pembuluh darah besar yg terjadi pada saat lahir. Tipe Defek Sistem klasifikasi hemodinamik mengklasifikasikan defek melalui pola aliran darah: peningkatan aliran darah pulmonal, penurunan aliran darah pulmonal, obstruksi pada aliran darah keluar dari jantung, aliran darah tercampur, dimana darah yg tersaturasi dan terdesaturasi bercampur dalam jantung atau arteri besar. Etiologi sebagian besar cacat jantung bawaan tidak diketahui. Beberapa faktor berkaitan dengan cacat jantung bawaan: ◦ Penyakit rubela maternal selama kehamilannya ◦ Alkoholisme maternal ◦ Usia ibu yg lebih dari 40 tahun ◦ Penyakit diabetes maternal tipe 1. Resiko penyakit jantung kongenital meningkat pada anak yang memiliki keluarga dengan penyakit jantung kongenital, kelainan kromosom, dilahirakn cacat kongenital lain selain jantung. Bernafas cepat, sianosis (suatu warna kebiru-biruan pada kulit, bibir, dan kuku jari tangan) , cepat lelah, peredaran darah yang buruk, dan nafsu makan berkurang. Gangguan pertumbuhan, intoleransi aktivitas, infeksi saluran napas berulang, bising jantung 1. Sindrom Eisenmenger. Komplikasi ini menyebabkan aliran darah ke paru yang meningkat. Akibatnya lama kelamaan pembuluh kapiler di paru akan bereaksi dengan meningkatkan resistensinya sehingga tekanan di arteri pulmonal dan di ventrikel kanan meningkat. Jika tekanan di ventrikel kanan melebihi tekanan di ventrikel kiri maka terjadi pirau terbalik dari kanan ke kiri sehingga anak mulai sianosis. Tindakan bedah sebaiknya dilakukan sebelum timbul komplikasi ini. 2. Serangan sianotik. Pada saat serangan anak menjadi lebih biru dari kondisi sebelumnya, tampak sesak bahkan dapat timbul kejang. Kalau tidak cepat ditanggulangi dapat menimbulkan kematian. 3. Abses otak. Biasanya abses otak terjadi pada anak yang berusia di atas 2 tahun. Kelainan ini diakibatkan adanya hipoksia dan melambatnya aliran darah di otak. Anak biasanya datang dengan kejang dan terdapat defisit neurologis. Foto Thoraks (Terjadi perbesaran jantung) EKG Pemeriksaan lab rutin Ekokardiografi Kateterisasi jantung Terapi farmakologi ◦ Tata laksana medikamentosa umumnya bersifat sekunder sebagai akibat komplikasi dari penyakit jantungnya sendiri atau akibat adanya kelainan lain yang menyertai. Dalam hal ini tujuan terapi medika-mentosa untuk menghilangkan gejala dan tanda disamping untuk mempersiapkan operasi. Lama dan cara pemberian obat-obatan tergantung pada jenis penyakit yang dihadapi. Kateterisasi ◦ Balloon pulmonal valvuloplasty (BPV) kini merupakan prosedur standar untuk melebarkan katup pulmonal yang menyempit. ◦ Penyumbatan duktus arteriosus menggunakan coil Gianturco. Bedah jantung ◦ Operasi paliatif saat ini masih banyak dilakukan dengan tujuan memperbaiki keadaan umum, sambil menunggu saat operasi korektif dapat dilakukan. ◦ Bentuk operasi paliatif yang sering dikerjakan pada penyakit jantung bawaan antara lain (1) Banding arteri pulmonalis. Prosedur ini dilakukan dengan memasang jerat pita dakron untuk memperkecil diameter arteri pulmonalis. (2) Pirau antara sirkulasi sistemik dengan pulmonal. Prosedur ini dilakukan pada kelainan dengan aliran darah paru yang sangat berkurang sehingga saturasi oksigen rendah, anak menjadi biru dan sering disertai