You are on page 1of 20

Latar belakang

Setiap organisasi perlu melakukan suatu perencanaan


dalam setap kegiatan organisasinya, baik erencanaan
produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program
penjualan produk baru, maupun perencanaan anggarannya.
Perencanaan (planning) merupakan proses dasar bagi
organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana
cara mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus
menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai sebelum
melakukan prosesproses perencanaan.
Pengertian
Perencanaan secara garis besar diartikan
seagai proses mendefinisikan tujuan organisasi,
membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi.
Pada dasarnya yang dimaksud perencanaan yaitu
memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
apa (what), siapa (who), kapan (when), dimana (where),
mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi
perencanaan yaitu fungsi seorang manajer yang
berhubungan dengan pemilihan dari sekumpulan
kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan,
kebijaksanaan-kebijaksanaan serta programprogram
yang dilakukan.
Tujuan
• Standar pengawasan,
• Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya
• Mengetahui siapa saja yang terlibat Mendapatkan
kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas
pekerjaan
• Meminimalkan kegiatan yang tidak produktif dan
menghemat biaya, tenaga dan waktu Memberikan
gambaran menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
• Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
• Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui
• Mengarahkan pada pencapaian tujuan
Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter tujuan perencanaan
dapat dikemukakan menjadi empat bagian yaitu :
• Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk
manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana,
karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan
siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan
individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara
serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
• Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika
seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh
ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari
perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
• Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan.
Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat
bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain
itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat
mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat
menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan
• Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan
standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu
proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses
pengevaluasian atau evaluating
Tipe-tipe perencanaan

