You are on page 1of 11

“MALPRAKTEK DALAM

KEPERAWATAN”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK X

IRA SUCI MILANDARI


Kait PANGKU WEDA ALFIKRAM
M. JORDY FOLANDA

DOSEN PEMBIMBING : Ns. FELDA YUNESTI, S.Kep


MALPRAKTEK DALAM KEPERAWATAN

 Terdapat dua istilah yang sering dibicarakan


secara bersamaan dalam kaitan malpraktek, yaitu
kelalaian (Negligence) dan malpaktek (Malpractice)
itu sendiri.

Kelalaian berarti melakukan Malpraktek


sesuatu di bawah standar yang merupakan istilah
ditetapkan oleh aturan/hukum yang sangat umum
atau melakukan tindakan-
tindakan yang tidak beralasan sifatnya dan tidak
dan berisiko melakukan selalu berkonotasi
kesalahan
yuridis.
Jenis-Jenis Malpraktek
 Criminal Malpractice
Criminal practice merupakan pelanggaran terhadap hukum
yang berlaku.
 Civil Malpractice
Civil Practice merupakan pelanggaran terhadap kode etik
profesi. Seorang tenaga jasa akan disebut melakukan civil
malpractice apabila tidak melaksanakan kewajiban atau
tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang telah
disepakati (ingkar janji).
 Administrative Malpractice
Tenaga jasa dikatakan telah melakukan administrative
malpractice manakala orang tersebut telah melanggar
hukum administrasi.
Malpraktek Dalam Keperawatan
 Assessment Errors
Adalah kesalahan penilaian dalam melakukan asuhan keperawatan
Termasuk kegagalan mengumpulkan data atau informasi tentang pasien
secara memadai atau kegagalan mengidentifikasi informasi yang
diperlukan, seperti data hasil pemeriksaan laboratorium, tanda-tanda
vital, atau keluhan pasien yang membutuhkan tindakan segera.
 Planning Errors
Adalah kesalahan dalam melakukan perencanaan asuhan keperawatan
 Intervention Errors
Adalah kesalahan dalam melakukan tindakan langsung terhadap pasien
termasuk kegagalan menginterpretasikan dan melaksanakan tindakan
kolaborasi, kegagalan melakukan asuhan keperawatan secara hati-hati,
kegagalan mengikuti/mencatat order/pesan dari dokter atau dari
penyelia.
Kajian Etika Dan Hukum Terhadap
Malpraktek Keperawatan
 Apabila terjadi malpraktek dalam bidang
keperawatan maka secara umum kejadian
 malpraktek tersebut dapat ditinjau dari dasar
hukum dan etika yang bersumber kepada Kode Etik
Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Undang-
undang Keperawatan, dan Kitab undang-undang
Hukum Pidana (KUHP).
Upaya Pencegahan Malpraktek
 Kesadaran Diri (Self-Awareness)
 Beradaptasi Terhadap Tugas Yang Diemban
 Mengikuti Kebijakan Dan Prosedur Yang Ditetapkan
 Mengevaluasi Kebijakan Dan Prosedur Yang
Berlaku
 Pendokumentasian
Contoh Kasus Malpraktek
Keperawatan
 Tn P usia 25 tahun masuk RS dengan keluhan
lemas,pusing, mual, muntah dan BAB mencret selama 2
hari. Tn P di diagnosa medis GEA dengan dehidrasi
sedang dan mendapat terapi cairan RL 2500 ml/hari.
Selama dirawat pasien sering ke kamar mandi. Setelah
1 hari perawatan Tn P mengeluh nyeri pada daerah
tusukan infus dan terlihat pada selang infus terdapat
bekuan darah dan kasa penutup tampak kotor,basah
dan terdapat darah yang kering. Perawat S datang
dan menghampiri Tn P untuk memperbaiki selang infus
yang terdapat darah dengan cara memutar selang
infus dan memasukan bekuan darah.
Selain itu perawat S tidak mengganti kasa infus
dan hanya mengompres tempat infusan dengan
alkohol 70%. Setelah 3 hari tangan pasien yang
terdapat infus menjadi bengkak dan mengeluarkan
nanah pada tusukan infus. Setelah dilakukan
pemeriksaan Tn P di diagnosa infeksi daerah insersi
infus dan harus dilakuakan tindakan insisi untuk
mengeluarkan nanah.
PEMBAHASAN
 DalamUU Keperawatan tahun 2014 Pasal 30 ayat 1 poin a
“melakuakan pengkajian secara holistik”, poin b “menetapkan
diagnosa keperawatan”,poin c “merencanakan tindakan
keperawatan” yang menjelakan tentang tanggung jawab perawat
terhadap klien (individu, keluarga dan masyarakat). Perawat S
tersebut tidak melaksanakan tanggung jawabnya terhadap klien
dengan tidak membuat rencana keperawatan perawatan pasien
dengan terpasang infus. Selain itu Perawat S telah melakukan
kelalaian yang mengakibatkan kerugian beruapa infeksi daerah
infus terhadap klien. Selain itu Perawat S melanggar UU
Keperawatan tahun 2014 pasal 38 tentang hak dan kewajiban
klien poin c “ Klien mendapatkan pelayanan keperawatan sesuai
dengan kode etik, standar pelayanan keperawatan, satandar
profesi, standar prosedur operasional, dan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku’.
 Selain pasal tersebut diatas, perawat tersebut juga
telah melanggar Pasal 54:
 Terhadap tenaga kesehatan yang melakukan
kesalahan atau kelalaian dalam melaksanakan
profesinya dapat dikenakan tindakan disiplin.
 Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian
sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1)
ditentukan oleh Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan.

You might also like