Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Franseisca Dewi.F. S.Ked
Pembimbing :
dr. Erick Akwan Sp. B
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Tn. P W
Umur : 19Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Padang Bulan
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Status :-
Suku : Paniai
Tgl MRS : 22-01-2018
No. DM : 44 55 38
Primary survey
A= hambatan jalan napas (-)
B= I : simetris ikut gerak napas
P: vocal fremitus D=S
A: Suara napas vesikuler menurun pada bagian
basal dextra, R :43 kali/menit, SpO2 : 94%,
BU(+)↓
C= TD :90/60 mmhg, akral dingin, pucat CRT <2 detik,
N:146 kali/menit
D= Compos mentis, GCS 15, pupil isokor, refleks cahaya (+)
E= abdominal, lumbal kanan,vulnus punctum, perdarahan
(+), hecting (-), ukuran 5 cm x 2 cm. Daerah sekitar
luka teraba hangat, nyeri tekan (+), dengan kedalaman
luka 5-6 cm
Secondary survey (31-01-2018)
KU : TSS Thorax :
Kes : Compos mentis, GCS I :Simetris, ikut gerak
E4V5M6 napas
Vital Sign : P :Vokal fremitus D = S
TD : 90/60 mmHg P :Sonor
N : 146 x/menit A :Suara napas
RR : 43 x/menit vesikuler ↓pada bagian
basal dextra, Whe (-/-),
SB : 36 o C Rho (-/-)
SpO2 : 94%
K/L :
CA (-/-), SI (-/-), OC (-), P >
KGB (-)
Abdomen : Status Lokalis :
Inspeksi : Cembung, Regio abdomen lumbal
supel dextra
Look : vulnus
Palpasi : NT (+) di punctum, perdarahan (+),
daerah luka tusukan hecting (-), ukuran 5 cm x 2
cm
Perkusi : Tympani Feel: Daerah sekitar luka
Auskultasi : teraba hangat, nyeri tekan
(+), dengan kedalaman luka
Bising usus (↓) 5-6 cm
Move :-
Ekstremitas :
Akral dingin, merah. CRT
≤ 2 detik.
Mechanism Of Injury
KU : Nyeri bagian luka dan sesak nafas
RPS :
Pasien datang ke RSUD DOK II diantar teman pasien dengan
keluhan sesak nafas.Sesak nafas dirasakan sejak pagi hari.
Sebelumnya pasien mengalami luka tusuk di bagian perut
sebelah kanan. Pasien mengaku sedang mabuk dan dan
kemudian mengalami penusukan oleh orang tidak dikenal di
bagian perut pasien. Pagi hari pasien sudah datang ke RSUD
Abepura namun belum sempat ditangani pasien sudah meminta
untuk pulang paksa sehingga luka tusuk pasien tidak sempat di
jahit.Dan sore harinya pasien mengaku sesak nafas dan
kesakitan yang kemudian pasien datang ke RSUD dok II untuk
berobat.Mual (+), muntah (-), pusing (+), sesak (+)
RPD : disangkal
RPK : di sangkal
Riwayat kebiasan :
alkohol (+)
Merokok (+)
SUBJEKTIF
laboratorium darah rutin (22-01-2018)
Hasil
Jenis Pemeriksaan Nilai Rujukan
22/01/2017
Hb 12,3 L: 14,0 – 17,4 g/dL
P: 12,0 – 16,0 g/dl
RBC 4,35 3,69 – 5,46 x 106 / uL
Hematokrit 37,3 L: 41,3 – 52,1
P: 35,2 – 46,7
MCV 86,9 86,7 – 102,3
MCH 29,7 27,1 – 32,4
MCHC 34,1 29,7 – 33,1
WBC 15,52 5 – 10 x 103 / uL
PLT 375 150 – 400 x 103 / uL
DDR Negatif
Kimia lengkap (21-01-2018)
Jenis Hasil
Nilai Rujukan
Pemeriksaan 21/11/2017
Diagnosis Kerja :
Vulnus punctum dengan symton
peritonitis
PLANNING
Planning
pro laparatomi explorasi
IVFD RL 40 tpm
Inj. Ceftriaxone 1 gr / 12 jam
Inj. Antrain 1 amp / 8 jam
Inj. Ranitidin 1 amp / 12 jam
Inj. Metronidazole 500/8 jam
Laporan operasi
posisi supine
desinfeksi aseptik antiseptik.
Medan operasi dipersempit dengan duk steril.
incisi median 3 cm dari processuss syphodeus umbilical,
perdalam fascia & peritoneum di dapatkan peritoneum
bercampur darah stolsell, dilakukan explorasi, didapatkan
multipel perforasi di ileum ±70cm dari ligamentum Treitz,
dilakukan refreshing & simple suture dengan side 2.0 &
Dilakukan explorasi dari ligamentum Treitz sigmoid,
hepar & lien.
Cuci cavum abdomen dengan Nacl 0.9% 4 liter, pasang
drain.Tutup irisan lapis demi lapis kulit.
Dilakukan refreshing vulnus ictum, jahit fascia, subkutan &
kutan.
Instruksi post operasi
Instruksi post operasi
IVFD RL 40 tpm makro
Inj. Cefriaxon 1g/12 jam
Inj. Metridinazole 500mg/8 jam
Inj. Antrain 1 amp/8 jam
Inj. Ranitidin 50mg/12 jam
Inj.Tramadole (extra K.P)
Bila peristaltik + diet bertahap
ANATOMI ABDOMEN
Trauma tajam :
1. Luka tembak
2. Luka tusukan
Trauma tajam abdomen
Luka tusuk ataupun luka tembak akan
mengakibatkan kerusakan jaringan
karena laserasi ataupun terpotong
Pemeriksaan fisik diarahkan untuk
mencari bagian tubuh yang terkena
trauma, kemudian menetapkan derajat
cedera berdasarkan hasil analisis riwayat
trauma.
Penanganan Awal Trauma Abdomen
Primary Survey
airway
Exposure Breathing
Disibility Circulation
Secondary survey