You are on page 1of 43

LAPORAN JAGA

Hari Rabu, Tanggal 04-04-2018


PASIEN PONEK
 Pasien Sisa : 9 pasien
 Total Partus : 4 pasien
 Partus Spontan : 2 pasien
 Manual Aid : - pasien
 Sectio Caesarea :-
pasien
 Vacum Extraction : - pasien
DAFTAR TINDAKAN
OBSTETRI
DAFTAR TINDAKAN OBSTETRI

No TINDAKA
IDENTITAS DIAGNOSIS OUTPUT
. N
PP VE tgl
Ny. Ida Royani 33
Awal: G2P1A0 H.38 Bayi 05/04/2018
th
minggu J1HIU preskep Laki-laki/2800/7- jam 18.30
belum inpartu dengan 8-9
MRS: 05/4/2018
KPD dan riwayat VE
jam 11.30
Plasenta :
1. (Riska, Izzati, Afra, Inpartu jam: 16.00 wib Lahir spontan
Edy, Robert,
(05/04/18) Lama
Brigita, Mirza,
Ketuban persalinan: 2
Ame)
Akhir: P2A0 PP VE tgl Jernih jam 30
05/04/18 jam 18.30 menit
DAFTAR TINDAKAN OBSTETRI

No TINDAKA
IDENTITAS DIAGNOSIS OUTPUT
. N
TTV: 140/90,88,23,36.7
TFU: 27cm
DJJ: 144 Bayi
Vacum
PU: +1 Laki-laki/2900/9-
Ny. Inawati, 22 th Ekstraksi
9-10
05/04/2018
Awal: G1P0A0 H.39
MRS: 05/4/2018 jam 18.45
minggu J1HIU preskep Plasenta :
jam 16.51
2. (Rabita, Izza, inpartu kala I fase aktif Lahir spontan
Lama
dengan PEB
Mirza, Ame) persalinan:
Ketuban
8 jam 15
Inpartu jam: Jernih
menit
10.30 (05/04/2018)

Akhir: P2A0 PP VE tgl


05/04/18 jam 18.45
DAFTAR TINDAKAN OBSTETRI
No
IDENTITAS DIAGNOSIS OUTCOME TINDAKAN
.
TTV: 120/80,89,22,36.7 Bayi : PPSPT tgl
TFU: 33 Laki- 05/04/2018
DJJ: 126 laki/3200/9-10- jam 20.45
Ny. Irma PU: +1 10
Mauliyah, 29 th
Lama
Awal : Ketuban: persalinan: 7
G2P1A0 H 37 minggu Jernih jam 30 menit
Masuk : J1HIU preskep inpartu
2. 05-04-2018 kala 1 fase aktif dengan Plasenta:
19.30 PE Lahir spontan
(Rabitah, Izza, Inpartu jam:
Ame, Mirza) 13.15 wib (05/04/18)

Akhir: P2A0 PP SPT tgl


05/04/2018 jam 20.45
DAFTAR TINDAKAN OBSTETRI
No
IDENTITAS DIAGNOSIS OUTCOME TINDAKAN
.
TTV: 140/90,88,20,36.7 Bayi : PPSPT tgl
TFU: 32cm Laki- 05/04/2018
DJJ: 145 laki/3800/8-9- jam 22.00
Ny. Sapuroh, 38 PU: +3 10
th
Lama 8 jam 50
Awal : Ketuban: menit
G2P1A0 H 41 minggu Jernih
Masuk : J1HIU preskep inpartu
2. 05-04-2018 kala 1 fase aktif dengan Plasenta:
21.35 PEB Lahir spontan
(Rabitah, Izza, Inpartu jam:
Ame, Mirza) 13.10wib (05/04/18)

Akhir: P2A0 PP SPT tgl


05/04/2018 jam 22.00
DAFTAR TINDAKAN
GYNECOLOGY
DAFTAR TINDAKAN GYNECOLOGY
No
IDENTITAS DIAGNOSIS BAYI TINDAKAN
.

1.

2.

