You are on page 1of 20

ACUTE LYMPHOBLASTIC

LEUKIMIA
Peer Teaching
DISUSUN OLEH :
Raden Nida Y. Muthia 220112170529
Ulfa Fauziyyah Azzahra 220112170561
Sel darah  3 jenis : sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit yang diproduksi oleh sel induk di sumsum tulang.
Definisi
Leukemia  ada pertumbuhan yang tidak normal atau
akumulasi sel darah putih di sumsum tulang dan darah perifer 
meningkatnya jumlah sel darah putih

Leukimia : akut dan kronik, myeloid dan limfoblastik

Leukemia Limfoblastik Akut (ALL): kanker sel limfoid yang


belum dewasa. Lebih sering terjadi pada anak-anak dan
merupakan leukemia yang paling umum diderita oleh anak-anak.
• LEUKEMIA AKUT : kanker darah dan sumsum tulang yang berkembang dengan
cepat. Sumsum tulang memproduksi banyak sel darah putih abnormal yang belum
dewasa (dikenal sebagai “sel blast”). Sel darah putih tidak normal yang belum
dewasa ini merupakan sel leukemia. Sel leukemia tumbuh dengan cepat di
sumsum tulang dan memengaruhi produksi sel darah yang sehat  anemia
(kelelahan), jumlah trombosit rendah (mudah mengalami perdarahan). Pasien
lebih rentan terhadap infeksi karena jumlah sel darah putih yang normal tidak
cukup untuk melawan bakteri dan virus yang menyerang
Etiologi dan Faktor Risiko
• Leukemia diduga dipicu oleh satu sel yang tidak normal pada sumsum tulang, di
mana gen penting yang mengendalikan bagaimana sel harus berkembang biak,
bertumbuh, dan mati telah berubah. Namun, penyebab mengapa sel tersebut
menjadi tidak normal belum bisa diketahui secara pasti. Faktanya, sebagian
besar pasien telah mencoba untuk mengidentifikasi penyebab spesifiknya.

• Faktor-faktor risiko berikut bisa meningkatkan risiko terkena penyakit


leukemia:

1. Paparan radiasi 2. Paparan terhadap


yang berlebihan bahan kimia beracun
3. Penyakit genetik
(tindakan radioterapi (misalnya benzena
tertentu (misalnya
dan Pemajanan dan pengobatan
sindrom Down)
jangka lama zat kemoterapi
benzene) sebelumnya)
Manifestasi Klinis
Patofisiologi
Pemeriksaan Penunjang

Gambar Darah Secara Aspirasi dan biopsi sumsum tulang: Uji kromosom atau
Lengkap: Sampel darah mengumpulkan darah sumsum molekuler: tes khusus
dikumpulkan dan tulang dan potongan kecil bagian yang dilakukan pada
diperiksa untuk tulang dengan memasukkan jarum perifer darah dan sampel
mengetahui jumlah sel khusus ke dalam tulang pinggul darah sumsum tulang
darah merah, trombosit, pasien. Prosedur ini umumnya untuk mendeteksi adanya
sel darah putih, dan dilakukan dengan bantuan anestesi perubahan yang tidak
akan adanya sel lokal dan memakan waktu sekitar normal pada kromosom,
leukemia. 30 menit. Sampel sumsum tulang DNA atau penanda tumor
yang diperoleh akan dievaluasi yang berkaitan dengan
adanya sel-sel leukemia, diagnosis, kehadiran leukemia.
dan klasifikasi leukemia.
Penatalaksaan Medis
• Pada leukemia akut, biasanya akan memulai pengobatan dengan siklus
kemoterapi berulang. Tahapan awal kemoterapi (kemoterapi induksi) bersifat
sangat intens dan dilakukan di rumah sakit. Tujuan dari kemoterapi induksi
adalah untuk membasmi sel-sel leukemia di sumsum tulang dan menurunkan
tingkat pengaruh penyakit.
• Setelah remisi tercapai, pasien akan menerima tindakan pengobatan kemoterapi
lebih lanjut (kemoterapi konsolidasi) untuk mencegah kambuhnya leukemia
akut. Pasien penderita ALL juga akan menerima terapi radiasi ke otak dan
kemoterapi oral dosis rendah dalam jangka waktu yang lebih lama (kemoterapi
pemeliharaan).
• Pada ALL, tingkat remisi untuk anak-anak lebih dari 95% dan sekitar 75% -89%
pada orang dewasa.
Merawat Pasien Leukimia
• Ada beberapa dukungan praktis yang bisa membantu pasien dan keluarga
melawan penyakit leukemia dengan cara yang positif:

Minumlah obat secara teratur  Pasien harus mengetahui dosis dan


efek samping dari berbagai macam obat (obat kemoterapi atau
antibiotik). Ikuti petunjuk yang diberikan oleh dokter. Jangan
menghentikan konsumsi obat atas dasar pertimbangan diri sendiri.

