Professional Documents
Culture Documents
TONSILITIS KRONIK
EKSASERBASI AKUT
MAYA SARI LANITA
161.0221.045
Pembimbing :
Kolonel Ckm (Purn) dr. Budi Wiranto Sp.THT
Kolonel Ckm (Purn) dr. F Bambang Suryadi, Sp. THT
TINJAUAN PUSTAKA
• ANATOMI
PROSES MENELAN
• Fase oral
Bolus makanan dari mulut menuju ke faring
(voluntary)
• Fase faringeal
Transpor makanan melalui faring
(involuntary)
• Fase esofagal
Makanan bergerak secara peristaltik di
esofagus menuju lambung (involuntary)
TONSILITIS KRONIK
• Peradangan pada tonsil palatina, merupakan bagian dari cincin waldeyer
• Peradangan dapat disebabkan pengobatan tonsillitis akut yang tidak
adekuat ataupun faktor lain yang menimbulkan proses radang yang
berulang
FAKTOR PREDISPOSISI
• Rangsang yang menahun dari rokok
• Makanan
• Higiene mulut yang buruk
• Kelelahan fisik
• Pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat
PATOFISIOLOGI
Radang yang berulang
Kripti melebar
Anamnesis :
Demam
Nyeri tenggorok Pemeriksaan Fisik :
Rasa mengganjal di tenggorok Tampak tonsil membesar dengan
Tenggorokan terasa kering permukaan yang tidak rata
Mulut berbau Kriptus melebar
Badan lemas Kripti terisi oleh detritus
Nafsu makan menurun
Nyeri menelan
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjang
PENATALAKSANAAN
• Antibiotik sesuai kultur
• Amoksisilin + Asam Klavulanat
Medikamentosa • Cefaleksin + Metronodazol
• Klindamisin
Operatif • Tonsilektomi
TONSILEKTOMI
Indikasi Absolut : Indikasi Relatif :
Pembengkakan tonsil yang menyebabkan Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil per
obstruksi saluran napas tahun dengan terapi antibiotik adekuat
Disfagia berat Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak
Gangguan tidur dan komplikasi membaik dengan pemberian terapi medis
kardiopulmoner Tonsilitis kronik atau berulang pada karier
Abses peritonsil yang tidak membaik dengan streptokokus yang tidak membaik dengan
pengobatan medis dan drainase pemberian antibiotik β-laktamase resisten
Tonsilitis yang menimbulkan kejang demam Pada keadaan tertentu seperti pada abses
Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk peritonsilar (Quinsy), tonsilektomi dapat
menentukan patologi anatomi dilaksanakan bersamaan dengan insisi abses.
KONTRAINDIKASI
Risiko anestesi
Gangguan
yang besar atau
perdarahan
penyakit berat
Infeksi akut
Anemia
yang berat
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad sanam : Dubia ad bonam
• Quo ad fungtionam : Dubia ad bonam
KOMPLIKASI
Secara Perikontinuitatum :
• Rhinitis kronis
• Sinusitis
• Otitis media
Hematogen atau limfogen :
• Endokarditis
• Arthritis
• Miositis
• Nefritis
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An.A
• Umur : 16 tahun
• Agama : Islam
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Pelajar
• Alamat :Medayu, Magelang
• No. RM : 147365
ANAMNESA
KELUHAN UTAMA
• Pasien datang ke Poli THT RST dr. Soedjono diantar oleh ibunya dengan keluhan
nyeri menelan sejak ± 1 minggu yang lalu. Pasien merasa keluhan makan memberat
setiap harinya. Nyeri awalnya dirasakan pasien sejak minus es, makan mie instan dan
makan pedas, namun lama-kelamaan nyeri tersebut menetap. Pasien merasa ada yang
mengganjal saat menelan. Nyeri menelan ini sering disertai demam. Saat ini pasien
tidak demam.
LANJUTAN
• Nafsu makan menurun sejak sakit. Pasien merasa lemas, adanya rasa
kering pada tenggorokan, gatal dan keluhan suara serak, tidur ngorok (-),
napas berbau (+). Pasien mengaku tidak ada keluhan batuk, pilek,
riwayat gangguan penciuman dan riwayat infeksi telinga sebelumnya.
RIWAYAT PENGOBATAN
Terdorong ke kiri
Uvula
Edema (-)
Tonsil Kanan Kiri
- Ukuran T3 T3
Tidak rata Tidak rata
- Permukaan
Berbenjol-benjol Berbenjol-benjol
- Warna Hiperemis (+) Hiperemis (+)
- Kripte Melebar (+) Melebar (+)
- Detritus (+) (+)
RESUME
Pasien Nn. A, perempuan umur 16 tahun dating ke poli THT RST dr.
Soedjono dengan keluhan odinofagi (+). Awal dirasakan pasien sejak minum
es, makan mie instan dan makanan pedas. Lama kelamaan nyeri tersebut
menetap. Disfagi (+). Odinofagi sering disertai demam, anoreksia (+), fatigue
(+), serta tenggorokan terasa kering. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien
sering mengalami keluhan yang sama sejak 1 bulan terakhir. Keluhan dirasa
hilang timbul. Biasanya keluhan hilang sendiri, namun kambuh lagi bila pasien
minum es, makan makanan pedas serta fatigue (+).
Pasien sering membeli jajanan es dan gorengan serta makan mie instan.
Pada pemeriksaan Status Lokalis didapatkan :
• Halitosis
NON MEDIKAMENOSA
MEDIKAMENTOSA
NON MEDIKAMENTOSA
• EDUKASI
• Menjaga Hygene mulut
• Mengurangi komsumsi makanan yang dapat memperberat
• OPERATIF
• TONSILEKTOMI
MEDIKAMENTOSA
• Obat Kumur
• Analgetik
• Antipiretik
• Antibiotik
PROGNOSIS
• Quo ad vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad sanam : Dubia ad bonam
• Quo ad fungtionam : Dubia ad bonam
PEMBAHASAN
ANAMNESIS
• Odinofagi (+)
• Disfagi (+)
• Demam
• Anoreksia (+)
• Fatigue (+)
• Halitosis (+)
• Tenggorokan kering
Pada pemeriksaan Status
Lokalis didapatkan :
Halitosis (+)
Pada pemeriksaan tonsil
didapatkan :
Besar : T3/T3
Warna : Hiperemis
+ / Hiperemis +
Kripta : Melebar +
/ Melebar +
Detritus : Ada / Ada
Permukaan : Tidak rata /
Tidak rata, Berbenjol /
Berbenjol