You are on page 1of 11

Nama Kelompok :

AFLAH NINDYA A
DINI NURHIDAYATI ASMI
IQBAL ASEGAB
MAHARANI UTAMI B
NURAINI SAPUTRI
RISCHA DESY PRATIWI
TITIK PURDIYANTI
UTAMI KUSMINTAYU
Hipertensi akibat kehamilan (pregnancy
induced hypertension) adalah tekanan
darah sistolik dan diastol ≥140/90 mmHg
pengukuran tekanan darah sekurang-
kurangnya dilakukan 2 kali selang 4 jam
dengan atau tampa proteinuria muncul
selama kehamilan atau dalam 24 jam
pertama setelah kelahiran pada wanita
yang tekanan darah sebelumnya normal.
(Prawirohardjo, 2013).
Prawirohardjo (2013), menjelaskan
penyebab hipertensi dalam kehamilan
belum diketahui secara jelas. Namun ada
beberapa faktor risiko yang menyebabkan
terjadinya hipertensi.

Beberapa faktor risiko sebagai berikut :


1. Primigravida atau multipara dengan usia > 40 tahun
2. Hiperplasentosis, misalnya : mola hidatidosa,
kehamilan multipel, diabetes melitus, hidrops
fetalis, bayi besar.
3. Umur, stress, dan lingkungan
4. Riwayat keluarga pernah pre eklampsia/ eklampsia
5. Obesitas
Jhonson (2014), menjelaskan beberapa
manifestasi klinis dari hipertensi dalam
kehamilan adalah sebagai berikut :

1. Gejala neurologi seperti pandangan kabur,


sakit kepala dan hiper refleksia mungkin akan
terjadi.
2. Kemungkinan akan mengalami nyeri pada
kuadran kanan atas.
3. Tekanan darah tinggi
4. Mudah lelah
5. Spasme pembuluh darah ibu serta sirkulasi
dan nutrisi yang buruk dapat mengakibatkan
kelahiran dengan berat badan dan kelahiran
prematur
Pemeriksaan
Laboratorium

Urinalisis

Radiologi
1. Pengkajian
a. Anamnesa
Identitas umum ibu, seperti: nama, tempat tanggal lahir/umur,
pendidikan, suku bangsa, pekerjaan, agama, dan alamat rumah.
b. Data Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang :
Biasanya ibu akan mengalami: sakit kepala di daerah frontal,
terasa sakit di ulu hati/ nyeri epigastrium, bisa terjadi gangguan
visus, mual dan muntah, tidak nafsu makan, bisa terjadi gangguan
serebral, bisa terjadi edema pada wajah danekstermitas, tengkuk
terasa berat, dan terjadi kenaikan berat badan 1 kg/ minggu.
2. Riwayat kesehatan Dahulu:
Biasanya akan ditemukan riwayat: kemungkinan
ibu menderita penyakit hipertensi pada kehamilan
sebelumnya, kemungkinan ibu mempunyai riwayat
preeklampsia dan eklampsia pada kehamilan
terdahulu, biasanya mudah terjadi pada ibu dengan
obesitas, ibu mungkin pernah menderita gagal ginjal
kronis.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kemungkinan mempunyai riwayat kehamilan
dengan hipertensi dalam keluarga.
4. Riwayat Perkawinan
Biasanya terjadi pada wanita yang menikah di
bawah usia 20 tahun atau di atas 35 tahun.
5. Riwayat Obstetri
Biasanya hipertensi dalam kehamilan paling
sering terjadi pada ibu hamil primigravida, kehamilan
ganda, hidramnion, dan molahidatidosa dan semakin
semakin tuanya usia kehamilan (Prawirohardjo,
2013).
 Ketidakefektifan pola nafas berhubungan
dengan hipoventilasi
 Nyeri akut berhubungan dengan
peningkatan tekanan vesikuler serebral
 Intoleran aktifitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen
 Ansietas berhubungan dengan perubahan
status kesehatan
NoD TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
X

1. Setelah dilakukan 1. Monitor tanda-tanda vital 1. Untuk mengetahui


tindakan keperawatan, 2. Monitor tingkat, irama, perkembangan tanda-tanda
kedalaman, dan kesulitan vital klien
diharapkan
bernafas 2. Untuk mengetahui tingkat
keefektifan pola nafas klien 3. Memonitor pola nafas kesulitan bernafas klien
normal dengan criteria hasil : 4. Kaji suara nafas tambahan 3. Untuk mengetahui pola nafas
5. Anjurkan klien posisi semi klien
- Frekuensi pernapasan 4. Untuk mengetahui apakah ada
suara nafas tambahan
normal
5. Posisi semi fowler dapat
memudah kan klien dalam
- Irama pernafasan normal bernafas

2. Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat nyeri secara 1. Untuk mengetahui tinggat


tindakan keperawatan, komprehensif yang meliputi nyeri, lokasi nyeri yang
diharapkan klien
lokasi, karakteristik, durasi, dirasakan dan factor yang
mampu menangani
masalah nyeri dengan rekwensi, kualitas, pencetus nyeri
criteria hasil : intensitas dan factor 2. Nyeri yang dirasakan dapat
- nyeri berkurang bahkan pencetus menimbulkan ketidaknyamaan
hilang 2. Observasi adanya 3. Untuk mengetahui
- melaporan nyeri terkontrol ketidaknyamanan pengetahuan klien tentang
3. Kaji pengetahuan pasien nyeri yang dirasakan
megenai nyeri 4. Relaksasi dapat mengurangi
4. Ajarkan teknik nyeri
nonfarmakologi seperti
teknik relaksasi
3. Setelah dilakukan 1. Bantu klien 1. Untuk mengetahui
tindakan menngidentifikasi aktivitas aktivitas yang dapat
keperawatan, yang mampu dilakukan dilakukan klien
diharapkan klien 2. Bantu klien untuk memilih 2. aktivitas yang dilakukan
menunjukkan aktivitas yang sesuai dengan sesuai dengan
toleransi kemampuan fisik kemampuan fisik klien
dalam beraktivitas 3. Bantu untuk 3. aktivitas yang disukai bisa
dengan mengidentifikasi aktivitas memotivasi klien untuk
Kriteria hasil : yang disukai lebih banyak beraktivitas
 Kegiatan sehari- 4. Bantu pasien atau keluarga 4. mengetahui kekurangan
hari normal untuk mengidentifikasi dalam beraktivitas dapat
kekurangan dalam membantu proses
beraktivitas penyembuhan

4. Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat kecemasan 1. Untuk mengetahui tingkat


tindakan keperawatan, 2. berikan aktivitas yang lain kecemasan yang dirasakan.
diharapkan klien untuk mengurangi tekanan 2. Aktivitas yang lain dapat
menunjukkan tidak ada mengalihkan pikiran dari
rasa ansietas dengan
3. ciptakan lingkungan yang kecemasan yang dirasakan.
Kriteria hasil : nyaman 3. Lingkungan yang nyaman
 Perasaan gelisah 4. Monitor status fisik dan dapat mengurangi kecemasan
berkurang bahkan psikologis selama kehamilan. 4. Untuk mengetahui status
hilang fisik dan psikologis klien
 Tidak ada rasa selama kehamilan
cemas yang
disampaikan

You might also like