You are on page 1of 30

Permintaan akan jasa audit dan

jasa assurance lainnya


Kelompok 4:
1. Ferdinand de noel 0115101
2. Annisa Nuzulul R 0115101263
3. Rika Nurhasanah 0115101
4. Bayu Pratama p 0115101
5. Fahmi 0115101
Pengertian Auditing
pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk
menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara
informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing
harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan
independen.
Sifat Auditing

1. Informasi dan kriteria yang telah ditetapkan


2. Mengumpulkan dan mengevaluasi bukti
3. Orang yang kompeten dan independen
4. Pelaporan
1. Informasi dan kriteria yang telah ditetapkan

Harus tersedia informasi dalam bentuk yang dapat


diverifikasi dan beberapa standar (kriteria) yang dapat
digunakan auditor untuk mengevaluasi informasi
tersebut. Para auditor secara rutin melakukan audit atas
informasi yang dapat diukur, termasuk laporan keuangan
perusahaan dan SPT pajak penghasilan federal
perorangan. Auditor juga mengaudit informasi yang lebih
subjektif, seperti efektivitas sistem komputer dan
efisiensi operasi manufaktur.
1. Informasi dan kriteria yang telah ditetapkan

 atas laporan keuangan historis oleh kantor akuntan


publik (KAP)  prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku
umum (GAAP) atau international financial reporting
standart (IFRS).

 audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan 


kerangka kerja yang sudah diakui untuk
mengembangkan pengendalian internal, seperti internal
control-integrated framework yang dikeluarkan oleh
committee of sponsoring organizations dalam komisi
treadway(COSO).
1. Informasi dan kriteria yang telah ditetapkan

 audit atas SPT pajak oleh internal revenue service(IRS),


 tercantum dalam internal revenue code

 informasi yang lebih subjektif  lebih sulit ditetapkan.


Biasanya, auditor dan entitas yang diaudit telah sepakat
mengenai kriteria yang akan digunakan sebelum audit
dimulai. Contohnya, dalam audit atas efektivitas aspek-
aspek khusus dalam operasi komputer, kriterianya
mungkin mencakup tingkat kesalahan input atau output
yang masih bisa ditolerin.
2. Mengumpulkan dan mengevaluasi bukti

Bukti (evidence) adalah setiap informasi yang digunakan


auditor untuk menentukan apakah informasi yang diaudit
dinyatakan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Bukti memiliki banyak bentuk yang berbeda, termasuk:
Data elektronik dan data lain tentang transaksi
Komunikasi tertulis dengan pihak luar
Observasi oleh auditor
Kesaksian lisan pihak yang diaudit(klien)
3. Orang yang kompeten dan independen

Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami


kriteria yang digunakan dan harus kompeten untuk
mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan
dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat
setelah memeriksa bukti itu.
Para auditor berusaha keras mempertahankan
tingkat independensi yang tinggi demi menjaga
kepercayaan para pemakai yang mengandalkan laporan
mereka. Auditor independen adalah auditor yang
mengeluarkan laporan mengenai laporan keuangan
perusahaan sering kali.
4. pelaporan

Pelaporan merupakan tahap terakhir dari proses


auditing, yang menyampaikan temuan-temuan auditor
kepada pemakai.

Contoh, audit atas SPT pajak


Perbedaan Auditing dan Akuntansi

Akuntansi adalah pencatatan,


pengklasifikasian, dan pengikhtisaran peristiwa-
peristiwa ekonomi dengan cara yang logis yang
bertujuan menyediakan informasi keuangan
untuk mengambil keputusan.
Aspek Ekonomi dalam
Permintaan akan Auditing
 Penyebab Risiko Informasi
1. Jauhnya informasi
Apabila informasi yang diperoleh dari pihak lain,
kemungkinan bahwa informasi itu disalahsajikan secara
sengaja ataupun tidak sengaja jauh lebih besar.
2. Bias dan motif si penyedia
Jika informasi yang disediakan oleh seseorang yang
tujuannya tidak sejalan dengan tujuan si pengambil
keputusan, informasi itu mungkin dibiaskan demi
menguntungkan si penyedia yang akan menghasilkan
salah saji informasi.
3. Data yang sangat banyak
Semakin besar organisai, semakin besar volume
transaksi pertukaran yang diperlukan. Hal ini
memperbesar kemungkinan informasi yang dicatat
secara tidak tepat, mungkin tersembunyi dalam sejumlah
besar informasi lainnya.
4. Transaksi pertukaran yang kompleks
Transaksi pertukan antarorganisasi sudah semakin
kompleks sehingga lebih sulit dicatat dengan tepat.
Peningkatan kompleksibilitas transaksi juga
menyebabkan standar akuntansi menjadi semakin
kompleks.
 Mengurangi Risiko Informasi

