Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara) ke daerah (negara) lain. Jenis migrasi adalah pengelompokan migrasi berdasarkan dua dimensi penting dalam analisis migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu. Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi internasional merupakan jenis migrasi yang memuat dimensi ruang. Migrasi internal adalah perpindahan penduduk yang terjadi dalam satu negara, misalnya antarpropinsi, antarkota/kabupaten, migrasi dari wilayah perdesaan ke wilayah perkotaan atau satuan administratif lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten/kota, seperti kecamatan dan kelurahan/desa. Migrasi internal merupakan jenis migrasi yang memuat dimensi ruang. Migran menurut dimensi waktu adalah orang yang berpindah ke tempat lain dengan tujuan untuk menetap dalam waktu enam bulan atau lebih. Migran sirkuler (migrasi musiman) adalah orang yang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan. Migran sikuler biasanya adalah orang yang masih mempunyai keluarga atau ikatan dengan tempat asalnya seperti tukang becak, kuli bangunan, dan pengusaha warung tegal, yang sehari-harinya mencari nafkah di kota dan pulang ke kampungnya setiap bulan atau beberapa bulan sekali. Migran ulang-alik (commuter) adalah orang yang pergi meninggalkan tempat tinggalnya secara teratur, (misal setiap hari atau setiap minggu), pergi ke tempat lain untuk bekerja, berdagang, sekolah, atau untuk kegiatan-kegiatan lainnya, dan pulang ke tempat asalnya secara teratur pula (missal pada sore atau malam hari atau pada akhir minggu). Migran ulang-alik biasanya menyebabkan jumlah penduduk di tempat tujuan lebih banyak pada waktu tertentu, misalnya pada siang hari. Kriteria Migran Migran seumur hidup (life time migrant) adalah orang yang tempat tinggalnya pada saat pengumpulan data berbeda dengan tempa tinggalnya pada waktu lahir. Migran risen (recent migrant) adalah orang tempat tinggalnya pada saat pengumpulan data berbeda dengan tempat tinggalnya pada waktu lima tahun sebelumnya. Migran total (total migrant) adalah orang yang pernah bertempat tinggal di tempat yang berbeda dengan tempat tinggal pada waktu pengunpulan data. Faktor-faktor pendorong (push factor) migrasi: Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit). Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal. Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit. Faktor-faktor penarik (pull factor) migrasi: Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat- tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar. MIGRASI ANTAR KABUPATEN/KOTA
Kegunaan: Ukuran-ukuran migrasi ini bermanfaat untuk
mengetahui apakah suatu kabupaten/kota merupakan daerah yang memiliki daya tarik bagi penduduk wilayah sekitarnya atau wilayah lainnya. Dapat juga ditentukan apakah suatu kabupaten/kota merupakan wilayah yang tidak disenangi untuk dijadikan tempat tinggal. Dengan kata lain kabupaten/kota ini memiliki daya dorong bagi penduduknya untuk pergi meninggalkan daerah tersebut. Kabupaten/kota yang memiliki daya tarik bagi penduduk wilayah sekitarnya biasanya memiliki angka migrasi neto yang positif. Artinya, jumlah penduduk yang masuk lebih banyak daripada jumlah penduduk yang keluar. Kabupaten/kota yang kurang disenangi oleh penduduknya akibat kelangkaan sumberdaya misalnya, biasanya memiliki angka migrasi neto yang negatif, yang berarti jumlah penduduk yang keluar lebih banyak daripada jumlah migran yang masuk Indikator Migrasi Angka migrasi masuk (mi), yang menunjukkan banyaknya migran yang masuk per 1000 penduduk di suatu kabupaten/kota tujuan dalam satu tahun. Angka migrasi keluar (mo), yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar dari suatu kabupaten/kota per 1000 penduduk di kabupaten/kota asal dalam satu tahun. Angka migrasi neto (mn), yaitu selisih banyaknya migran masuk dan migrant keluar ke dan dari suatu kabupaten/kota per 1000 penduduk dalam satu tahun. Migrasi Masuk (Mi):
Keterangan:
Mi = Angka Migrasi Risen Masuk
InMig = Jumlah penduduk yang masuk ke suatu kabupaten/kota selama satu periode pengamatan
P = Jumlah penduduk pada pertengahan periode
yang sama Migrasi Keluar (Mo):
Mo = Angka Migrasi Risen Keluar
OutMig = Jumlah penduduk yang keluar dari suatu kabupaten/kota selama satu periode pengamatan
P = Jumlah penduduk pada pertengahan periode yang
sama Migrasi Neto (Mn):
OutMig = Jumlah penduduk yang keluar dari suatu
kabupaten/kota selama satu periode pengamatan InMig = Jumlah penduduk yang masuk ke suatu kabupaten/kota selama satu periode pengamatan
P = Jumlah penduduk pada pertengahan periode
yang sama MIGRASI DESA-KOTA Migrasi Desa - Kota adalah gejala berpindahnya penduduk yang berasal dari suatu daerah yang bersifat perdesaan menuju daerah lain yang bersifat perkotaan Angka migrasi dari perdesaan ke perkotaan dihitung dengan melihat persentase migran yang masuk ke suatu wilayah perkotaan yang berasal dari daerah perdesaan di wilayah lain Kegunaan menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan perpindahan tersebut. Demikian juga perlu diketahui konsekuensi ditinggalkannya daerah-daerah perdesaan oleh para migran terutama yang berusia produktif. Indikator ini juga bermanfaat untuk bahan masukan dalam perencanaan wilayah terutama berkaitan dengan kesenjangan perdesaan-perkotaan, utamanya pada aspek ketenagakerjaan, penciptaan lapangan kerja, distribusi pendapatan, pendidikan, dan keamanan. Cara Menghitung Indikator migran desa/kota ini ditunjukkan oleh persentase migran yang berasal dari perdesaan menuju suatu perkotaan terhadap jumlah migran di perkotaan tersebut
%Migru = Persentase migrasi dari perdesaan ke
perkotaan Migru = Jumlah migran dari perdesaan ke perkotaan Miguu = Jumlah migran dari perkotaan ke perkotaan MIGRASI INTERNASIONAL Migrasi internasional adalah migrasi yang melewati batas politik antar negara. Batas politik ini sangat dinamis tergantung kepada konstelasi politik global yang ada. Contoh: Orang yang pergi ke Timor Leste pada saat ini dikatakan sebagai migran internasional. Padahal ketika Timor Leste masih menjadi bagian dari Indonesia, pelaku mobilitas tersebut tidak dikatakan sebagai migrant internasional, melainkan migran internal. Seperti juga pada definisi migran internal, seseorang dikatakan migran internasional jika ia tinggal di negara tujuan selama 6 bulan atau lebih atau berniat tinggal 6 bulan atau lebih.