You are on page 1of 38

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

(ANDAL)

Rencana Kegiatan Pengusahaan Panas Bumi


untuk PLTP Rantau Dedap 250 MW
Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, dan Kota
Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan
Oleh :
Dewi Trisna Sumbawati
Nim.101714353002
Konsultasi Publik/Keterlibatan
Masyarakat
 Keterlibatan masyarakat dalam analisis dampak
lingkungan dan izin lingkungan diatur dalam :
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG
PEDOMAN KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PROSES
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DAN IZIN
LINGKUNGAN
Tujuan Keterlibatan Masyarakat
1. Masyarakat mendapatkan informasi mengenai rencana
usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting
terhadap lingkungan;
2. Masyarakat dapat menyampaikan saran, pendapat
dan/atau tanggapan atas rencana usaha dan/atau
kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan;
3. Masyarakat dapat terlibat dalam proses pengambilan
keputusan terkait dengan rekomendasi kelayakan atau
ketidaklayakan atas rencana usaha dan/atau kegiatan
yang berdampak penting terhadap lingkungan;
4. Masyarakat dapat menyampaikan saran, pendapat
dan/atau tanggapan atas proses izin lingkungan;
Masyakarat yang diikutsertakan dalam
proses AMDAL

1. Masyarakat terkena dampak;


2. Masyarakat pemerhati lingkungan; dan
3. Masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk
keputusan dalam proses Amdal
Dalam Pengumuman Rencana Usaha/Kegiatan yang
dilakukan Pemrakarsa, harus berisi :
1. Nama dan alamat pemrakarsa;
2. Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan;
3. Skala/besaran dari rencana usaha dan/atau kegiatan;
4. Lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan;
5. Dampak potensial yang akan timbul (contoh: potensi
timbulnya limbah cair, potensi emisi dari cerobong,
potensi keresahan masyarakat, dan lain-lain) dan konsep
umum pengendalian dampaknya;
6. Tanggal pengumuman tersebut mulai dipasang dan batas
waktu pemberian saran, pendapat, dan tanggapan (spt)
dari masyarakat;
Media yang digunakan untuk
menyampaikan pengumuman.
1. Media cetak berupa surat kabar lokal dan/atau surat
kabar nasional (sesuai dengan kewenangan penilaian
amdalnya);
2. Papan pengumuman yang mudah dijangkau oleh
masyarakat terkena dampak.
3. Harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
disampaikan dengan jelas dan mudah dimengerti oleh
seluruh lapisan masyarakat
4. Pengumuman tersebut dilakukan dalam jangka waktu
(durasi) selama 10 (sepuluh) hari kerja
 Selain jenis media yang wajib digunakan sebagaimana di
atas, pemrakarsa dapat menggunakan media pendukung
lainnya untuk melakukan pengumuman, antara lain
berupa:
1. Media cetak seperti brosur, pamflet, atau spanduk;
2. Media elektronik melalui televisi, website, jejaring
sosial, sms dan/atau radio;
3. Papan pengumuman di instansi lingkungan hidup dan
instansi yang membidangi usaha dan/atau kegiatan di
tingkat Pusat, provinsi, dan/atau kabupaten/kota;
dan/atau
4. Media lain yang dapat digunakan.
Kesesuaian Lokasi Kegiatan dengan Tata
Ruang

Rencana kegiatan pengembangan panas bumi Rantau Dedap


terletak sekitar 225 km dari Palembang. Wilayah Kegiatan
mencakup sekitar 35.460 ha (ha) atau 18,56 km x 19,63 km
dan terletak pada ketinggian berkisar 1.000 - 2.600 meter,
dimana sebagian lokasi berada di dalam Hutan Lindung Bukit
Jambul Gunung Patah.
Continue

 Berdasarkan Surat Rekomendasi Pengarahan Pemanfaatan Ruang dari Bappeda


Sumatera Selatan No. 050/2622/Bappeda/2016, tapak proyek telah sesuai
dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Selatan. RTRW
Sumatera Selatan, yang telah ditetapkan dalam Perda Provinsi Sumatera
Selatan No. 14 Tahun 2006, dipakai sebagai acuan di dalam tata ruang
kabupaten dan kota.
 Tapak proyek pengembangan lapangan panas bumi Rantau Dedap telah sesuai
dengan tata ruang Kabupaten Muara Enim. Hal ini diperkuat oleh Surat
Kesesuaian Tata Ruang yang dikeluarkan oleh Bappeda Kabupaten Muara Enim
No. 1100/Bappeda-RLH/2016.
 Berdasarkan RTRW Kabupaten Muara Enim yang berdasarkan Peraturan
Daerah No. 13 Tahun 2012, rencana pola ruang wilayah kabupaten sebagian
besar merupakan hutan lindung. Penggunaan lahan hutan lindung masih
diizinkan dengan tidak menganggu fungsi utamanya sesuai dengan Peraturan
Menteri Kehutanan No. P.50/Menhut-II/2016 merupakan kegiatan yang
diperbolehkan dilakukan untuk kegiatan pengembangan panas bumi.
Continue

 Tapak proyek juga sesuai dengan RTRW Kota Pagar Alam,


sebagaimana telah dinyatakan dalam Surat Kesesuaian Tata Ruang
yang dikeluarkan oleh Bappeda Kota Pagar Alam No.
050/542/Bappeda/2014. RTRW Kota Pagar Alam mengacu pada
Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2012 tentang RTRW Kota Pagar Alam
Tahun 2012-2032. Kebijakan untuk pengembangan pola ruang dibagi
menjadi kebijakan pengembangan kawasan lindung dan kawasan
budidaya.
 Selain itu, tapak proyek juga sesuai dengan RTRW Kabupaten Lahat.
Hal ini dinyatakan dalam Surat Rekomendasi Peruntukan Ruang yang
dikeluarkan oleh Bappeda Kabupaten Lahat No.
050/529/Bappeda/2016. Surat menyatakan bahwa kegiatan
pengusahaan panas bumi sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Lahat No. 11 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Lahat 2012-2032.
Tahap Pra-Konstruksi

Perizinan yang telah dimiliki oleh PT SERD dalam rangka pembangunan


PLTP Rantau Dedap adalah sebagai berikut:
 Izin survey pendahuluan panas bumi di Rantau Dedap, dikeluarkan
oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam
Keputusan Menteri ESDM No.1010 K/30/MEM/2008,
 Penetapan Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) Panas Bumi
melalui Keputusan Menteri No.0155 K/30/MEM/2010 pada tanggal 15
Januari 2010 dan Surat Keputusan Provinsi Sumatera Selatan
No.917/KPTS/DISTAMBEN/2011 tanggal 29 Desember 2010,
 Dokumen UKL dan UPL Kegiatan Eksplorasi Panas Bumi Rantau
Dedap di Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, dan Kota Pagar
Alam sesuai rekomendasi Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi
Sumatera Selatan No.660/840/BAN- LH/1/2011 pada tanggal 18
Agustus 2011,
 Dokumen UKL dan UPL Rencana Kegiatan Tambahan Eksplorasi
Pengusahaan Panas Bumi di Wilayah Kota Pagar Alam sesuai
rekomendasi Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Pagar
Alam No.660/43/Sekrt-Amdal/BPLH/2014 tanggal 09 Agustus 2014,
dan
 Izin Lingkungan Atas Rencana Kegiatan Tambahan Eksplorasi
Pengusahaan Panas Bumi di Wilayah Kota Pagar Alam oleh PT. Supreme
Energy Rantau Dedap, berdasarkan Keputusan Walikota Pagar Alam
Nomor 294 Tahun 2014 tanggal 19 Agustus 2014.
Studi Pendahuluan
Pada tahap studi pendahuluan dilakukan perencanaan teknis yang
meliputi pekerjaan:
 Perencanaan peralatan untuk memproduksi fluida panas bumi seperti
sumur, kepala sumur, separator, scrubber, pipa penyalur, keran
penyalur, peralatan pengaman lapangan panas bumi, serta peralatan
untuk mengalirkan brine yang dipisahkan di separator ke sumur
injeksi,
 Perencanaan peralatan untuk mengamankan kondisi yang tidak normal
dalam proses produksi uap, dan
 Perencanaan penyaluran fluida panas bumi ke PLTP dan perencanaan
pengaliran kondensat dari PLTP ke sumur injeksi.
Pengukuran Topografi
Pekerjaan lain yang akan dilakukan pada tahap pra-konstruksi adalah
pengukuran topografi untuk menentukan posisi, luas lahan, dan
penetapan tata batas kegiatan konstruksi selanjutnya, serta sarana
pendukung di lokasi rencana sumur, jalur pipa, dan jalan PLTP.

Pekerjaan Rancang Bangun


Pekerjaan pada tahap ini meliputi studi kelayakan dan desain
teknis pengembangan lapangan panas bumi yang akan memasok
fluida panas bumi ke PLTP. Investigasi geoteknik, meliputi
investigasi lapangan, uji laboratorium, analisis dan rekomendasi,
dilakukan untuk memahami kondisi sub-surface untuk perancangan
dan rencana konstruksi persiapan lokasi proyek dan pekerjaan
sipil.
Kompensasi Lahan

Sebagian besar kawasan kegiatan PT SERD statusnya berupa


hutan lindung, namun saat ini banyak dimanfaatkan sebagai
kebun kopi oleh masyarakat setempat. Dengan demikian
sebelum melakukan kompensasi lahan, PT SERD melakukan
sosialisasi, negosiasi dan memberikan kompensasi tanam
tumbuh kepada para pihak terkait. Khusus untuk lahan milik
penduduk, setelah melakukan pembayaran, PT SERD lalu
berkoordinasi dengan BPN.
Kebutuhan lahan

