You are on page 1of 29

ABSES PERIANAL

Preceptor: dr. Hengky Ham, Sp. B

Feiny Melinda Sugiono 1315228


Emanuella Tamara 1315227
Alfonsus Zeus Suryawan 1315027
Diella Natsaha Wijaya 1315054
Ratna Octaviani 1315147
Identitas Pasien
• Nama : Tn. S
• Usia : 53 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Status : Menikah
• No. RM : 00.576.423
• Ruangan : Jokobed
• Alamat : Kopo 218/196B, Bojongloa Kaler, Bandung
• Tanggal Masuk : 22 Januari 2018
• DPJP : dr. Hengky Ham, Sp. B
Anamnesis (didapatkan secara autoanamnesis diperiksa tanggal
22 Jan 2018)

• Keluhan utama
• Bisul pada celah bokong sebelah kiri sejak 5 hari lalu
• Anamnesis khusus
• Bisul terasa semakin membesar sejak 5 hari lalu, terasa nyeri (skala nyeri 5)
sehingga tidak dapat duduk, tidak berdenyut, terasa keras, tidak
mengeluarkan cairan. Disertai demam, naik-turun, suhu tidak diukur. Tidak
ada BAB berdarah dan tidak nyeri saat BAB. Tidak ada riwayat tertusuk
ataupun trauma di celah bokong.
Anamnesis (didapatkan secara autoanamnesis diperiksa tanggal
22 Jan 2018)

• Riwayat penyakit dahulu


• Sebelumnya pernah mengalami bisul seperti ini di lokasi yang kurang lebih
sama 1 tahun lalu  dulu pecah sendiri dan tidak berobat ke dokter.
Memiliki riwayat kencing manis dan tidak minum obat. Riwayat darah
tinggi disangkal
• Riwayat penyakit keluarga
• Tidak ada keluarga dengan keluhan serupa, tidak ada keluarga dengan
riwayat kencing manis dan darah tinggi
• Riwayat berobat
• Belum minum obat ataupun berobat untuk sakit sekarang
Anamnesis (didapatkan secara autoanamnesis diperiksa tanggal
22 Jan 2018)

• Riwayat alergi
• Tidak ada alergi obat
• Riwayat kebiasaan
• Tidak merokok, tidak minum alkohol
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum : kesan sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• Status Gizi : TB/BB 170cm/72kg (24,91 kg/m2 overweight)
• Tanda Vital
• Tekanan darah : 140/90 mmHg
• Nadi : 88x/menit regular, equal, isi cukup
• Respirasi : 22x/menit
• Suhu : 36,5°C
Pemeriksaan Fisik
• Kepala :
• konjungtiva anemis -/-,
• sklera ikterik -/-
• Hidung : sekret -/-
• Leher :
• KGB tidak teraba membesar
• JVP 5 + 0 cm H20
• Thorax :
• Bentuk dan pergerakan simetris, VBS ka = ki, rh -/-, wh -/-
• Abdomen :
• soepel, tidak ada nyeri tekan
• Bising usus + normal
• Extremitas :
• akral hangat, CRT < 2s
Pemeriksaan Fisik
• Perianal
• Benjolan di celah bokong kiri
• Diameter ± 3cm
• Teraba keras, permukaan tidak rata, tidak mobile, nyeri tekan +
• Berwarna merah, bengkak +, terasa panas, nyeri +
Pemeriksaan Penunjang (22 Jan 2018)
• Hematologi rutin
– Hb : 14.5 g/dL GDS : 290 mg/dL
– Ht : 47% Kreatinin : 0,97 mg/dL
– Leukosit : 12.770/mm3 Ureum : 28,8 mg/dL
– Trombosit : 367.000/mm3
– Eritrosit : 4,8jt/mm3
– MCV : 98 fL
– MCH : 31 g/dL
– MCHC : 31 g/dL
– Waktu perdarahan : 2 menit
– Waktu pembekuan : 8 menit
Pemeriksaan Penunjang (22 Jan 2018)
Foto Thorax PA

