You are on page 1of 13

Peruahan Kulit pada Lansia

Kulit adalah organ yang paling luas pada


tubuh, mewakili kira-kira 16% dari berat
badan orang dewasa. Kulit merupakan organ
satu-satunya yang dapat disentuh, dipijat,
dan direnggangkan. Kulit bersifat fleksibel
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi
sepanjang kehidupan sehari-hari (Stanley &
Beare,2000).
Perubahan yang Terjadi

• Menurut (Stanley & Beare,2000) perubahan


kulit dapat terjadi pada stratum korneum,
epidermis, dermis, jaringan subkutan, dan
bagian tambahan dari kulit meliputi rambut,
kuku, korpus pacini, korpus meissner, kelenjar
keringat, dan kelenjar sebasea
Stratum Korneum

• Lapisan terluar dari epidermis dan terdiri dari


timbunan korneosit. Dengan adanya
peningkatan usia, jumlah keseluruhan sel dan
lapisan sel secara esensial tetap tidak
berubah, tetapi kohesi sel menjadi lambat,
menghasilkan waktu penyembuhan yang lebih
lama.
Epidermis

• Pada lapisan ini terjadi perlambatan dalam proses


perbaikan sel, jumlah sel basal yang lebih sedikit, dan
penurunan jumlah dan kedalaman rete ridge yang
mengurangi kontak epidermis dengan dermis. Terjadi
penurunan jumlah melanosit seiring penuaan dan sel yang
tersisa mungkin tidak dapat berfungsi secara normal.
Penurunan kompresi imun merupakan hasil dari
keseluruhan penurunan jumlah sel langerhans sehingga
respons lansia terhadap pemeriksaan kulit berkurang.
Kerusakan struktur nukleus keratinosit dapat juga dilihat
yang mencerminkan suatu perubahan pertumbuhan sel
yang abnormal sehingga lansia cenderung mengalami
keratosis seboroik dan lesi kulit papilomatosa (akrokordon)
serta neoplasia.
• Dermis
• Terjadi penurunan volume dermis menjadi
tipis dan jumlah sel biasanya menurun. Hal
tersebut menyebabkan timbulnya penyakit
pada kulit, penutupan dan penyembuhan luka
yang lambat.
• Jaringan Subkutan
Terjadi penipisan sehingga terjadi kelemahan
kulit dan penampilan kulit yang
kendur/menggantung diatas tulang rangka.
Lapisan lemak turut mengalami penurunan
terutama pada daerah wajah, tangan, kaki,
dan betis sehingga pembuluh darah menjadi
lebih terlihat jelas.
Bagian tambahan dari kulit

• Pada bagian ini meliputi Rambut pada umumnya terus


bertambah beruban diiringi dengan penipisan rambut
dikarenakan penurunan jumlah folikel rambut.
Pertumbuhan kuku menjadi berkurang, lunak, rapuh,
kurang berkilau, dan cepat mengalami kerusakan. Korpus
pacini dan meissner menurun sekitar dua pertiga dari usia
30 sampai usia 90 tahun, menyebabkan penurunan sensasi
sentuhan (Meissner) dan sensasi tekanan (pacini), Kelenjar
keringat yang sedikit ditambah dengan penerunan
kemampuan fungsional menyebabkan lansia memiliki
penurunan respons dalam berkeringat. Bau badan pada
lansia berkurang karena jumlah kelenjar apokrin pada aksila
dan kemaluan berkurang
Sistem muskuloskeletal
Otot mengalami atrofi (pengecilan / penyusutan
otot )sebagai akibat dari berkurangnya aktivitas,
gangguan metabolik, atau denervasi saraf. Dengan
bertambahnya usia, perusakan dan pembentukan
tulang melambat. Hal ini terjadi karena penurunan
hormon esterogen pada wanita, vitamin D, dan
beberapa hormon lain.
Sistem muskuloskelatal
2.1 Sistem Skeletal
Ketika manusia mengalami penuaan, jumlah
masa otot tubuh mengalami penurunan.
• 2.2 Sistem Muskular
• Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi
pada sistem muskular akibat proses menua :
pergerakan yang kurang aktif.
Perubahan pada sistem
muskuloskeletal pada lansia

Perubahan normal muskuloskeletal terkait usia


pada lansia termasuk penurunan tinggi badan,
redistribusi masa otot dan lemak subkutan,
peningkatan porositas tulang, atrofi otot,
pergerakaan yan lambat, pengurangan kekuatan
dan kekuatan sendi sendi
Perubahan pada tulang, otot dan sendi
mengakibatkan terjadinya perubahan
penampilan, kelemahan dan lambatnya
pergerakan yang menyertai penuaan
Penurunan pada masa tulang dapat disebabkan
karena ketidakefektifan fisik, perubahan
hormonal, dan resorpsi tulang
Efek dari penurunan tulang adalah menjadi
lemah, vertebrata menjadi lebih lunak dan
dapat tertekan, serta tulang berbatang
panjang kurang dapat menahan sehingga
mengakibatkan fraktur
Masalah Sistem Muskuloskeletal
Yang Umum Terjadi Pada Lansia

1. REMATIK (OSTEOARTRITIS)
Definisi
Osteoartritis atau rematik adalah penyakit
sendi degeneratif dimana terjadi kerusakan
tulang rawan sendi yang berkembang lambat
dan berhubungan dnegan usia lanjut, terutama
pada sendi-sendi tangan dan sendi besar yang
menanggung beban
Secara klinis osteoartritis ditandai dengan
nyeri, deformitas, pembesaran sendi dan
hambatangerak pada sendi-sendi tangan dan
sendi besar
2. OSTEOPOROSIS

Osteoporosis adalah berkurangnya


kepadatan tulang yang progresif,
sehingga tulang menjadi rapuh dan
mudah patah. Tulang terdiri dari
mineral-mineral seperti kalsium dan
fosfat, sehingga tulang menjadi keras
dan padat. Untuk mempertahankan
kepadatan tulang, tubuh

You might also like