Professional Documents
Culture Documents
Perceived Behavioral
Attitude Toward Behavior Subjective Norm Control
Actual Behavior
Intention Behavior Control
Attitude Toward
Behavioral Belief
Behavior
PENGGOLONGAN ANTIBIOTIK
Berdasarkan struktur kimia antibiotik (Tjay & Rahardja, 2007)
1 Golongan Beta-Laktam 6 Golongan Kuinolon
3 Golongan Tetrasiklin
4 Golongan Mikrolida
5 Golongan Linkomisin
GOLONGAN KUINOLON
CIPROFLOXACIN
Antibiotik Spektrum luas aktif terhadap gram positif dan
negatif bakteri. Menghambat keaktifan DNA-Girase, sehingga
sintesis DNA kuman tergangu ; mengangkat
kerusakan DNA beruntai ganda.
INDIKASI CIPROFLOXACIN
Sinusitis akut, tulang dan sendi, infeksi diare,
infeksi saluran pernapasan bawah, infeksi saluran kencing,
infeks kulit, Infeksi bakteri gram positif dan gram negatif.
DOSIS CIPROFLOXACIN
INFEKSI DOSIS FREKUENSI PEMAKAIAN
Sinus akut 500 mg Setiap 12 jam 10 hari
Tulang dan sendi 500 – 750 mg Setiap 12 jam 4 – 6 minggu
Infeksi kulit 500 – 750 mg Setiap 12 jam 4 – 14 hari
Infeksi Diare 500 mg Setiap 12 jam 5 – 7 hari
Infeksi saluran kencing 250 – 500 mg Setiap 12 jam 7 – 14 hari
Infeksi saluran pernapasan 500 – 750 mg Setiap 12 jam 7 – 14 hari
bawah
INTERAKSI CIPROFLOXACIN
Interaksi Antasida dengan Ciprofloxacin dapat mengakibatkan:
KESIMPULAN
Ciprofloxacin adalah antibiotik golongan kuinolon spektrum luas yang
mekanisme kerjanya dengan Menghambat keaktifan DNA-Girase, sehingga
sintesis DNA kuman tergangu. Penggunaan ciprofloxacin bisa diberikan 2 x
sehari. Bila penggunaan dibarengi dengan Antasida maka Penggunaan
ciprofloxacin diberikan 6 jam setelah meminum antasida. Bila memungkinkan,
Gunakan obat aternatif jika tersedia.
TERIMA KASIH