You are on page 1of 24

Kepala Dinas Kesehatan

Kota Cilegon
1
GAMBARAN UMUM
 GEOGRAFIS
- LuasWilayah : 175,5 KM2/ 17.550.00 Ha
- Perbatasan :
- Utara : Kec.Bojonegara Serang
- Selatan : Kecamatan Mancak Serang
- Barat : Selat Sunda
- Timur : Kec.Kramatwatu Serang

 ADMINISTRATIF
Jumlah Penduduk : 360.595 orang

2
 Jumlah UPK Pelaksana DOTS :

• Puskesmas
• Rumah Sakit : RSUD dan RSKM
• DPS 20 orang ( Klinik / Praktek Pribadi)
• UPTD P2KP Dinkes sebagai Pusat Rujukan Penderita dan Cross Check Slide
dari UPK

 Jumlah SDM yang sudah dilatih :


• Dokter UPK : 10 orang
• Pemegang Program UPK Puskesmas : 10 orang
• Pelaksana Lab : - UPK Puskesmas 16 orang
- Swasta 10 orang
• Koordinator PMO : 32 orang
• PMO TK Desa : 172 orang

3
MASALAH DUNIA
Micobacterium Tuberculosis telah menginfeksi sepertiga
penduduk dunia.
Pada tahun 1993, WHO mencanangkan Kedaruratan Global
penyakit TBC, karena pada sebagian besar negara di dunia,
penyakit TBC tidak terkendali. Ini disebabkan banyaknya
penderita yang penderita yang tidak berhasil disembuhkan,
terutama penderita menular ( BTA positif )
Pada tahun 1995, diperkirakan setiap tahun terjadi sekitar 9
juta penderita baru TBC dengan kematian 3 juta orang.
Munculnya epidemi HIV / AIDS di dunia, diperkirakan
TBC lebih banyak daripada kematian karena
kehamilan ,persalinan dan nifas.

4
Indonesia :
22 High Burden Countries 1.
2.
India
China
3. Indonesia
4. Bangladesh
5. Nigeria
6. Pakistan
7. South Africa
8. Philippines
9. Russia
10. Ethiopia
11. Kenya
12. DR Congo
13. Viet Nam
14. UR Tanzania
15. Brazil
China 16. Thailand
15% 17. Zimbabwe
Indonesia 10%
18. Cambodia
Bangladesh 4%
19. Myanmar
Pakistan 4% 20. Uganda
India 21. Afghanistan
Philippines 3%
30% 22. Mozambique
Nigeria 3%
 Penyebab kematian terbanyak penyakit infeksi
South Africa 2%
Other (SKRT 1995)
Russia 1%
28%  583.000 kasus baru/tahun, 140.000 kematian
/tahun (WHO)
5
Penyakit TBC merupakan masalah utama kesehatan masyarakat

Tahun 1995, Hasil Survey kesehatan Rumah Tangga ( SKRT) menunjukan


bahwa penyakit TBC merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah
penyakit cardiovasculer dan penyakit saluran pernafasan pada semua
kelompok usia dan nomor satu dari semua penyakit infeksi.
Penyakit TBC menyerang sebagian besar kelompok usia kerja.
Tahun 1995 – 1998 cakupan penderita TBC dengan strategi DOTS baru
mencapai 10 %
Pengobatan yang tidak teratur dan kombinasi obat yang tidak lengkap
dimasa lalu, diduga telah menimbulkan kekebalan ganda kuman TBC
terhadap Obat Anti Tuberculosis / MDR

6
ANALISIS MASALAH
JEJARING

Perlu
Jejaring
PUSKESMAS yang Kuat DPS/RUMAH SAKIT/BP4
1. Punya Wilayah 1. Wilayah kerja
kerja tidak terbatas
2. Punya tenaga 2. Tdk ada tenaga
pelacak pelacak
3. Lemah dalam 3. Kuat dlm
penemuan penemuan kasus
kasus. 4. Lemah dlm case
4. Kuat dlm case holding
holding 5. dll
5. dll
7
MASALAH TB DI KOTA CILEGON SAAT INI

Hingga tahun 2002, pencapaian Program Pemberantasan


Penyakit Tuberculosis
P2TB adalah hanya berupa pemantauan angka Case
Detection Rate ( CDR ), yakni 30%.
Adalah kebutuhan untuk membentuk Unit Khusus yang
menangani Program P2TB di Kota Cilegon secara
komprehensif.

8
KEBIJAKAN PEMERINTAH
KOTA CILEGON
DALAM PEMBERANTASAN TUBERKULOSIS

 Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) Pusat Pelayanan Kesehatan


Paru ( P2KP ) berdasarkan SK Walikota Cilegon No. 18 Tahun 2003.
 Pembentukan Tim Pengarah dan Tim Teknis Gerakan Terpadu Penanggulangan
Tuberkulosis (GERDUNAS – TB) Kota Cilegon
 SK. Walikota No. 443.24 / Kep. 667 – Org. / 2002 Penerapan Strategi DOTS di
RSU Kota Cilegon melalui Nota Kesepahaman antara Dinkes dengan RSU pada
tanggal 29 Juli 2004.
 Penerapan Strategi DOTS di RSKM melalui Nota Kesepahaman antara Dinkes
dan RSKM tanggal 20 Agustus 2006.
 Penerapan Kesepahaman Strategi DOTS oleh DPS Kota Cilegon tanggal 7
November 2007

9
Kebijakan…

 Menyediakan OAT ( Obat Anti Tuberkulosis )


