You are on page 1of 21

FISIOLOGI

HEWAN
Proses Pernafasan (Respirasi)
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Agus Haryono, M.Si

Nama : Rista Armiyati (ACD 115 005)


Sasmita Sunia (ACD 115 019)
Kelas : A
A. Proses Respirasi
Respirasi adalah
suatu proses
pertukaran gas
oksigen (O2) dari
udara oleh organisme
hidup yang dgunakan
untuk serangkaian
metabolisme yang
akan menghasilkan
karbondioksida (CO2)
yang harus
dikeluarkan karena
tidak dibutuhkan
1. Organ-organ Pernafasan Pada Manusia
a. Hidung
Hidung terdiri dari lubang
hidung, rongga hidung, dan
ujung rongga hidung. Rongga
hidung banyak memiliki
kapiler darah, dan selalu
lembap dengan adanya lendir
yang dihasilkan oleh mukosa.
Didalam hidung udara
disaring dari benda-benda
asing yang tidak berupa gas
agar tidak masuk ke paru-
paru. Selain itu udara juga
disesuaikan suhunya agar
sesuai dengan suhu tubuh.
B. Faring
Faring merupakan ruang
dibelakang rongga
hidung, yang merupakan
jalan masuknya udara
dsri ronggs hidung. Pada
ruang tersebut terdapat
klep (epiglotis) yang
bertugas mengatur
pergantian perjalanan
udara pernafasan dan
makanan.
C. Laring
Laring/pangkal batang
tenggorokan / kotak
suara. Laring terdiri atas
tulang rawan, yaitu jakun,
epiglotis, (tulang rawan
penutup) dan tulang
rawan trikoid (cincin
stempel) yang letaknya
paling bawah. Pita suara
terletak di dinding laring
bagian dalam.
D. Trakhea
Trakea atau batang
tenggorokan
merupakan pita yang
tersusun atas otot
polos dan tulang
rawan yang
berbentuk hurup ’C’
pada jarak yang
sangat teratur.
E. Bronkus
Merupakan cabang
batang tenggorokan
yang jumlahnya bronkus
sepasang, yang satu
menuju ke paru-paru
kiri dan yang
satunya menuju
paru-paru kanan.
F. Bronkiolus
Bronkeolus merupakan
cabang dari bronkus,
dindingnya lebih tipis
dan salurannya lebih
tipis. Bronkeolus
bercabang-cabang
menjadi bagian yang
bronkiolus
lebih halus.
G. Alveolus
Saluran akhir dari
saluran pernafasan
yang berupa
gelembung-gelembung
udara. Dinding aleolus
sangat tipis setebal
silapis sel, lembap dan
berdekatan dengan
kapiler-kapiler darah.
H.Paru-paru
Paru-paru terletak dalam
rongga dada dibatasi oleh
otot dada dan tulang
rusuk, pada bagian bawah
dibatasi oleh otot
dafragma yang kuat. Paru-
paru merupakan
himpunana dari
bronkeulus, saccus
alveolaris dan alveolus.
Paru-paru kanan
O berlobus tiga
O Bronkus kanan
bercabang tiga
Paru-paru kiri
O berlobus dua
O Bronkuis kiri bercabang
dua
2. Mekanisme Pernafasan Manusia
Inspirasi adalah pemasukan gas O2 dan udara
atmosfer ke dalam paru-paru, sedangkan espirasi
adalah pengeluaran gas CO2 dan uap air dari paru-paru
ke luar tubuh. Pernafasan pada manusia dapat
digolongkan menjadi 2, yaitu:
a. Pernafasan dada
Pada pernafasan dada otot yang berperan penting
adalah otot antar tulang rusuk. Otot tulang rusuk
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk
luar yang berperan dalam mengangkat tulang-tulang
rusuk dan tulang rusuk dalam yang berfungsi
menurunkan atau mengembalikan tulang rusuk ke
posisi semula.
a. Pernafasan perut
Pada pernafasan ini otot yang berperan aktif adalah
otot diafragma dan otot dinding rongga perut. Bila
otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan
mendatar. Hal itu menyebabkan volume rongga
dada bertambah besar sehingga tekanan udaranya
semakin kecil. Penurunan tekanan udara
menyebabkan mengembangnya paru-paru,
sehingga udara mengalir masuk ke paru-
paru(inspirasi).
3. Mekanisme Pertukaran O2 Dan
CO2
a. Proses pengangkuta oksigen (O2)
Setelah menembus selaput alveolus paru-paru, oksigen
yang masuk ke dalam darah kemudian diikat oleh
hemoglobin , sisanya sekitar 2-3 % akan diangkut oleh
plasma darah. Hemoglobin aktif mengikat O 2 sehingga
akan terjadi persamaan reksi ;
Hb4 + 4O 2 4HbO2
Reaksi sebelah kanan berlangsung di dalam kapiler darah
alveoluus paru-paru, sedangkan reaksi sebelah kiri
berlangsung di dalam jaringan tubuh. Reaksi ini dapat
berlangsung bolak-balik. Kerna terdapat tekanan parsial O 2
antara paru-paru, darah dan jaringan tubuh.
tekanan parsial O 2 di paru-paru > arteri > jaringan tubuh
> vena. Kadar O 2 di vena lebih kecil dari pada di arteri.
b. Proses pengangkutan karbondioksida (CO 2)
Proses oksidasi biologis dalam sel menghasilkan zat sisa
berupa air dan CO2. makin besar penggunaan O 2 untuk
respirasi, makin besar pula dihasilkan CO 2. Bila jumlah CO2
dalam tubuh berlebihan akan menimbulkan gangguan. Oleh
sebab itu zat ini harus dikeluarkan.
Di dalam darah CO2 di angkut ke dalam paru-paru dalam
bentuk :
O 60-70% diangkut dalam bentuk HCO 3- plasma darah. Asam
karbonat terbentuk dalam darah kemudian terurai menjadi
ion H+ dan HCO3-. Persamaan reaksi
O H2O + CO2 asam karbonat H2CO3 ion bikarbonat H+ + HCO3-.
O 25% diikat oleh gugus asam amino dari Hb membentuk
karbominohemoglobin. Dengan reaksi :
O CO2 + Hb karbominohemoglobin HbCO2.
O 5-10% diangkut plasma darah dalam bentuk senyawa
asam karbonat.
Apabila tejadi gangguan
pengangkutan CO2 kadar
asam karbonat akan
meningkat sehingga akan
menyebabkan kadar
alkali darah yang
berperan sebagai
senyawa buffer menurun.
Sehingga menyebabkan
pula terjadinya gangguan
fisiologis yang disebut
’Asiodosisi’
4. Frekuensi Pernafasan

