Professional Documents
Culture Documents
SYMPTOMS IN NIGHT-
TIME WORKERS
JOURNAL READING
Penyakit Mata
Yang Umum
Hilangnya Kualitas
Iritasi Mata Ketidaknyamanan,
Visual
Mengurangi
Kinerja Kerja
Individu
Irama sirkadian Tidur
Rerata usia:
19 33,34 (SD ± 6.5)
tahun
31
Dengan beberapa
Laki-laki parameter
Perempuan
dibandingkan antara
sebelum dan setelah
jaga malam.
Kuesioner gejala dry eye
tingkat keparahan setelah jaga malam lebih tinggi
secara signifikan
(P< 0,005)
Hiperemis Bulbar
konjungtiva hiperemis lebih parah setelah jaga
malam
(P=0,001)
50 subyek (Staf RS
yang shift malam) : 31
laki-laki dan 19
perempuan dengan
rentang usia antara 24
dan 50 tahun dengan
usia rata-rata 33,34
(SD ± 6,5) tahun
Keterbatasan
Pemeriksaa
Tear
n Hiperemia tes Schirmer
Breakup
permukaan konjungtiva, dasar
Time (TBUT)
ocular
Semua pengukuran bersifat non-invasive
1. Melengkapi kuesionair: pertama, pada tiap peserta, kami melengkapi kuesionair yang meliputi
intensitas dari gejala mata kering untuk menghitung derajat keparahan sebelum dan sesudah
jaga malam. Kuesionair yang digunakan adalah kueisionee SPEED (Standard Patient
Evaluation of Eye Dryness). 4 gejala mata kering yaitu kekeringan, mata mengganjal, mata
kelelahan, iritasi, terbakar atau berair dinilai secara subjektif dari 0 ke 4, yang menggambarkan
keparahan gejala. Kuesioner diberikan sebelum tindakan atau manipulasi pada mata.
2. Pemeriksaan klinis (pada mata kiri) dengan urutan sebagai berikut pemeriksaan mata eksterna
untuk menentukan derajat keparahan konjungtiva hiperemis, tear break up time test (TBUT),