DEFENISI Placentaprevia ialah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah Rahim dan menupi sebagian atau seluruh osteum uteri internum.
Menurut Wiknjosastro (2002), Placenta Previa adalah plasenta
yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah uterus sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir. ETIOLOGI Perdarahan (hemorrhaging) Usia lebih dari 35 tahun Riwayat operasi/pembedahan uterus sebelumnya Keguguran berulang Jarak antar kehamilan yang pendek Bekas seksio sesaria Riwayat abortus PATOFISIOLOGI pada usia kehamilan yang lanjut, umumnya pada trisemester ketiga dan mungkin juga lebih awal, oleh karena telah mulai terbentuknya segmen bawah rahim, tapak plasenta akan mengalami pelepasan. Sebagaimana diketahui tapak plasenta terbentuknya dari jaringan maternal yaitu bagian desidua basalis yang tumbuh menjadi bagian dari uri. Dengan melebarnya istmus uteri menjadi segmen bawah rahim, maka plasenta yang berimplantasi disitu sedikit banyak akan mengalami laserasi akibat pelepasan pada tapaknya MANIFESTASI KLINIS
Pendarahan tanpa sebab tanpa rasa nyeri dari biasanya
dan berulang Darah biasanya berwarna merah segar Terjadi syok Terjadi pada saat tidur atau saat melakukan aktivitas Bagian terdepan janin tinggi (floating), sering dijumpai kelainan letak janin Pendarahan pertama (first bleeding) biasanya tidak banyak dan tidak fatal, kecuali bila dilakukan periksa dalam sebelumnya. Tetapi perdarahan berikutnya (reccurent bleeding) biasanya lebih banyak. KLASIFIKASI Plasenta previa totalis atau komplit adalah plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri internum.
Plasenta previa parsialis adalah plasenta yang menutupi sebagian ostium
uteri internum.
Plasenta previa marginalis adalah plasenta yang tepinya berada pada
pinggir ostium uteri internum.
plasenta lateralis, atau kadang disebut juga dangerous placenta adalah
plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim sehingga tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang 2 cm dari ostium uteri internum. KOMPLIKASI Maternal : beberapa komplikasi dari plasenta previa pada maternal adalah perdarahan, syok, dan kematian, sepsis, plasentitis dan endometritis pasca persalinan Fetal : hipoxia , prematuria ( 60% kematian pada masa perinatal ) PEMERIKSAAN PENUNJANG USG (Ultrasonographi) Sinar X Pemeriksaan laboratorium Pengkajian vaginal Isotop Scanning atau lokasi penempatan placenta. Amniocentesis PENATALAKSANAAN Penatalaksaan medis Pasien harus dirawat dirumah sakit dan tidak dilakukan pemeriksaan vagina, karena akan mencetuskan perdarahan yang sangat berat. Dirumah sakit TTV pasien diperiksa, dinilai jumlah darah yang keluar, dandilakukan close match. Kehilangan darah yang banyak memerlukan transfusi. Dilakukan palpasi abdomen untuk menentukan umur kehamilan janin, presentasi,dan posisinya. Next… Sebelum dirujuk anjurkan pasien untuk tirah baring total dengan menghadap ke kiri, tidak melakukan senggama, menghidari peningkatan tekanan rongga perut (misal batuk, mengedan karena sulit buang air besar). Pasang infus NaCl fisiologis. Bila tidak memungkinkan, beri cairal peroral, pantau tekanan darah dan frekuensi nadi pasien secara teratur tiap 15 manit untuk mendeteksi adanya hipotensi atau syok akibat perdarahan. Pantau pula BJJ dan pergerakan janin PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik umum meliputi pemeriksaan pada ibu hamil: umum Terjadi peningkatan pigmentasi pada areola, putting susu dan linea nigra. Striae atau tanda guratan bisa terjadi di daerah abdomen dan paha. Laju pertumbuhan rambut berkurang.Wajah Mata : pucat, anemis Bertambahnya ukuran dan noduler Jantung dan paru Volume darah meningkat Peningkatan frekuensi nadi Penurunan resistensi pembuluh darah sistemik dan pembulu darah pulmonal. Terjadi hiperventilasi selama kehamilan. Peningkatan volume tidal, penurunan resistensi jalan nafas. Diafragma meningga. Perubahan pernapasan abdomen menjadi pernapasan dada. NEXT Vagina Peningkatan vaskularisasi yang menimbulkan warna kebiruan ( tanda Chandwick) Hipertropi epithelium System musculoskeletal Persendian tulang pinggul yang mengendur Gaya berjalan yang canggung Terjadi pemisahan otot rectum abdominalis dinamakan dengan diastasis rectal Khusus Tinggi fundus uteri Posisi dan persentasi janin Panggul dan janin lahir Denyut jantung janin DIAGNOSA Diagnose 1 : Penurunan cardiac output / curah jantung berhubungan dengan perdarahan dalam jumlah yang besar gangguan keseimbangan volume cairan berhubungan dengan syok hipovolemik ansietas berhubungan dengan tindakan infasiv dan kurang pengetahuan resiko cedera janin berhubungan dengan hipoksia jaringan NEXT Intervensi Pengkajian yang akurat mengenai status hemodinamik mengenai Memperbaiki volume vaskuler membutuhkan terapi IV Monitor tanda-tanda vital Monitor jumlah, bunyi dan iarama jantung monitor adanya tanda dan gejala penurunan cardiac output Monitor balance cairan Monitor adanya tekana nadi yang melebar , bradikardi, peningkatan sistolik Meminimalkan stress lingkungan Kolaborasi dengan pemberian obta anti aritmia, inotropic nitroglisering dan vasodilator. Kolaborasi dengan pemberian antokoagulan untk mencegah thrombus prefer TERIMA KASIH SUDAH SELESAI PENJELASAN KAMI …. INTERVENSI Rencana asuhan keperawatan Diagnose 1 : Penurunan cardiac output / curah jantung berhubungan dengan perdarahan dalam jumlah yang besar Tujuan dan kriteria hasil Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 X 24 jam penurunnan curah jantung jantung dapat teratasi dengan kriteria hasil : Tanda –tanda vital dalam rentang normal Perdarahan berkurang Paskularisasi efektif Tidak terjadi syok