a. Berdasarkan luasnya :
• Strategic; rencana yang berlaku bagi organisasi
secara keseluruhan, menjadi sasaran umum
organisasi tersebut, dan berusaha menetapkan
organisasi tersebut ke dalam lingkungannya
• Operasional; rencana yang memerinci detail cara
mencapai sasaran menyeluruh
b. Berdasarkan kerangka waktu
• Jangka Panjang
• Jangka Pendek
c. Berdasarkan kehususan
• Pengarah; rencana yang fleksibel dan yang menjadi pedoman umum
• Pemerinci; rencana yang mendefinisikan dengan jelas dan tidak
member ruang untuk penafsiran
d. Berdasarkan frekuensi
• Sekali Pakai; rencana yang digunakan satu kali saja yang secara khusus
dirancang untuk memenuhi kebutuhan situasi yang unik
• Terus Menerus; rencana yang berkesinambungan yang menjadi
pedoman bagi kegiatan-kegiatan ang dilakukan secara berulang-ulang
Tugas-tugas sebagai anggota TIM
a. Rencana Harian adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan
perannya masing-masing. Rencana harian dibuat sebelum operan dan dilengkapi saat
operan dan pre conferenceContoh terlampir.
b. Rencana Bulanan
Rencana bulanan Kepala Ruangan : Setiap akhir bulan kepala ruangan melakukan
evaluasi hasil nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepala ruangan
akan membuat rencana tindak lanjut dalam rangka peningkatam kualitas hasil.
Kegiatan yang mencakup bulanan Kepala Ruangan adalah:
• Membuat jadwal dan memimpin case conference
• Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
• Membuat jadwal dinas
• Membuat jadwal petugas menerima pasien baru
• Memimpin rapat bulanan perawat
• Membuat jadwal supervise dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana
• Melakukan audit dokumentasi
• Membuat laporan bulanan.
• Rencana bulanan Ketua Tim
• Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan
yang dilakukan ditimnya. Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana bulanan
katim adalah:
• Mempresentasikan kasus dalam case conference
• Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
• Melakukan supervise perawat pelaksana.
c. Rencana Tahunan
• Setiap akhir tahun kepala ruangan mengevaluasi hasil kegiatan dalam satu tahun
yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan rencana
tahunan berikutnya. Rencana kegiatan tahunan mencakup :
• Menyusun laporan tahunan yang berisitentang kinerja MPKP baik proses kegiatan
serta evaluasi mutu pelayanan.
• Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing tim.
• Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir
perawat (pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu), rekomendasi untuk
melanjutkan pendidikan formal, membuat jadual, untuk mengikuti pelatihan-
pelatihan.
Metode penugasan keperawatan
a. Metode Fungsional
Metode fungsional merupakan pengorganisasian tugas
pelayanan keperawatan yang didasarkan kepada pembagian
tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Contoh :
Perawat A tugasnya menyuntik, perawat B tugasnya mengukur
suhu badan klien. Seorang perawat dapat melakukan dua jenis
tugas atau lebih untuk semua klien yang ada di unit tersebut.
Kepala ruangan (head nurse) bertanggung jawab dalam
pembagian tugas tersebut dan menerima laporan tentang
semua klien serta menjawab semua pertanyaan tentang klien
b. Metode tim keperawatan
• Metode tim keperawatan yaitu pengorganisasian pelayanan
keperawatan oleh sekelompok klien dan sekelompok klien.
Kelompok ini dipimpin oleh perawat profesional yang
berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya
(registered nurse). Pembagian tugas di dalam kelompok
dilakukan oleh pimpinan kelompok/ketua tim. Selain itu ketua
tim bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota grup/tim.
Sebelum tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan
keperawatan klien serta membantu anggota tim dalam
menyelesaikan tugas apabila menjalani kesulitan. Selanjutnya
ketua tim yang melaporkan pada kepala ruangan tentang
kemajuan pelayanan/asuhan keperawatan terhadap klien
c. Metode kasus
• Metode ini adalah suatu penugasan yang diberikan kepada
perawat untuk memberikan asuhan secara total terhadap
seorang atau sekelompok klien :
• - Berpusat pada client/pasien, Perawat bertanggung jawab
untuk melakukan asuhan secara komprehensif terhadap
satu atau sekelompok pasien pada shift dinas tertentu.
• - Secara konsisten pasien dilayani oleh perawat yang sama
dalam satu periode/shift dinas
• - Dibutuhkan level kompetensi yang tinggi dari pelaksana
asuhan
d. Metode keperawatan primer/utama (Primary Nursing)
• Metode keperawatan primer merupakan suatu metode pemberian
asuhan keperawatan, dimana seorang perawat register bertanggung
jawab dan bertanggung gugat untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien dalam 24 jam.
• Keperawatan primer didesain dengan seorang tenaga keperawatan
profesional terhadap 4-5 klien sebagai perawat primer yang
bertanggung jawab terhadap kondisi klien, semua kebutuhan dan
koordinasi dengan tim kesehatan lainnya.
• Perawat primer bertanggung jawab mulai klien masuk sampai
pulang. Perawat Primer bertangungjawab untuk mengadakan
komunikasi dan koordinasi dalam merencanakan asuhan
keperawatan dan juga akan membuat rencana pulang klien jika
diperlukan. Pada saat tidak bertugas perawat primer lain bertindak
sebagai perawat asosiet.
e. Keperawatan moduler
• Metode keperawatan modul
merupakan metode modifikasi
keperawatan tim – primer, yang
dilaksanakan untuk meningkatkan
efektifitas konsep keperawatan
tim melalui penugasan modular.
Perawat profesional dan
vokasional bekerjasama dalam
merawat sekelompok klien dari
mulai masuk ruang rawat hingga
pulang (tanggung jawab total).
• Metode ini juga memerlukan perawat
yg berpengetahuan luas dan trampil,
kemampuan kepemimpinan baik
dimana pengorganisasian
pelayanan/asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat profesional
dan non profesional (trampil) untuk
sekelompok klien dari mulai masuk
rumah sakit sampai pulang disebut
tanggung jawab total atau keseluruhan
f. MANAJEMEN KASUS
• Manajemen kasus merupakan sistem
pemberian asuhan multidisiplin yang
bertujuan meningkatkan pemanfaatan fungsi
berbagai anggota tim kesehatan serta
sumber-sumber yang ada. Manajemen
kasus Sering digunakan dalam
sarana/perangkat komunitas dan pskiatri
dan diadopsi dalam pasien rawat inap.
• Perkembangan pasien akan diikuti terus oleh
manajer kasus dari masuk sampai pulang.
Integrasi layanan kesehatan untuk
klien/pasien secara individu atau kelompok
dengan tim multidisiplin yang bertanggung
jawab secara kolaboratif dalam kajian
kebutuhan klien dan menetapkan rencana
tindakan – implementasi – evaluasi dari saat
pasien diterima, dirujuk dan atau dipulangkan
KESIMPULAN
Perencanaan adalah suatu proses
pemilihan dan pemikiran yang menghubungkan
fakta-fakta berdasarkan asumsi-asumsi yang
berkaitan dengan masa datang dengan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-
kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan
menguraikan bagaimana pencapaiannya.

You might also like