asidosis. ◦ Tindakan pembedahan korektif ini terutama dilakukan setelah ditemukan rancang-bangun oksigenator yang aman, khususnya pada bayi kecil. Metode yang banyak dipakai adalah “henti sirkulasi”,sehingga lapangan operasi menjadi bersih dari genangan darah. PENGKAJIAN Lakukan pengkajian fisik dg penekanan khusus pd warna, nadi (apikal & perifer), pernapasan, TD, serta pemeriksaan dan auskultasi dada. Dapatkan riwayat kesehatan termasuk bukti penambahan berat badan yg buruk, makan buruk, intoleransi aktivitas, postur tubuh tidak umum, infeksi saluran pernapasan yg sering. Observasi anak thd menifestasi penyakit jantung kongenital: Bayi Sianosis-umum, Dispnea, keletihan, gagal tumbuh, sering mengalami infeksi saluran pernapasan, kesulitan makan, hipotonia, keringat berlebihan, serangan sinkop seperti hiperapnea paroksismal, serangan anoksia Anak yg lebih besar Kerusakan pertumbuhan, pembangunan tubuh lemah, sulit, keletihan, dispnea pada aktivitas, ortopnea, jari tubuh, berjongkok unt menghilangkan dispnea, sakit kepala, epistaksis, keletihan kaki. Inspeksi (Status nutrisi, warna, deformitas dada, pulsasi tidak umum, ekskursi pernapasan, jari tubuh, perilaku) Palpasi dan perkusi (Dada, Abdomen, Nadi perifer) Auskultasi (Jantung, frekuensi dan irama jantung, karakteristik bunyi jantung, paru- paru, tekanan darah). Risiko tinggi penurunan curah jantung b/d defek struktural Intoleransi aktivitas Perubahan pertumbuhan dan perkembangan b/d ketidakadekuatan oksigen dan nutrien pada jaringan; isolasi sosial. Risiko tinggi infeksi b/d status fisik yg lemah Perubahan proses keluarga b/d mempunyai anak dg penyakit jantung. Risiko tinggi cedera (komplikasi) b/d kondisi jantung dan terapi. Sasaran Pasien 1: Pasien menunjukkan perbaikan curah jantung. Intervensi ◦ Beri digoksin sesuai pesanan, dg menggunakan kewaspadaan. ◦ Beri obat penurun afterload sesuai instruksi ◦ Beri diuretik sesuai instruksi. Hasil yg diharapkan : Frekuensi jantung, tek. Darah, perfusi perifer berada pada batas normal sesuai usia, Keluaran urin adekuat (0.5 – 2 ml/kg). Sasaran Pasien 2: Pasien mempertahankan tingkat energi yg adekuat tanpa stress tambahan. Intervensi ◦ Berikan periode istirahat yang sering dan periode tidur tanpa gangguan. ◦ Anjurkan permainan dan aktivitas yg tenang. ◦ Bantu anak memilih aktivitas yg sesuai dg usia, kondisi, dan kemampuan. ◦ Hindari suhu lingkungan ekstrem. ◦ Implementasikan tindakan unt menurunkan ansietas ◦ Berespon dg segera thd tangisan atau ekspresi lain dari distres. Hasil akhir yg diharapkan Anak menentukan dan melakukan aktivitas yg sesuai dg kemampuan Anak mendapatkan waktu istirahat/tidur yg tepat. Sasaran pasien 1: Pasien mengikuti kurva pertumbuhan berat badan dan tinggi badan Intervensi ◦ Beri diet tinggi nutrisi yg seimbang ◦ Pantau tinggi dan berat badan, gambarkan pada grafik pertumbuhan ◦ Dapat memberikan suplemen besi Hasil yang diharapkan ◦ Anak mencapai pertumbuhan yg adekuat Sasaran pasien 1: Pasien tidak menujukkan bukti-bukti infeksi Intervensi ◦ Hindari kontak dengan individu yang terinfeksi ◦ Beri istirahat yang adekuat ◦ Beri nutrisi optimal Hasil yg diharapkan ◦ Anak bebas dari infeksi
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis