.Paryanto, Sp.OG
GPA : G1P0 A0
HPHT : 20-01-2014
TP : 27-10-2014
UK : 38-39 minggu
Menarche : Umur 14 tahun
Siklus haid : teratur 28 hari
Lama haid : 4-7 hari.
Riwayat Persalinan : INI
Riwayat Perkawinan :
Riwayat Kontrasepsi :
Imunisasi TT :-
TD : 190/110 mmHg
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,70C
Berat badan sebelum hamil : kg
Berat badan saat hamil : kg
Tinggi Badan : cm
Status Generalisata
Kepala :
normocephale, rambut hitam tidak mudah dicabut.
Mata : CA-/-, SI-/-, reflek cahaya +/+ pupil isokor
THT : dbn
Leher : pembesaran KGB (-), struma (-)
Thorak : pergerakan dinding dada simetris
Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Cor : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : membesar, bising usus (+)
Ekstremitas :
akral hangat, sianosis -/-, edema extremitas inferior (terutama
dorsum pedis) +/+,
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar
Inspeksi :
Muka : cloasma gravidarum (+), edema (-)
Leher : pembesaran vena jugularis (-)
Dada :
pembesaran mammae simetris, puting susu menonjol,
hiperpigmentasi areola mammae (+), colostrum (-)
Abdomen :
perut tampak membesar ke depan, striae gravidarum (+),
linea nigra (+), sikatrik (-)
Vulva :
labia mayor/minor simetris, pembengkakan kel.bartholini(-),
pengeluaran vagina (+) bloody show.
Ekstremitas : edema (+)
Palpasi :
Leopold I :
TFU 30 cm, teraba bagian yang lunak, kurang melenting, dan
kurang bundar.
Leopold II :
Kanan : terababagian-bagian kecil janin
Kiri : teraba bagian terbesar janin
Leopold III :
teraba bagian keras, bundar, dan melenting.
Leopold IV : belum masuk PAP
TBJ : (30 - 12) x 155 = 2790 gram
HIS : -
Auskultasi : DJJ = 148 x/i
Portio : posisi anterior,
konsistensi tebal
Pendataran : 40%
Pembukaan : 1 cm
Ketuban : (+)
Penunjuk : sulit dinilai
presentasi : kepala
Penurunan : HI
Posisi : sulit dinilai
Darah rutin :
Hb : 10,8 gr %
Ht : 34,2 %
Leukosit : 12,3 x 103/mm3
Trombosit : 189 x 103/mm3
Protein urin : (+++)
BT = 2’ CT = 4’
G1P0A0, gravida 38 – 39 minggu, belum inpartu JTH
intara uterin dengan Preeklampsia Berat.
Lapor DPJP
Observasi KU, TTV, HIS, dan DJJ
Observasi kemajuan persalinan
Edukasi os untuk tirah baring miring ke kiri.
Kateter
IVFD RL 30 tts/i
O2 kanul 3 L/i
MgSO4 40% 16 gram) 30 tts/ menit
Nifedipin 4 x 1 per oral setiap 8 jam
Dopamed 3 x 1 per oral setiap 8 jam
Jam 20:00
S : os mengeluh mata kabur, mual muntah, sakit kepala, nyeri
egigastrium.
O : TD : 160/100 mmHg N : 90 x/i
RR : 19 x/i T : 36,5 oC
DJJ : 155 x/i
A : G1P0A0, gravida 38 – 39 minggu, belum inpartu JTH intara
uterin + impending eklampsia
P :
Lapor DPJP
Stop MgSO4 drip
IVFD RL 20 tts/menit
MgSO4 8 gr boka-boki
Biogesic 3 x 1
Konsul Mata
Persiapan SC Cito Injeksi Ceftriaxone 1 x 2 gram 21:30
Wib
Jam 23:00
S : Pasien naik ke OKE
O : TD : 160/100 mmHg N : 85 x/i
RR : 19 x/i T : 36,5 o
DJJ : 160 x/i
A : G1P0A0, gravida 38 – 39 minggu, belum
inpartu JTH intara uterin + impending eklampsia
P : Mulai SC 23:40
3x500mg dan vit. B Comp 2x1 tablet
Pelaksanaan Operasi 23 :40
Laporan Operasi
1. Pasien dalam posisi terlentang dengan Spinal Anestesi.
2. Dilakukan tindakan asepsis antisepsis pada lapang operasi.
3. Lapangan operasi diperkecil dengan duk steril.
4. Dilakukan insisi phanenstil.
5. Dilakukan insisi pada SBR, cairan ketuban berwarna jernih.
6. Bayi dilahirkan dengan meluksir kepala jam 23:50
7. JK : Laki-laki BB : 2.200 gram
8. A/S : 8/9
9. Plasenta dilahirkan secara manual, utuh.
10. Dilakukan pemasangan IUD.
11. Cavum uteri dibersihkan dengan kassa betadine.
12. Uterus di jahit lapis demi lapis.
13. Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis.