3.
PASIEN SISA
DI PONEK
HCU
N
Nama Pasien S/ O/ A/ P/
O.
Ny. Tukilah, 31 th Pasien mengeluh TD : 161/86 G3P0A2 - Protap PEB
sesak dan tekanan mmHg dengan PEB - SC elektif
Datang tgl: 5/4/18 darah tinggi N : 92 x/m
jam : 01:30 RR : 19 x/m
1. T : 36,4 C
TFU : -
DJJ : -
HIS : -
VT : -
Ny. Wiwin, 31 th Pasien baru saja TD : 149/108 P2A0 PP
melahirkan 25 hari mmHg spontan H+25
Datang tgl: 5/4/18 yang lalu N : 90 x/m dengan PEB
2. jam : 01:30 RR : 18 x/m
T : 36,5 C
HCU
N
Nama Pasien S/ O/ A/ P/
O.
Ny. Manah, 31 th Pasien PPV datang TD : 120/70 P2A0 PP Inf RL 20 tpm
mengeluh lemas dan mmHg spontan H+10 Ceftriaxone
Datang tgl: 5/4/18 pucat N : 78 x/m hari dengan Oxy
jam : 01:30 RR : 18 x/m PPV dan Metergin
3. Riwayat : T : 36,5 C anemia Rencana 2 Kolf jika
PP spontan : 29/3/18 Mata : Hb <8
Curet : 31/3/18 Conjungtiva
anemis
VK 1
N
Nama Pasien S/ O/ A/ P/
O.
Ny. Khusnul K, 18 th Pasien PPV sejak tgl TD : 100/70 P1A0 - Inf RL 20 tpm
5/4/18 pukul 02.00 mmHg - Gastrul 1/8 fp
Datang tgl: 06/4/18 N : 88x/m (5/4/18 00:00)
1. jam : 02.30 WIB RR : 20 x/m
T : 37 C

Ny. Umi K, 18 th Pasien datang TD : 110/70 G1P0A0 H 40 - Inf RL 20 tpm


dengan keluhan mmHg minggu J1HIU - Gastrul 1/8 fp
Datang tgl: 06/4/18 kenceng-kenceng N : 80x/m preskep (6/4/18)
2. jam : 02.30 WIB RR : 20 x/m Inpartu Kala I - Oxy (6/4/18
T : 37 C Fase laten 01:30)
VT : 3cm
VK 2
N
Nama Pasien S/ O/ A/ P/
O.
Ny. Susilowati, 33 th Pasien mengalami TD : 13/80 mmHg G3P0A2 - Inf RL 20 tpm
ketuban pecah pukul N : 88x/m hamil 39 mgu - Inj amoxycilin
Datang tgl: 06/4/18 00.00 WIB RR : 20 x/m J1HIU 1 gr (08:30
jam : 02.30 WIB T : 37 C preskep kala diPKM)
TFU : 33 cm II lama - Gastrul 1/4
1. DJJ : 145 x/m tab SL I (22:00)
HIS : - Gastrul ¼ tab
VT : 10 cm, KK +, SL II (-)
portio tipis
HbSAg : (+)
Ny. Rosini, 33 th Ketuban pecah sejak TD : 10/70 mmHg G5P3A1 - Oxy drip
tgl 5/4/18 pukul N : 92x/m Hamil 40 mg (5/4/18 06:30)
Datang tgl : 05/4/18 04.00 RR : 20 x/m J1HIU
jam : 22.00 WIB T : 37 C preskep
2. TFU : cm dengan KPD
DJJ : 134 x/m
HIS :
VT : 2 cm
VK 2
N
Nama Pasien S/ O/ A/ P/
O.
Ny. Desy Nur, 33 th Pasien merasa TD : 13/80 mmHg G2P1A0 - Inf RL 20 tpm
kenceng-kenceng N : 88x/m hamil 40 mgu - Gastrul 1/8 fp
Datang tgl: 06/4/18 RR : 20 x/m J1HIU (5/4/18 00:00)
jam : 02.30 WIB T : 37 C preskep
3. TFU : 33 cm
DJJ : 143 x/m
HIS :
VT : 1 cm, KK +
VK 3
N
Nama Pasien S/ O/ A/ P/
O.
Ny. Ati Hamidah, 35 Pasienmerasa TD : 12/70 mmHg G2P1A0 - Program SC
th kenceng-kenceng N : 88x/m hamil 35 mgu
dan keluar lendir RR : 20 x/m J1HIU
Datang tgl: 06/4/18 darah tgl 5/4/18 T : 37 C preskep
1. jam : 02.00 WIB pukul 17.30, riwayat TFU : 28 cm inpartu kala I
sc 7 th yll, miopi 4/4 DJJ : 130 x/m fase laten
HIS :
VT : 2 cm
KOHORTING
N
S/ O/ A/ P/
O.

