You are on page 1of 20

Penyampaian Berita Buruk

Penyampaian berita buruk


berkaitan dengan
komunikasi.

Apa itu komunikasi?


"Communication is the most
important skill
in life." (Steven Covey)
Keterampilan yang
dibutuhkan
 Verbal
 Non verbal
Gaya Komunikasi

Gaya paternalistik?

Gaya eufimisme?
Apa itu berita buruk?

 Tidak ada harapan


 Ada efek yang tidak baik
 Pengalaman yang tidak nyaman
 Situasi yang tidak diharapkan
 Mengganggu rutinitas
Mengapa?

 Pasien ingin mengetahui apa yang sedang terjadi


pada dirinya
 Pasien ingin tahu kemungkinan apa yang akan terjadi
 Bila dokter menahan informasi, maka mengurangi
otonomi pasien
 Membangun trust pada dokter
Tantangannya?

 Bagaimana cara yg tepat utk jujur kpd pasien tanpa


mengurangi harapan
 Bagaimana cara menghadapi dan menangani emosi
pasien
 Kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan berita
buruk kpd pasien?
 Bagaimana memilih metode komunikasi yg tepat?
Fase dlm penyampaian berita buruk

1. Persiapan
2. Mencari tahu info yang sudah dimiliki
pasien
3. Mencari tahu seberapa banyak info
yang diperlukan pasien
4. Berbagi informasi
5. Menanggapi perasaan pasien
6. Perencanaan dan tindak lanjut
Hal Penting yg perlu
diperhatikan
 Isi
 Support
 Fasilitasi
 Cara Penyampaian
Kesalahan umum

 Lokasi penyampaian kurang tepat


 Interupsi/gangguan
 Melalui telepon
 Dokter terlalu banyak bicara
 Memperburuk kondisi pasien
Langkah penyampaian
berita buruk
1. Mengucapkan salam dan perkenalan
2. Mendiskusikan dengan pasien siapa yang akan hadir
 Pasien perlu ada pendamping
 Memerlukan support dari orang terdekatnya
3. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan diagnosis
dalam kalimat yang mudah dipahami
 Agar pesan yang disampaikan dapat dimengerti oleh
pasien
4. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
 Merespon emosi pasien
 Memastikan pasien paham dengan berita yang disampaikan
5.Memberitahukan kepada pasien mengenai rencana
perawatan lanjutan
6. Membuat ringkasan hasil diskusi
 Tentukan hal yang penting
 Kembali memberi kesempatan kepada pasien jika
ada yang kurang jelas
7. Memberi tausyiah kepada pasien
 Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang muslim
menderita sakit karena suatu penyakit melainkan Allah
menggugurkan kesalahan-kesalahannya dengan penyakit
itu, sebagaimana pohon yang menggugurkan daun-
daunnya". (HR Bukhari, Muslim)
 QS.Al-Baqarah:153: Hai orang-orang yang beriman,
jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu,
sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar.
8. Mendoakan pasien
 Dokter beserta kerabat dekat yang
mendampingi pasien mendo’akan pasien
dengan do’a untuk orang sakit.
9. Mengucapkan salam penutup

You might also like