14. Operasi selesai.
P1A0 Post Op SC atas indikasi PEB.
Instruksi Post OP
•Tidur menggunakan bantal
•Makan dan minum bertahap
Terapi
Inf. RL/D5/NaCl+1 amp oksitosin+1 amp
metergin 30 tts/i
Inj. Ceftriaxone 3x1 gr
Metronidazol flash 3x500 mg
Pronalges supp 3x1
FOLLOW UP
19 Oktober 2014
S : Nyeri pada bekas operasi
O : KU : sedang, TD : 120/80 S/N : 36/80 , RR :22x/i
A : P1A0 Post Op SC 2 a/i PEB perawatan hari ke-1
P : Inj. Ceftriaxone 3x1 gr
Metronidazol flash 3x500 mg
Pronalges supp 3x1
Invasi Trophoblast
Aliran Darah
Tekanan Darah
Resistesnsi Vaskuler UteroPlasenta
Volume plasma
Perubahan kardiovaskular
Perubahan hematologik
Perubahan pada otak
Perubahan pada retina
Perubahan pada paru-paru
Perubahan pada hati
Perubahan pada ginjal
Metabolisme air dan elektrolit
Perubahan pada plasenta dan uterus
Tekanan osmotik koloid plasma /tekanan onkotik makin menurun
karena kebocoran protein dan peningaktan permeabilitas vaskuler
Koagulasi dan fibrinolisis peningkatan FDP, penurunan antitrombin
III, dan peningkatan fibronektin.
Viskositas darah meningkat so resistensi perifer meningkat.
==>hemokensentarasi
Hematokrit meningkat karena hipovolemia
Edema patologik jika non dependen pada muka dan tangan, or
generalisata biasanya disertai kenaikan BB yang cepat.
HematologikHt, viskositas darah meningkat,trombosit menurun,
hemolisis meikroangiopatik
Hepar dapat terjadi perdarahan pada sel periportal lobus perifer,
akan trjd nekrosis sel hepar dan peningkatan enzim hepar.
Neurologikhiperperfusi otak
Kardiovaskuler peningkatan cardiac afterload cz hipertensi dan
penurunan cardiac preload cz hipovolemia
Paru resiko besar edema paru
JaninIUGR, oligohidramnion, prematur, solusio plasenta.
Penegakan Diagnosa
TD ≥ 160/110 mmHg.
Proteinuria > 3,5 g/24 jam atau (+++)
Oliguria
kadar kreatinin plasma
Gangguan visus dan serebral:
Nyeri epigastrium
* Konservatif, bila:
kehamilan preterm ≤ 37 minggu tanpa
impending eclamsia dengan keadaan janin
baik
Komplikasi
Kelainan mata
Solusio plasenta
Edema paru
Hipokalsemia
Intoksikasi Magnesium Nekrosis hati
Hipofibrinogenemia Sindroma HELLP
Hemolisis
Kelainan ginjal
Perdarahan otak
Prematuritas,
dismaturitas, sepsis,
cerebral palsy danIUFG
Prognosis
hasilpenelitian RSUP dr. Kariadi , 2010, dari 234
(11,86%) kasus preeklamsia berat,
persalinan dilakukan dengan seksio sesarea 44%
plasenta previa 4,3%,
solusio plasenta 0,4%
perdarahan postpartum 2,1%
eklamsia 3%,
impending eclampsia 8,1%,
sindrom HELLP 11,1%,
kematian maternal 2,1%.
Wanita dengan riwayat preeklampsia/eklampsia pada
kehamilan < 28 minggu, memiliki risiko tertinggi untuk
terjadinya komplikasi
Ny. L, 29 tahun datang ke RSUP Raden Mattaher Jambi
tanggal 18 Oktober 2014 melalui Poli Kebidanan,
sedang hamil anak pertama (G1P0A0) rujukan dari
Puskesmas Simpang IV Sipin dengan keluhan tekanan
darah tinggi.
Pada palpasi,
Leopold I, TFU 30 cm, teraba bagian yang lunak, tidak
melenting
Leopold II, sisi kanan teraba bagian kecil janin dan sisi
kiri teraba bagian terbesar janin
Leopold III, teraba bagian keras, bundar, dan melenting
Leopold IV : divergen
DJJ = 148 x/i.
TBJ = 2790 gram
Berdasarkan keterangan os, os tidak memiliki riwayat
hipertensi sebelum hamil, dan selama pemeriksaan
yang telah dilakukan os sebanyak sembilan kali di
puskesmas juga tidak terdapat peningkatan tekanan
darah seperti sekarang.