Makan dan tidur dengan kualitas yang baik  Makan hingga


kenyang karena pasien harus menghadapi tuntutan fisik secara
ekstra karena leukemia dan tindakan pengobatannya. Bantu pasien
menetapkan pola makan yang seimbang. Makanan harus dimasak
hingga matang. Olahraga secara berkala, istirahat dan tidur yang
berkualitas juga bisa membantu.
Kebersihan rumah tangga dan pribadi: Kamar, pakaian, dan
peralatan rumah tangga harus selalu dirapikan dan dijaga agar
tetap bersih. Hindari untuk pergi ke tempat yang ramai atau
tempat umum dan kontak dengan teman-teman yang sedang sakit
dan tidak sehat. Kenakan masker saat pergi ke luar rumah.

Bicaralah dengan orang lain: pasien akan mendapatkan


dukungan emosional dan merasa jauh lebih baik dengan
hanya bercerita. Bila perlu, dokter akan memberikan lebih
banyak dukungan dan konseling melalui psikolog, layanan
religi, dan kelompok pendukung pasien.
ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
• Riwayat penyakit

• Tanda-tanda anemia

• Tanda leukopenia (demam dan infeksi)

• Tanda trombositopenia (Ptechiae, purpura, perdarahan membrane mukosa)

• Tanda invasi ekstra medulola (limfadenopati, hepatomegaly, splenomegaly)

• Kaji adanya pembesaran testis

• Kaji hematuria, hipertensi, gagal ginjal, nyeri


Diagnosa Keperawatan
• Diagnosa keperawatan yang biasa muncul pada anak dengan leukemia adalah :

1. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh

2. Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan penurunan


jumlah trombosit

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan


anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau
stomatitis

4. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah

5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi,


radioterapi, imobilitas.
Intervensi Keperawatan
• Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh
Intervensi :

1. Pantau suhu dengan teliti

2. Cuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan pasien

3. Pertahankan teknik aseptif

4. Evaluasi tempat potensial munculnya infeksi : tempat penusukan jarum, ulserasi


mulut

5. Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut dengan baik

6. Kolaborasi pemberian antibiotik


• Resiko terhadap cedera/perdarahan yang berhubungan dengan penurunan
jumlah trombosit
Intervensi :
1. Gunakan semua tindakan untuk mencegah perdarahan khususnya pada daerah
ekimosis

2. Cegah ulserasi oral dan rektal

3. Gunakan jarum yang kecil pada saat melakukan injeksi

4. Menggunakan sikat gigi yang lunak dan lembut

5. Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan (tekanan darah menurun, denyut nadi cepat,
dan pucat)

6. Hindari obat-obat yang mengandung aspirin


• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi
dan atau stomatitis

Intervensi :
1. Izinkan anak memakan semua makanan yang dapat ditoleransi, rencanakan
untuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat
2. Berikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gizi
3. Izinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan
4. Dorong masukan nutrisi dengan jumlah sedikit tapi sering
5. Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient
6. Timbang BB, ukur TB dan ketebalan lipatan kulit trisep
• Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan
muntah

Intervensi :

1. Berikan antiemetik awal sebelum dimulainya kemoterapi

2. Berikan antiemetik secara teratur pada waktu dan program kemoterapi

3. Kaji respon anak terhadap anti emetik

4. Hindari memberikan makanan yang beraroma menyengat

5. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering

6. Berikan cairan intravena sesuai ketentuan


• Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens
kemoterapi, radioterapi, imobilitas
Intervensi :

1. Berikan perawatan kulit yang cermat, terutama di dalam mulut dan daerah
perianal

2. Ubah posisi dengan sering

3. Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan

4. Kaji kulit yang kering terhadap efek samping terapi kanker

5. Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk dan menepuk kulit yang kering

6. Dorong masukan kalori protein yang adekuat

7. Pilih pakaian yang longgar dan lembut diatas area yang teradiasi

You might also like