TEKNOLOGI

BAHAN 2
K1. MODULAR
COORDINATION
KOMPETENSI UMUM MATAKULIAH:

MAHASISWA MAMPU MEMAHAMI TEKNOLOGI REKAYASA BETON DAN BAJA

DENGAN SEGALA KONSEKUENSI DALAM APLIKASINYA PADA BANGUNAN
GEDUNG SECARA UTUH DAN BENAR.

KOMPETENSI SOFTSKILLS:

MAHASISWA MAMPU BEKERJA EFEKTIF SECARA MANDIRI MAUPUN BEKERJA

BERKELOMPOK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN MEMILIKI KEPEKAAN
ATAS DAMPAK KEPUTUSAN YANG DIAMBIL DALAM DUNIA KONSTRUKSI
KHUSUSNYA DAN PEMBANGUNAN UMUMNYA.
BOBOT NILAI
Absensi 5%
Quis 1 15%
Quis 2 15%
Tugas 1 10%
Tugas 2 10%
UTS 20%
UAS 25%
total 100%
 MODULAR COORDINATION
CONTOH APLIKASI MODULAR

APA YANG DAPAT DI LIHAT DARI

KARYA-KARYA TERSEBUT..?
 MODULAR COORDINATION
CONTOH APLIKASI MODULAR

APA YANG DAPAT DI LIHAT DARI

KARYA-KARYA TERSEBUT..?
 MODULAR COORDINATION
CONTOH APLIKASI MODULAR
 MODULAR COORDINATION
CONTOH APLIKASI MODULAR
 MODULAR COORDINATION
MENGAPA MENGGUNAKAN KOORDINASI MODULAR

KEY WORD

MODUL = PENGULANGAN / REPETISI

MODUL PATTERN STRUCTURE

ADALAH POLA STRUKTUR
 MODULAR COORDINATION
MENGAPA MENGGUNAKAN KOORDINASI MODULAR
 MODULAR COORDINATION
MENGAPA MENGGUNAKAN KOORDINASI MODULAR
 MODULAR COORDINATION
MENGAPA MENGGUNAKAN KOORDINASI MODULAR

• TUNTUTAN DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN :

 KECEPATAN MEMBANGUN (SPEED OF CONSTRUCTION)

 BIAYA YANG RENDAH (LOW INITIAL COST)

 PENAMPILAN BAIK (ATRACTIVE FEATURE)

 MINIMALISASI TENAGA KERJA

 MODULAR COORDINATION
PROSES ALUR BERFIKIR PERLUNYA MODUL

• PROSES / ALUR BERFIKIR PERLUNYA MODUL :

 DIBUTUHKAN INDUSTRIALISASI KOMPONEN/ ELEMEN BANGUNAN.

 RASIONALISASI DAN STANDARISASI KONSTRUKSI.

 KOORDINASI MODUL DALAM DESAIN, PRODUKSI & KONSTRUKSI.

•
 MODULAR COORDINATION
MENGAPA MENGGUNAKAN KOORDINASI MODULAR

DALAM MASA PERENCANAAN BANGUNAN UNSUR YANG PALING PENTING

DIPERTIMBANGKAN ADALAH “BUDGET”

SALAH SATU SOLUSI DALAM MENGURANGI “BUDGET” ADALAH

MERENCANAKAN SECARA MODULAR RUANG-RUANG DALAM BANGUNAN (
AHMAD TARDIYANA)

MODULAR YANG DIMAKSUD ADALAH DENGAN MEMBAGI RUANGAN DENGAN

KELIPATAN MODUL TERTENTU,

MISALNYA
KELIPATAN 3X4 M, 4X4 M ATAU 4X5, dsb

KEMUDIAN MODUL INI DITERAPKAN BERULANG.

LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENETAPKAN MODUL RUANGAN DISESUAIKAN

DENGAN STRUKTUR DAN BAHAN YANG ADA.
 MODULAR COORDINATION
MENGAPA MENGGUNAKAN KOORDINASI MODULAR

Kecenderungan biaya konstruksi semakin meningkat bila

dibandingkan dengan biaya pada industri manufaktur.
( Winter & Nilson ,1979)
sistem modular yang
pengembangannya mengarah
pada industrialisasi, dimana produk
yang dihasilkan dicapai
dengan produksi massal dan
sifatnya adalah pengulangan

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS DALAM

TINGGINYA UPAH TENAGA LAPANGAN
DAN PROSES KONSTRUKSI SECARA
TRADISIONAL
PROYEK KONSTRUKSI
• PABRIK KOMPONEN MODUL
Pengunaan mesin, jml SDM sedikit
,skill SDM khusus maka upah tinggi
• PROYEK KONSTRUKSI
- BIAYA
- MUTU
- WAKTU
 MODULAR COORDINATION
APA ITU KOORDINASI MODULAR ?