1.

2.

3.
Preeklamsia

• Wanita hamil atau baru melahirkan


mengeluh nyeri kepala hebat dengan
penglihatan kabur

• Wanita hamil atau baru melahirkan


menderita kejang atau koma

18
Hipertensi dalam kehamilan
• 1. Gestational hypertension
• 2. Preeklampsia (genuine)
• 3. Eklampsia
• 4. Preeklampsia superimposed
• 5. Hipertensi khronis

19
Gestational hypertension
• TD > 140/90 mmHg yang timbul pertama kali
pada saat kehamilan
• Tanpa diikuti proteinuria
• Disebut juga Transient hypertension, jika:
- tidak timbul preeklampsia
- TD kembali normal 12 mggu postpartum

20
Preeklamsia
• Tekanan darah >140/90 mmhg yang timbul
setelah umur kehamilan 20 mgg pada wanita
yang sebelumnya mempunyai tekanan darah
yang normal, disertai dengan proteinuria
• Tidak harus disertai udema
• Proteinuria : ≥300mg/24jam atau ≥dipstik +1

21
Eklampsia
• PE disertai kejang dan atau koma
• Kejang terjadi sebelum, selama dan postpartum
• Kejang bisa juga terjadi 48 jam/10 hr post partum
• Setiap kejang pada wanita hamil, fikirkan
eklamsia, kecuali ada penyebab kejang lain
• Kejang dapat timbul berulang-ulang
• DD : epilepsi
Gangguan otak : meningitis, ensefalitis

22
PE superimposed pada hipertensi
khronis
• Hipertensi khronis sebab apapun merupakan
predisposisi PE-E superimposed
• PE superimposed : timbulnya proteinuria pada
wanita dengan riwayat hipertensi kronis
sebelumnya
• Hipertensi khronis:
- timbul sebelum hamil
- timbul sebelum hamil 20 minggu
- menetap sampai 12 mgg post partum

23
Patogenesis Preeklamsia
• Gangguan repons immune dan infasi
trofoblasthipoksia trofoblast  meningkatnya
zat toksik: radikal bebas, cytocine, enzima
proteolitik  kerusakan endotel.
• Kerusakan endotel  prostacyclin (vasodilator)
dan nitric oxide turun. Endotilin (vasocontrictor)
naik
• Jika diikuti vasokonstriksi  agegasi platelet 
thromboxane dan serotonin (vasokonstriktor)
naik.
• Dalam mikrosirkulasi akan terbentuk thrombin 
microangiopathy, thrombocytopenia dan
hemolisis.
• Permeabilitas dinding pemb darah turun 
edema  vol plasma turun (hemokonsentrasi)
• Akibat dari semua diatas maka hemodinamik ibu
terganggu, yang ditandai dengan penurunan
volume plasma, peningkatan peripheral vascular
resistance dan tekanan darah sebagai mekanisme
kompensasi akan meningkat

24
Pengukuran tekanan darah
– Hipertensi
• nilai absolut  140/90 mmHg
 peningkatan  30/15 mmHg tak lagi dipakai
 TD diastolik ³ 90 mmHg
– posisi duduk dengan lengan setinggi jantung
– ukuran cuff sesuai
– sfigmomanometer air raksa akurat
– bunyi Korotkoff I dan IV direkam
– konfirmasi TD dalam  4 jam kecuali bila sangat tinggi