1. Pemakai memverifikasi informasi


2. Pemakai berbagi risiko informasi dengan manajemen
3. Laporan keuangan yang diaudit sudah disediakan
Jasa Assurance
adalah jasa professional independen yang meningkatkan
kualitas informasi bagi para pengambil keputusan. Jasa
semacam ini dianggap penting karena penyedia
jasa assurance bersifat independen dan dianggap
tidak bisa berkenaan dengan informasi yang diperiksa.
JasaAtestasi
Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan
public adalah jasa atestasi. Jasa atestasi (attestation service)
adalah jenis jasa assurance di mana KAP mengeluarkan laporan
tentang reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa
atestasi dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
• Audit atas laporan keuangan historis.
• Atestasi mengenai pengendalian internal atas pelaporan
keuangan.
• Telaah (review) laporan keuangan historis.
• Jasa atestasi mengenai teknologi informasi.
• Jasa atestasi lain yang dapat diterapkan pada berbagai
permasalahan.
Jasa-jasa non assurance yang diberikan oleh akuntan
publik
KAP melakukan berbagai jasa lain yang umumnya berada diluar
lingkup jasa assurance. Tiga contoh yang spesifik adalah:
• Jasa akuntansi dan pembukuan
• Jasa pajak
• Jasa konsultasi manajemen
Sebagian jasa akuntansi dan pembukuan, jasa pajak serta
konsultasi manajemen berada di luar lingkup jasa assurance, meskipun
ada beberapa area umum yang tumpang tindih antara jasa konsultasi
dan assurance. Tujuan utama jasa assurance adalah meningkatkan
mutu informasi, sedangkan tujuan utama penugasan konsultasi
manajemen adalah memberikan rekomendasi kepada manajemen.
Jenis-Jenis Audit

1. Audit Operasional
2. Audit Ketaatan
3. Audit Laporan Keuangan
1. Audit Operasional
Audit Operasional mengevaluasi efesiensi dan efektivitas
setiap bagian dari prosedur dan metode operasi
organisasi. Pada akhir audit operasional, manajemen
biasanya mengharapkan rekomendasi untuk
memperbaiki operasi.
2. Audit Ketaatan
Audit ketaatan (compliance audit) dilaksanakan untuk
menentukan apakah pihak yanh diaudit mengikuti
prosedut , aturan, atau kerentuan tertentu yang
ditetapkan oleh otoritas yang lebih tinggi.
3. Audit Laporan Keuangan
Audit Laporan keuangan (financial statement audit)
dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan
(informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai
dengan kriteria tertentu.
Jenis – Jenis Auditor

1.Kantor Akuntan Publik


2.Auditor Badan Akuntabilitas Pemerintah
3.Agen Penerimaan Negara
4.Auditor Internal
1. Kantor Akuntan Publik
Kantor akuntan publik biasa disebut auditor eksternal atau
auditor independen. KAP bertanggung jawab mengaudit
laporan keuangan historis yang dipublikasikan oleh
semua perusahaan terbuka, kebanyakan perusahaan
yang cukup besar, dan banyak perusahaan serta
organisasi nonkomersial yang lebih kecil.
2. Auditor Badan Akuntabilitas
Pemerintah
pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk Government
Accountability Office (GAO) A.S. sebuah badan
nonpartisan dalam cabang legislatif federal. Dengan
diketuai oleh Comptroller General, GAO hanya melapor
dan bertanggung jawab kepada Kongres.
3. Agen Penerimaan Negara

IRS, di bawah arahan Commissioner of Internal


Revenue, bertanggung jawab untuk memberlakukan
peraturan pajak federal
Salah sata tanggung jawab utama IRS adalah
mengaudit SPT pajak wajib pajak untuk menentukan
apakah SPT itu sudah mematuhi peraturan pajak yang
berlaku. Audit ini murni bersifat audit ketaatan. Auditor
yang melakukan pemeriksaan ini disebut Internal
Revenue Agent (Agen Penerimaan Negara).
4. Auditor Internal

Auditor Internal dipekerjakan oleh perusahaan untuk


melakukan audit bagi manajemen. Tanggung jawab
auditor internal sangat beragam, tergantu pada si
pemberi kerja.
Akuntan Publik Bersertifikat
(Cpa)

Ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi


seorang CPA yaitu:
1. Persyaratan Pendidikan
2. Persyaratan Ujian CPA yang Seragam
3. Persyaratan Pengalaman
1. Persyaratan Pendidikan

Biasanya seorang sarjana (S1) jurusan akuntansi


dengan jumlah nilai kredit akuntansi minimum. Sebagian
besar negara bagian sekarang mensyaratkan 150 jam
kredit semester untuk mendapat lisensi sebagai CPA.
Beberapa negara bagian lain mengharuskan kredit yang
lebih sedikit sebelum mengikuti ujian CPA tetapi
mensyaratkan 150 kredit semester sebelum menerima
sertifikat CPA.
2. Persyaratan Ujian CPA yang Seragam

Ujian berdasarkan komputer telah diberikan pada


berbagai pusat pengujian. Bagian – bagian yang diujikan
adalah Auditing dan Atestasi (4 jam), Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan (4 jam), Peraturan (3 jam), dan
Lingkungan dan konsep bisnis (3 jam).
3. Persyaratan Pengalaman

Bervariasi mulai dari yang tanpa pengalaman sampai yang


berpengalaman 2 tahun dalam auditing. Beberapa
negara bagian mengharuskan memiliki pengalaman
kerja di lembaga pemerintah atau industri, termasuk
auditing internal.
TERIMA KASIH

You might also like