Metoda pelaksanaan pembangunan dengan memanfaatkan material

atau komponen pabrikasi yang dibuat di luar lokasi proyek atau di dalam
lokasi proyek namun perlu disatukan lebih dahulu antar komponennya
(erection) ditempat yang seharusnya/posisi dari komponen tersebut.

MC to DESIGN

Ukuran dasar = Material/ komponen beton advance

MC MC MC (massal)

POST TENSION
BETON ADVANCE 1. PRATEGANG
PRE TENSION
2. EXPOSED CONCRETE
3. PRECAST (komponen2 massal)
 MODULAR COORDINATION
APA ITU KOORDINASI MODULAR ?
 MODULAR COORDINATION
APA ITU KOORDINASI MODULAR ?
 MODULAR COORDINATION
APLIKASI KOORDINASI MODULAR ?
MODULAR COORDINATION
POLA/PATTERN STRUKTUR

STRUKTUR PATTERN =
PATTERN OF SUPPORT
SPANNING SYSTEM
LATERAR-FORCE RESISTING ELEMENTS

SPATIAL PATTERN =
SPATIAL COMPOSITION YANG
DIPENGARUHI OLEH TIPE SISTEM
STRUKTUR

CONTEKSTUAL PATTERN =
PENGATURAN ATAU PENGKONDISIAN
YANG DIAKIBATKAN OLEH ALAM
ATAU KONTEKS TAPAK
 MODULAR COORDINATION
POLA/PATTERN STRUKTUR

POLA/PATTERN STRUKTUR
- VERTIKAL SUPPORT
- BEARING WALL
- RANGKAIAN KOLOM
- KOLOM DAN BEARING
WALL
MODULAR COORDINATION
POLA/PATTERN STRUKTUR
MODULAR COORDINATION
POLA/PATTERN STRUKTUR

GARIS PARALEL GRID

MERUPAKAN LOKASI
PENEMPATAN STRUKTUR
(SECARA PLANE/DENAH)
 MODULAR COORDINATION
PENGERTIAN KOORDINASI MODULAR

MODUL
SATUAN UNIT UKURAN YANG DAPAT DIPERGUNAKAN BERULANG PADA
KOORDINASI DIMENSI.

KOORDINASI MODUL
SISTEM KOORDINASI DIMENSIONAL DARI BERBAGAI PRODUK BAHAN,
KOMPONEN DAN ELEMEN BANGUNAN DALAM SUATU BANGUNAN YANG
DIDASARKAN ATAS MODUL DASAR, MULTI MODUL, DAN ATAU SUB MODUL
 MODULAR COORDINATION
DASAR KOORDINASI MODULAR

DASAR – DASAR KOORDINASI MODUL

KOORDINASI MODULAR BERDASARKAN ATAS:
1. MODUL DASAR (BASIC MODUL)
2. MULTI MODUL
3. SUB MODUL

1. MODUL DASAR

MODUL DASAR MERUPAKAN SATUAN UKURAN DASAR DALAM KOORDINASI

MODULAR DENGAN SYMBOL M,DENGAN KETENTUAN

1 M = 10 CM = 100 MM

2. MULTIMODUL

MERUPAKAN MODUL YANG UKURANNYA DITENTUKAN BERDASARKAN KELIPATAN BILANGAN

BULAT DARI MODUL DASAR.

DARI KELIPATAN MODUL DASAR TERSEBUT DIPILIH BEBERAPA MULTI MODUL

SEBAGAI MULTIMODUL STANDAR, YAITU:
 MODULAR COORDINATION
DASAR KOORDINASI MODULAR

THE BASIC MODULE

FOR THE CONSTRUCTION INDUSTRI IS
100 MM.
THIS IS AN INTERNATIONALLY ACCEPTED
VALUE. THE BASIC MODULE SHOULD
APPLY TO BUILDING COMPONENTS AS
WELL AS ENTIRE BUILDING

MULTIMODULES,
IF CAREFULLY SELECTED CAN
COORDINATE WITH THE CONTROLING
DIMENSIONS FOR A BUILDING AND
LIMIT COMPONENT SIZES TO MINIMUM

In a dimensional reference system the reference

space grid is made up OF HORIZONTAL AND
VERTICAL PLANES used to define the locations of
points, lines or surfaces in space
 MODULAR COORDINATION
INTEGRASI MODUL

• PENDEKATAN DENGAN SISTIM MODUL SECARA INTEGRATED :

 MODUL BAHAN.
 MODUL STRUKTUR.
 MODUL KONSTRUKSI / PELAKSANAAN.
 MODEL FUNGSI.
 MODEL UTILITAS / PERALATAN.
 MODULAR COORDINATION
FUNGSI UMUM GRID