• Trakea letak medial


• Aorta normal
• Cor bentuk dan besar normal
• Sinus costophrenicus normal
• Diafragma normal
• Pulmo: hilus kanan dan kiri normal,
corakan bronkovaskular bertambah,
tidak tampak bercak lunak kedua
lapang paru
• Costae, clavikula, jaringan lunak
dinding dada normal
• Kesan: TB aktif -, pneumonia -, cor dbn
Pemeriksaan Penunjang (23 Jan 2018)
• GDP (pagi): 252 mg/dL
• GDS (siang): 139 mg/dL
Diagnosis
• Pre-OP: abses perianal sinistra
• Post-OP: abses perianal sinistra
Tindakan yang diberikan
• Insisi + drainase di ruang operasi
• Dengan anestesi spinal
• Cairan abses dikultur dan resistensi antibiotik
Penatalaksanaan
• Konsul penyakit dalam
• Diet lunak untuk DM
• Ceftriaxone 2x 1gr IV
• Metronidazole 3x 500mg IV
• Omeprazole 1x 40mg IV
• Paracetamol 3x 1gr IV
• Lantus 1x 10 unit SC malam hari
ABSES PERIANAL
Perianorectal Space
Penyebaran Infeksi
Klasifikasi Abses Perianal
Manifestasi
• Abses intersphincter  sulit ddidiagnosis  bisa asimptomatik, biasanya
pada PF ditemukan nyeri abnormal pada anorectal,
• Abses perianal  nyeri, bengkak, kemerahan sekitar anus
• Abses supralevator (jarang)  sulit didiagnosis  rasa tidak nyaman pada
anorectal atau nyeri tidak jelas di daerah pelvis, pada pemeriksaan luar
tidak ditemukan kelainan
• Abses ischioanal  menyebar secara horizontal ke arah luar  diawali
demam, nyeri pinggang, pemeriksaan luar tampak jelas benjolan besar,
fluktuasi +
• Complex horseshoe abscess  jika abses menyebar dari 1 sisi ke sisi lain
Etiologi
• Infeksi cryptoglandular
• Infeksi kulit
• Trauma
• Operasi di daerah anorectal
• Crohn’s disease (jarang)
• Hidradenitis suppurativa (jarang)
Terapi
• Abses perianal akut  insisi + drainase
• Jika lokasi abses superfisial  anestesi lokal, tidak di kamar operasi
• Jika pada pasien dengan imunosupresi (AIDS, DM, kemoterapi), gejala
sistemik (demam), abses yang besar  dilakukan di kamar operasi

• Insisi  dilakukan sedekat mungkin dengan pinggir anus, tanpa


merusak otot sphincter, pada bagian yg paling menojol  mencegah
terbentuknya fistula
Insisi Perianal Abses
• Insisi berbentuk cross (X)
(Modified Hanley Procedure)

Insisi
Horseshoe Abses
Terapi Supralevator Abses
• Pada digital rectal examination  didapatkan massa bulging, indurasi di
atas cincin anorectal
• Penting untuk mengetahui awal mula infeksi abses ini
• Jika berasal dari abses intersphincter  drainase ke rectum
• Jika berasal dari abses ischiorectal  drainase melalui fossa ischiorectal
• Jika berasal dari penyakit inta-abdomen  drainase secara langsung
dapat melalui transabdominal / rectum / fossa ischiorectal
Drainase
Terapi
• Indikasi antibiotik : diberikan hanya jika pasien immunokompromis
(DM), atau memiliki riwayat penyakit katup jantung atau selulitis luas
• Pemberian tunggal antibiotik tidak efektif dalam pengobatan perianal
abses
Komplikasi
• Sepsis
• Necrotizing soft tissue
• Fistula anorectal
TERIMA KASIH

You might also like