Program
 Pemeriksaan BTA / Sputum yang sudah
dilegalisasi oleh Dinkes ( UPTD P2KP dan
Puskesmas sewilayah kota Cilegon) Error
Rate<5%
 Menyediakan Buku Register dan Pencatatan
untuk program TB
10
Kebijakan…
 Menyediakan Media Promosi berupa Leaflet,
Poster,Buku saku,Bilboard dan Siaran Radio.
 Mengadakan Pelatihan dan sosialisasi TB DOTS
 Melakukan Evaluasi dan Pembinaan terhadap
DPS yang dalam pelaksanaannya berkoordinasi
dengan Puskesmas setempat.
 Membangun sistem rujukan antara DPS,
Puskesmas dan UPTD P2KP Dinkes

11
P2KP…..
Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ) Pusat
Pelayanan Kesehatan Paru ( P2KP ) berdasarkan SK
Walikota Cilegon No. 18 Tahun 2003.
Tugas Pokok dan Fungsi ( TUPOKSI ) UPTD P2KP :
Pelaksanaan Pengelolaan Administrasi Pelayanan.
Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan bagi penderita Paru –
paru.
Pelaksanaan Administrasi umum, keuangan,
perlengkapan dan kepegawaian.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap hasil
kegiatan.

12
P2KP……

Visi UPTD P2KP : “ Tuberkulosis Tidak Menjadi Masalah


Kesehatan di Kota Cilegon “.
Misi UPTD P2KP :
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian
akibat penyakit TBC dengan memutuskan rantai
penularan.
Tercapainya angka penyembuhan minimal 85% dari
seluruh penderita BTA (+) yang diobati.
Tercapainya cakupan penemuan penderita secara
bertahap sehingga pada tahun 2005 dapat mencapai
70% dari perkiraan penderita baru BTA (+).

13
10,7
1. Suspek = ( X Jumlah Penduduk )
1000

2. Target : a. CDR = 70 %
b. Konversi = 80 %
c. CR (Kesembuhan) = > 85 %
d. Error Rate = <5%
3. Succes Rate

14
JEJARING UPK PELAKSANA DOTS

KPP

DPS
PS RS/BP4/Klinik

PS

Labkes/P2KP DinKes
PS PRM

PPM Dinas Kesehatan


Kab/Kota Dinas Kesehatan
Propinsi
15
TINGKAT PUSKESMAS

 PS (Puskesmas Satelit): fiksasi sputum


 PRM (Puskesmas RujukanMikroskopis)
 KPP (Kelompok Puskesmas Pelaksana)
PS + PRM
 PPM (Puskesmas Pelaksana Mandiri)
= PRM tanpa PS

16
Kegiatan yang sudah dilaksanakan
 Pelatihan TB DOTS
 Pembentukan koordinator PMO
 Pelatihan PMO di 43 desa
 Seminar TB dan MDR
 Pembentukan Komdots Kota dan Rumah Sakit
 Pembentukan Gerdunas TK Kota Cilegon
 Pembentukan Paguyuban TB
 Pelacakan ( Mangkir, Resistensi)
 Kunjungan Rumah

17
 Penyuluhan ke Masyarakat, Guru dan Siswa
 Rapid Survey di 43 Desa.
 Pemeriksaan Kultur dan Resisrensi
 Pemberian PMT pada Penderita TB Paru di Puskesmas
 MoU dengan 20 DPS tentang Penatalaksanaan TB
dengan Strategi DOTS
 Pelatihan dr di RS Persahabatan tentang Penyakit Paru
Lainnya
 Pelatihan pelaksana lab dinkes tentang kultur dan
resistensi di RS Persahabatan
 Rujukan penderita Tb dg Komplikasi kepada Dokter
Spesialis Paru di UPTD P2KP Dinkes.

18
DOTS Services
Jumlah Penduduk220 Juta
Jumlah Provinsi 33
Jumlah Kab/ Kota 440

Involved in DOTS
UPK Total
2005 2006
Puskesmas 7.841 7200 (91 %) 7489 (95,5%)
BP4 29 29 (100%) 29 (100%)
Rumah Sakit 1316 370 ( 28%) 492 (37%)
DPS >>400 << 3% <<< 5 %
0 < 50

Case Notification 2006 50 – 79

>= 80

19
DOTS Services Kota Cilegon
Jumlah Penduduk 360.595 orang
Jumlah Kecamatan 8
Jumlah Desa 43

Involved in DOTS
UPK Total
2006 2007

Puskesmas 8 8 ( 100 % ) 8 ( 100 % )


UPTD P2KP 1 1 ( 100 % ) 1 ( 100 % )
Rumah Sakit 2 2 ( 100 % ) 2 ( 100 % )
DPS 20 10 ( 50 % ) 15 ( 50 % )

20
2004 2005 2006 2007

CDR 89% 82% 71% 77,6%

Konversi 89% 87% 91,8% 95,4%

CR 72% 90.20% 84,9% 90,4%

ER 2% 1.01% 0,3% 0,77%

Suspek 3582 2800 3152 3085

21
DOTS Strategi penanggungan yang cost-effective
Ekspansi harus dilakukan secara bertahap dan
terkontrol agar bermutu dan mencegah berkembangnya
MDR-TB dikemudian hari
Sustainability penanggulangan TB memerlukan
komitmen semua pihak terkait
Ekpansi pada RS pemerintah dan swasta, DPS, dan
Klinik perusahaan

22
Setiap Petugas Kesehatan (pemerintah & swasta) mempunyai
tanggung jawab kesehatan masyarakat
23

You might also like