1) PERANCANGAN ARSITEKTUR
- ORGANISASI RUANG
- PRASYARAT RUANG
- FAKTOR ERGONOMIS
- MATERIAL

2) KONSTRUKSI
- PERSYARATAN STRUKTUR
- BERKAITAN DENGAN SISTEM PEMBEBANAN, BENTANG DAN
TUMPUAN
MODULAR COORDINATION
FUNGSI UMUM GRID
MODULAR COORDINATION
GRID DAN MODULAR

GRIDS FOR USE WITH

DIMENSIONAL
COORDINATION
MODULAR COORDINATION
BASICMODULAR

ZONES are the space between

controlling planes.
They may be occupied but not
always filled by one or more
components.
Finishes should be contained within
the zone, although on occasions they
may be placed outside as long as this
does not inhibit the use of other
coordinated components

NEUTRAL ZONES are non modular

interuptions of a modular reference
grid to accommodate intermediate
building elements, such as walls or
floors or parts of a building placed at
an angle with a separate grid for
each portions
 MODULAR COORDINATION
BASIC MODULAR

BOUNDARY CONTROLLING PLANES

AXIAL CONTROLLING
PLANES
MODULAR COORDINATION
VERTICAL MODULAR

VERTICAL CONTROLLING PLANES

 MODULAR COORDINATION
VERTICAL MODULAR

CHANGE OR LEVEL FOR FLOORS AND

ROOFS

INTERMEDIATE CONTROLLING PLANES

 MODULAR COORDINATION
MODULAR KOORDINATION

x x x
Proses
y
Industri
Komponen Massal

N. Komponen Massal

PRESISI • Sistem ukuran modular

• Sistem sambungan
MODULAR COORDINATION
STRUKTURAL GRID
MODULAR COORDINATION
REGULAR GRID
MODULAR COORDINATION
RECTANGLE GRID
MODULAR COORDINATION
TARTAN GRID
MODULAR
COORDINATION
RADIAL GRID
MODULAR COORDINATION
IRREGULAR GRID/MODIFYING
GRIDS
MODULAR COORDINATION
IRREGULAR GRID/MODIFYING
GRIDS
MODULAR COORDINATION
IRREGULAR
GRID/MODIFYING GRIDS
 TAHAP
KOMPARASI
KONVENSIONAL
DAN MODULAR
 MODULAR COORDINATION
CONTOH APLIKASI MODULAR
 MODULAR COORDINATION
SISTEM MODULAR DENGAN PENGGUNAAN BAHAN FABRIKASI

TATUM DKK (1987) MENDEFINISIKAN TINGKATAN

METODA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN, YAITU :

(a)PREFABRICATION
proses pabrikasi yang dilaksanakan dengan
menggunakan alat-alat khusus dimana
berbagai jenis material disatukan sehingga
membentuk bagian dari sebuah bangunan;

(b) PREASSEMBLY
proses penyatuan komponen prafabrikasi

(c) MODULE
hasil dari proses penyatuan komponen
prefabrikasi, biasanya membutuhkan moda
transportasi yang cukup besar untuk
memindahkan ke posisi yang seharusnya.
 MODULAR COORDINATION
SISTEM MODULAR DENGAN PENGGUNAAN BAHAN FABRIKASI

SISTEM KONVENSIONAL

SISTEM MODULAR

TAHAP
KRITIS
 MODULAR COORDINATION
SISTEM MODULAR DENGAN PENGGUNAAN BAHAN FABRIKASI
PLANNING FABRIKASI

HANDLING

CONSTRUCTION
TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
DENGAN SISTEM MODULAR
ERECTION
STACKING
 MODULAR COORDINATION
SISTEM MODULAR DENGAN PENGGUNAAN BAHAN FABRIKASI

MENGAPA TAHAPAN KRITIS SISTEM MODULAR ADALAH PADA

PLANNING

Berdasarkan penelitian
keterlambatan proyek sering terjadi disebabkan oleh perubahan disain,
hampir semua proyek konstruksi mengalami perubahan dari disain awal
yang mengacu pada gambar rencana
(Ervianto, 1998)

Tingkat fleksibilitas yang rendah pada proses fabrikasi dan assembly

dari modul
mengharuskan untuk dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi untuk
menghindari terjadinya biaya keterlambatan
 MODULAR COORDINATION
SISTEM MODULAR DENGAN PENGGUNAAN BAHAN FABRIKASI

 Perencanaan bentuk komponen massal

1. Teknik produksi
2. Teknik finishing (detailing)
3. Teknik konstruksi (pembangunan) Di pabrik dan di/ke
lapangan
4. Teknik transportasi/ handling
proyek
5. Teknik penyimpanan/ stacking