You are on page 1of 25

Dementia Hipertensi

Derajat Dua pada Pasien


Geriatri
Elisabeth
102014011
A2
Skenario 13
Laki-laki 65 tahun dibawa berobat
karena pikun yang semakin parah,
sejak 6 bulan yang lalu.
Rumusan Masalah
Laki-laki 65 tahun pikun semakin
parah sejak 6 bulan yang lalu.
Mind
Map
PF PP
•Suhu tubuh
•Respiratory rate
•Denyut nadi
: 36oC (n)
: 18x/mnt
: 78x/mnt
WD
•Tekanan darah
•Berat Badan
: 160/100
: 60 kg
• Dementia
•Tinggi Badan : 159 cm hipertensi
•Mata :
Konjungtiva pucat (anemis) stage 2
•Gigi : Karang
dan karises gigi (+)

Anamnesis
• Aktivitas sehari 2
DD
RM
terganggu/tdk
• Jangka • Mild Cognitive
panjang/pendek Imperment
• Trauma pada
kepala/tdk
• R.P dahulu
Anamnesis
Anamnesis adalah pengambilan data yang dilakukan
oleh seorang dokter berdasarkan pengetahuan
tentang penyakit.

 Aktivitas sehari 2 terganggu/tdk


 Jangka panjang/pendek
 Trauma pada kepala/tdk
 R.P D
Pemeriksaan Fisik
 Suhu tubuh : 36oC (normal)
 Respiratory rate : 18x/menit (normal)
 Denyut nadi : 78x/menit (normal)
 Tekanan darah : 160/100
 Berat Badan : 60 kg
 Tinggi Badan : 159 cm
 Mata : Konjungtiva pucat (anemis)
 Gigi : Karang dan karises gigi (+)
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan kimia darah penting untuk mengetahui
faktor pencetus suatu penyakit seperti fungsi tiroid,
darah lengkap, elektrolit, dan VDRL

 Selain itu, pemeriksaan MRI kepala karena


berhubungan dengan penyakit yang terkait
MRI

Normal Alzheimer
Working Diagnosis

 Demensia Alzheimer Hipertensi Grade II


Demensia Alzheimer
 Perjalanan penyakit yang progresif namun lambat

 Penurunan progresif fungsi kognitif spesifik (mengenali


orang)
 Gangguan aktivitas hidup sehari-hari
 Perubahan pola perilaku (lilung)
 Riwayat keluarga dengan gangguan yang sama
 Hasil laboratorium menunjukkan: Atrofi otak pada MRI
 Gejala-gejala lain: seperti depresi, insomnia, inkontinensia,
delusi, halusinasi, verbal katastrofik, emosional, gangguan
seksual, dan penurunan berat badan
Tingkatan Hipertensi
Hipertensi dengan Demensia
 Hipertensi menambah perburukan dari penurunan
fungsi kognitif

 Bila seseorang hipertensi, dapat ditemukan di MRI: lesi


subkortikal, mikroinfark, pelebaran ventrikel, dan
akumulasi cairan ekstrasel
Differential Diagnostik
 Mild Cognitive Impairment
 Mild Cognitive Impairment memenuhi kriteria berikut
ini:
 Keluhan gangguan memori, lebih baik apabila
dikemukakan oleh keluarga
 Adanya gangguan memori pada penyakit obyektif
 Fungsi kognitif secara umum baik

 Pasien mengalami gangguan memori, akan tetapi


pasien tersebut fungsi kognitifnya tidak baik lagi
sehingga DD ini bisa disingkirkan
Epidemiologi
 Pertambahan jumlah penderita Alzheimer semakin
bermakna seiring dengan bertambahnya umur.

 Setelah usia 65 tahun, prevalensi demensia meningkat


dua kali lipat setiap pertambahan usia 5 tahun.

 Populasi lansia di AS mendapatkan lebih dari 45%


yang berusia 85 tahun atau lebih menderita penyakit
Alzheimer

 Proporsi perempuan yang mengalami penyakit


Alzheimer lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Manifestasi Klinik
 Stadium dini Alzheimer:
 pengurangan kapasitas dalam menyelesaikan masalah
 keterbatasan kemampuan untuk mengatasi situasi yang
kompleks dan berpikir abstrak
 emosi yang labil
 Pelupa
 Apati
 hilangnya memori terbaru.
Manifestasi Klinik
 Stadium lanjut Alzheimer:
 Perilaku pasien menjadi lebih aneh dengan
kecenderungan sering berkelana dan marah yang
meledak-ledak.

 Stadium akhir Alzheimer:


 Tidak mampu untuk mengurus kebutuhan dasar mereka
atau untuk mengenali anggota keluarganya.
Patofisiologi
 Terbentuk plak yang disebut neurofibrillary tangles
intraneuron dengan protein utamanya Amyloid b-
peptide (Ab).

 Ab (merupakan fragmen dari protein prekursor amiloid


(APP))  gumpalan  tercampur dengan neuron dan
sel glia  membeku  racun

 APP berperan dalam pertumbuhan dan pertahanan


neuron
Komplikasi
 Pneumonia dan infeksi saluran napas bagian atas
 Ulkus dekubitus
 Fraktur
 Masalah nutrisi.
Penatalaksanaan Medika
Mentosa (1)
 Efek farmakologik: menghambat enzim kolinesterase
 meningkatnya kadar asetilkolin di jaringan otak.

 Vitamin E
 Memantin
 Ginko biloba, huperzin A (suatu kolinesterasi inhibitor),
imunisasi/vaksinasi terhadap amyloid
Penatalaksanaan Medika
Mentosa (2)
Penatalaksanaan Non-Medika
Mentosa

 Restorasi kegiatan neuron (catur)


Prognosis
 Penurunan memori yang semakin lama semakin buruk
 Kesulitan dalam berjalan dan menelan akan
berkembang, makan  gastrointestinal tube

 Susah menelan  pneumonia aspirasi


 Waktu dari diagnosis hingga meninggal 3-10 tahun
Pencegahan
 Menjaga tekanan darah normal
 Pencegahan dan perlindungan terjadinya cedera
 Tetap melakukan kegiatan yang merangsang intekel
dan mengupayakan aktivitas sosial dan aktivitas untuk
menghibur diri
 Mengupayakan diet yang cukup vitamin E
 Makan makanan yang sehat
 Agar tetap selalu aktif secara fisik dan mengupayakan
tidur yang cukup
Kesimpulan
Pasien mengalami demensia tipe Alzheimer dengan
ditemukannya kehilangan memori, bersikap apatis, serta
hipertensi derajat II (160/100 mmHg).

Demensia Alzheimer juga mempunyai faktor resiko


vaskular (gangguan yang diakibatkan adanya masalah
pembuluh darah) umum misalnya hipertensi/darah tinggi,
kadar kolesterol dan homosistein yang tinggi secara
bersamaan.
Terimakasih

You might also like