25
Insidensi

– 10% dari seluruh kehamilan terkomplikasi oleh


hipertensi
• Sepertiganya mengalami proteinuria
– mayoritas preeklampsia pada pasien nullipara
• peningkatan risiko mortalitas pada gravida lebih tua
• peningkatan risiko pada kehamilan pertama dengan
pasangan baru
• peningkatan risiko dengan hipertensi yang telah ada
sebelumnya, penyakit ginjal, diabetes mellitus
– preeklampsia merupakan salah satu penyebab
utama mortalitas ibu langsung
26
Faktor predisposisi
• Paritas : nullipara
• Genetik
• Umur < 20 th, >35 th
• Riwayat/hipertensi khronis
• Riwayat penyakit ginjal
• Gemelli
• Penyakit kollagen
• Obesitas

27
PER dan PEB
• Disebut preekalmpsia berat apabila
terdapat satu atau lebih tanda Disebut Preeklamsia Ringan apabila
berikut : - TD diastolik 90-110mmHg
- TD ≥160/110mmHg pada 2 - Proteinuria sampai ++
pemeriksaan yang berjarak 4-6 jam,
dengan pasien dalam keadaan - Tidak ada tanda-tanda lain dari PEB
istirahat.
- Proteinuria ≥5g/24 jam, atau
dipstik +3
- Oliguria
- udema paru
- cerebral or visual disturbance
- Pulmonary edema PER dapat dengan
- nyeri perut kanan atas cepat meningkat
- gangguan fungsi hepar menjadi PEB,
- Trombositopenia dengan risiko
- IUGR kejang

28
Hellp syndrome
• Hellp syndrome : hemolysis (H), Elevated liver
enzym (EL), Low platelets (LP
• Laboratoris
- Trombosit : <100.000
- SGOT > 72 IU/L
- Bilirubin > 1,2mg/dl
- LDH > 600 IU/mL

29
Organ yang terpengaruh
• Ginjal: proteinuria, hiperurecimia,
hipokalsiuria, ureum dan kreatinin
• Hepar: SGOT, SGPT, nyeri epigastrium
• Susunan syaraf pusat: pusing, perdarahan
• Jantung: gagal ventrikel kiri
• Paru: edema paru
• Janin & plasenta: hipoksia, JTL, solusio
plasenta
30
Obat-obatan
• Prinsip Tx PEB:
1) mencegah kejang
2) kontrol TD
3) terminasi kehamilan
• Obat-obatan:
-MgSO4 mencegah/menghilangkan kejang
-Antihipertensi: jika khawatir perdarahan otak
-Diuretika: jika ada edema paru
• Pencegahan:
- diit rendah garam tidak terbukti mencegah preeklamsi
- aspirin, antioksidan, calcium, minyak ikan
- NAC

31
Perawatan pasien PEB
• Perawatan pasien PEB ideal dilakukan di unit pelayanan
tertier, untuk penanganan ibu dan bayi yang optimal
• Pasang infus dengan jarum besar, ukur keseimbangan cairan,
jangan sampai terjadi overload cairan
• Pasang kateter urin untuk memantau urin output dan
proteinuria
• Observasi tanda-tanda vital, refleks dan Djj setiap jam
• Auskultasi paru untuk mencari tanda edema paru
• Oksigenasi
• Jika tekanan diastolik lbh dari 110mmHg berikan
antihipertensi
• Jangan tinggalkan pasien sendirian…!

32
• Profilaksis Kejang
– Sulit diprediksi siapa yang akan mengalami kejang
• Tidak berhubungan langsung dengan derajat hipertensi
atau proteinuria
– ‘Jumlah yang harus diterapi’ banyak untuk
mencegah kejang
– MgSO4 merupakan agen pilihan bila profilaksis
kejang diindikasikan

33
Penanganan Kejang
• Jika ibu tidak sadar atau kejang, MINTALAH PERTOLONGAN,
segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan
fasilitas tindakan gawat darurat
• Lakukan penilaian keadaan umum, termasuk tanda vital (nadi,
tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari tahu riwayat
penyakit dahulu dari pasien atau keluarga
• Jika pasien tidak bernafas atau pernafasan dangkal
- periksa dan bebaskan jalan nafas
- Jika tidak bernafas mulai ventilasi dengan masker dan
balon
- Jika pasien bernafas beri oksigen 4-6 l/menit
melalui masker atau kanul nasal

