You are on page 1of 15

Leukimia Limfoblastik Akut

Almerveldy A.D
16-091
Definisi
• Acute lympobastic leukemia adalah bentuk akut dari leukemia yang
diklasifikasikan menurut cell yang banyak dalam sumsum tulang yaitu
berupa lymphoblasts.
• Leukemia adalah keganasan yang berasal dari sel-sel induk sistem
hematopoietik yang mengakibatkan ploriferasi sel-sel darah putih
tidak terkontrol  Ekspansi Progresif  mempengaruhi sel lain.
• Leukemia Limfoblastik Akut (LLA) adalah suatu keganasan pada sel-sel
prekursor limfoid, yakni sel darah yang nantinya akan berdiferensiasi
menjadi limfosit T dan limfosit B.
Epidemiologi
• Insiden kejadian 1:60.000 org/thn
• 70-80% menyerang individu dengan usia <15thn
• 20-30% menyerang individu dengan usia >65thn
• Pria lebih berpotensi
Faktor Predisposis
• Merokok
• Alkoholic
• Herediter
• Nutrisi
Etiologi
• Idiopatik
• Genetik, seperti pada penderita Sindrom Down.
• Adanya translokasi kromosom 4,9,11,22.
• Yang akan mengaktifkan jalur proliferasi yang abnormal. Atau akibat inaktivasi
p53 dan Rb.
• Lingkungan : Karsinogen
• Radiasi
• Kemoterapi
• Infeksi EBV
• Bahan Kimia  Benzene
Klasifikasi
• French-American-British (FAB)
mengklasifikasikan berdasarkan histo-
morfologi, ytu :
• L1, ditandai dengan sel blast yang
berukuran kecil,
• homogen (relatif sama besar)
• sitoplasma sel yang sedikit dan nukleoli (anak
inti) yang samar/ tidak jelas.
• L1 ini adalah LLA yang paling banyak terjadi
dibanding jenis LLA lainnya, dan pada
umumnya terjadi pada anak-anak.
• L2, ditandai dengan sel blast yang
berukuran lebih besar,
• Heterogen (tidak seragam)
• Nukleolinya terlihat jelas dan rasio inti-
sitoplasmanya rendah.
• Biasanya LLA tipe ini terjadi pada orang
dewasa.

• L3, ditandai dengan sel blast yang


besar,
• Sitoplasmanya bervakuol, dan terlihat
pekat (basofilik).
• Prognosisnya buruk akan tetapi insidennya
sedikit

Infeksi virus EBV


Gejala Klinis
• Anemia
• Nyeri tulang
• Anoreksia
• Demam
• Perdarahan (trombosit<)
• Hepatosplenomegali
• Sindrom meningeal:
• sakit kepala,
• mual muntah,
• mata kabur
Diagnosis
• Anamnesis
• Px. Fisik
• Px. Lab
• Hitung darah lengkap dan apusan darah tepi
• leukosit >> (hiperleukositosis). Ditemukan sel blast leukosit
• pada umum nya terjadi anemia dan trombositopenia
• Aspirasi dan biopsi sumsum tulang
• hiperseluler dengan limfoblas>>
• untuk mengetahui histopatolgi ALL
• Sitokimia
• Pewarnaan sudan black dan Mieloperoxidase (-)  memberi warna hitam pada granula yang
mengandung lipid
• Fosfatase (+) pada Limfosit T  Adanya enzim ini dalam granula dan sitoplasma sel-sel jajaran
granulosit dapat dipergunakan untuk membedakannya dari leukosit-leukosit lainnya.
• Periodic Acid Schiff BIU (+) limfosit B Pulasan ini berguna untuk mengenali sel-sel dalam jajaran
limfosit yang mengandung glikogen. Reaksi yang terjadi adalah oksidasi glikogen oleh asam periodat
(periodic acid) menjadi aldehide,

• Biomolekular
Kromosom yang terlibat Gen yang terlibat
• Pengecekan kromosom yang mutasi
• Translokasi t(8;14), t(2;8), dan t (8;22) (t9;22) -> Kromosom Phil BCR-ABL

(t12;21)** TEL-AML1

(t8;22) E2A-PBX1

(t2;8) MLL-AF4

T(8;14)*** MYC
Tatalaksana
• Induksi remisi
• Untuk membunuh sel kanker,dengan indikasi sel blas >5
• contoh obat :
• Vincristine + Steroid  Menahan proliferasi sel pada saat fase metafase.
• Anthrasiklin  gx. Enzim sintesis DNA
• Intensifikasi
• Untuk mengeliminasi sel leukimia residu (sisa) untuk mencegah terjadinya relaps
(kambuh). Dosis tinggi
• contoh obat :
• Siklofosfamid  alkalitor (toksik untuk DNA)
• Merkaptopurin  antimetabolit
• Profilaksis SSP
• Mencegegah Progresifitas dan resistensi relaps pada SSP.
• `contoh obat :
• Mitrotekstrat  Metotreksat adalah antimetabolit folat yang menginhibisi sintesis DNA.
Metotreksat berikatan dengan dihidrofolat reduktase,
menghambat pembentukan reduksi folat dan timidilat sintetase,
menghasilkan inhibisi purin dan sintesis asam timidila.
Bersifat inhibisi spesifik pada fase S pada siklus sel.

• Terapi rumatan/maintance therapy


• Stabilisasi kondisi
• Mtx + Mercaptopurin
• Terapi Suportif
• mengatasi penyakit yang timbul
• Anemia
• Infeksi (jika ada)
• Demam
• Mual

• Terapi Nutrisi
• Asupan nutrisi,sesuai kebutuhan
• Protein 20% dari total energi
• Lemak 15% dari total energi
• Karbo 65% dari total energi
• Edukasi
• Istirahat
• hindari faktor2 yang memperburuk

• Dukungan Psikososial
Prognosis
• Tergantung deteksi awal penyakit

You might also like