Pada umumnya manusia mampu bernafas 15-18


kali tiap menitnya. Cepat atau lambatnya
bernafas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
O Faktor Umur
O Jenis Kelamin
O Suhu Tubuh
O Posisi Tubuh
O Kegiatan tubuh
5. Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pernafasan
O Afiksi
O Penyempitan atau penyumbatan
O Anthrakosis
O Bronkitis
O Pleuritis
O Tuberkulosis (TBC)
O Pneumonia atau Logensteking
O Pertusis atau Khinkoest
O Penyakit Diphteri
O Faringitis
O Kanker Paru-paru
O Asma
O Influensa
O Empisema
B. Regulasi Pernafasan

Semua aktivitas tubuh kita seperti berjalan,


menggerakkan tangan, mengunyah makanan, dan
lainnya, diatur dan dikendalikan oleh satu sistem  yang
disebut  sistem pengatur ( regulasi).  Sistem pengatur
yang ada pada tubuh manusia adalah sistem saraf,
sistem hormon dan sistem indra. Respirasi merupakan
suatu proses ritmik karena inspirasi dan ekspirasi terjadi
bergantian dengan irama yang teratur, hal ini karena
kontraksi otot pernafasan yang berelaksasi dan
berkontraksi secara bergantian. Ada beberapa hal yang
perlu diatur dalam system respirasi agar tidak terjadi
kekacauan hal itu meliputi :
O Irama inspirasi dan ekspirasi
O Pengaturan frekuensi dan kedalaman pernapasan
O Factor yang memodifikasi pernafsan untuk fungsi lain
a. Pengandalian Pengendalian Respirasi oleh saraf
O Korteks serebri, Ini merupakan pengendalian voluntary ,
kita dapat mengatur kapan saatnya bicara, menelan
makanan dan bernapas tanpa terjadi kekacauan.
O Medulla oblongata, Badan saraf dari neuron – neuron yang
mengatur kerja otot pernapasan terdapat pada medulla
oblongata.etiga hal diatas dilakukan oleh beberapa
mekanisme,
O Pons, Pengaturan yang dilakukan oleh pons merupakan
pengaturan halus.
b. Pengendalian Respirasi Melalui Mekanisme Kemoreseptror
Banyak faktor yang mempengaruhi laju dan kedalaman
pernapasan yang sudah diset oleh pusat pernapasan, yaitu
adanya perubahan kadar oksigen, karbon dioksida dan ion
hidrogen dalam darah arteri. Perubahan tersebut
menimbulkan perubahan kimia dan menimbulkan respon
dari sensor yang disebut kemoreseptor.
c. Pengaturan Oleh Mekanisme Non Kimiawi
Beberapa faktor non
kimiawi yang
mempengaruhi
pengatuan pernapasan
di antaranya : pengaruh
baroreseptor,
peningkatan suhu
tubuh, hormon
epineprin, refleks
hering-breuer.
Tarimakasih Jadi Manampayah

Pahari Samoga Bamanfaat

You might also like