34
Penanganan kejang
Jika pasien kejang
- baringkan pada sisi kiri, untuk mengurangi
kemungkinan aspirasi muntahan
- bebaskan jalan nafas, berikan oksigen
- hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
- lakukan pengawasan ketat
- Jika diagnosis eklamsia berikan magnesium sulfat
- Jika penyebab kejang belum diketahui, tangani
sebagai eklamsia sambil mencari penyebab lain
Jika pasien tidak sadar/koma
- bebaskan jalan nafas
- baringkan pada sisi kiri
- ukur suhu
- periksa apakah ada kaku tengkuk

35
• Magnesium Sulfat
- Sediaan : 20% (untuk pemakaian IV) dan 40%
– standar obstetri namun tidak digunakan pada
keadaan lain
– superior terhadap fenitoin untuk profilaksis
– superior terhadap fenitoin atau diazepam dalam
mencegah rekurensi
– Dosis: Banyak dosis dan cara pemberian MgSO4 :
- Alarms: 2-4 g IV diikuti dengan 1-2 g/jam IV atau
4 g IM q4h
- RSS : 8gr IM (4gr bokong kanan dan kiri),
dilanjutkan 4gr per
6 jam
– Syarat Pemberian : RR>16 x/menit, Reflek patella +,
urin output >30 ml/jam

36
• Magnesium Sulfat - Overdosis
– observasi efek samping
• lemas, paralisis pernapasan, somnolen
• Perasaan panas, double vision, blured speech
• Hilangnya reflek tendon
• Depresi nafas, henti nafas
• Cardiac arrest, pada konsentrasi yang sangat tinggi
– risiko tinggi terutama pada pasien dengan oliguria atau mendapat
penyekat kanal Ca2+

ANTIDOT
– hentikan infus magnesium
– Kalsium glukonas 10% 10 mL IV selama 3 menit

37
Persalinan- Pengobatan

– Persalinan disaat tepat meminimalkan morbiditas ibu


dan morbiditas serta mortalitas neonatal, mis :35
minggu
– mengoptimalkan status ibu sebelum intervensi
persalinan
– Tunda persalinan untuk mendapatkan maturitas janin
dan lakukan rujukan hanya jika kondisi ibu dan janin
memungkinkan
– Hipertensi gestasional merupakan penyakit progresif,
manajemen konservatif potensial berbahaya bila ada
penyakit yang berat atau dugaan gawat janin
38
Persalinan
• Terminasi kehamilan dilakukan dengan
memperhatikan kondisi ibu dan janin. Indikasi
terminasi bisa oleh karena faktor ibu (misal
eklamsi, Hellp syndrome, udema paru) dan
atau faktor janin (misal fetal distress)
• Pilihan cara persalinan tergantung oleh
kematangan servik, faktor kondisi ibu dan
janin  vaginal atau SC
• Pada PER induksi persalinan dilakukan setelah
37 minggu

39
Tatalaksana Peri- dan Postpartum

- Jangan berikan ergometrin pada ibu dengan


preeklamsia, eklampsia atau hipertensi
– jangan turunkan TD terlalu rendah karena berisiko
gawat janin
– jangan berikan cairan berlebih -1500-2000 ml/hari
– analgesi epidural lebih dipilih bila tidak ada
koagulopati atau jumlah platelet yang rendah
– pendekatan multispesialisasi
– post-partum pasien harus dimonitor
40
Prosedur rujukan
• Perawatan pasien preeklamsia membutuhkan
rumah sakit dengan fasilitas laboratorium,
perawatan perinatal yang baik, fasilitas ICU dan
Ruang operasi
• Stabilkan kondisi ibu sebelum pasien dirujuk,
dengan pemberian antihipertensi bila T
≥160/110, pemberian oksigen, pemberian SM
• Pasang infus kristaloid untuk tujuan pemberian
obat-obatan, perhatikan tetesan infus
• Ibu dirujuk disertai oleh tenaga kesehatan dengan
membawa peralatan dan obat-obatan untuk
persiapan terjadinya kejang dijalan

41
Berkat ibu bidan yang pintar,
tanggap dan cekatan pertolongan
terhadap
ibu melahirkan yang kejang tidak
terlambat….ibu dan bayi sehat

42
TERIMA KASIH

You might also like