Luas area Status Legalitas Pemberi izin Keterangan


(ha) lahan

69,4 Hutan IPPKH Kemenhut IPPKH tahap eksplorasi telah


lindung dimiliki dan IPPKH tahap eksploitasi
akan dilaksanakan

9,5 APL Sertifikat Pemda Telah dibebaskan

45,6 Hutan IPPKH Kemenhut IPPKH tahap eksploitasi akan


lindung dilaksanakan

124,5
Kegiatan yang dilakukan Pemrakarsa
pada tahap Pra-Konstruksi
 Tgl 27-9-2016 Mengadakan rapat Tim Teknis Komisi Penilai
AMDAL Pusat, yang dihadiri antara lain oleh Pakar Kualitas
Udara dan Kebisingan, Pakar Kehutanan Biodiversity, Pakar
Kualitas Air, Pakar Geothermal, Pakar Hidrologi dan Wakil
Instansi Pemerintah
 Kembali tgl 29-9-2016, Rapat Komisi Penilai AMDAL Pusat,
pada pertemuan ini dihadiri wakil dari masyarakat
(Camat, Lurah, Kepala Desa, LSM)
 Untuk memperoleh data Aspek Social Ekonomi dan Budaya
Masyarakat, Pemrakarsa menggunakan kuisioner, yang
berisi :
 Identitas responden
 Keadaan Sosial Ekonomi masyarakat
 Keadaan Sosial Budaya masyarakat
 Peninggalan bersejarah/makam kramat
 Persepsi masyarakat
Contoh Kuisioner
 Dari dokumen ANDAL yang ada belum ditemukan adanya
bukti baik foto maupun dokumen bahwa telah
dilakukannya pengumuman kegiatan/usaha kepada
masyarakat menggunakan sarana media yang telah
ditentukan.
METODE STUDI
Metode Identifikasi dampak

 Identifikasi dampak bertujuan untuk menentukan


ada/tidaknya dampak lingkungan (+) atau (-). Dalam
penyusunan AMDAL, identifikasi dampak terutama
dilakukan dalam Kerangka Acuan ANDAL didasarkan pada
pelingkupan.
 Metode yang digunakan untuk memprakirakan sifat
pentingnya dampak dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu berdasarkan peraturan perundangan dan
berdasarkan 6 (enam) kriteria dampak penting.
 Peraturan perundangan yang dapat menjadi dasar
penentuan sifat pentingnya dampak antara lain adalah UU
No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
lingkungan hidup, No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang serta ketentuan peraturan yang terkait dengan
Baku Mutu lingkungan dan Baku Kerusakan lingkungan.
 Selanjutnya penentuan sifat pentingnya dampak dengan
menggunakan 6 (enam) kriteria dampak penting adalah
dengan mempertimbangkan 6 kriteria sebagai berikut:
1. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak
rencana usaha
2. Luas wilayah penyebaran dampak
3. Intensitas dan Lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan
terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
 Untuk mengidentifikasi dampak digunakan metode bagan
alir dan matriks.
 Contoh Bagan Alir dan Martiks yang digunakan :
Bagan Alir Tahap Operasi dan Pasca Operasi
Tabel. Ringkasan Dampak Penting
Keterangan :
1. Besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana
usaha
2. Luas wilayah penyebaran dampak
3. Intensitas dan Lamanya dampak berlangsung
4. Banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena
dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Komponen Lingkungan yang terkena
Dampak
1. Komponen Geofisik-Kimia
2. Komponen Biologi
3. Sosial Ekonomi Kebudayaan dan Kesehatan Masyarakat
4. Transportasi
Metode evaluasi secara holistic terhadap
dampak lingkungan
 Secara holistik ada 8 komponen lingkungan yang terkena
dampak penting akibat kegiatan PLTP Rantau Dedap,
yaitu:
1. Kualitas udara
2. Kebisingan

3. Laju limpasan air permukaan


4. Flora terestrial
5. Fauna terestrial
6. Kesempatan kerja
7. Persepsi masyarakat
8. Kesehatan masyarakat
 Diperoleh 14 dampak penting terdiri atas 9 dampak
negatif penting dan 5 dampak positif penting
 Bagan alir dampak penting dan Matriks Analisa Dampak
Penting sebagai berikut :
Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
1. Kegiatan konsultasi public/keterlibatan masyarakat sebagian
belum sepenuhnya dilakukan oleh Pemrakarsa terutama
pengumuman usaha kegiatannya ke media.
2. Pada Dokumen ANDAL telah dilakukan identifikasi Dampak
Lingkungan yang akan ditimbulkan oleh kegiatan yang akan
dilakukan oleh Pemrakarsa.
2. Saran
1. Untuk pemrakarsa agar segera melakukan pengumuman terhadap
usaha/kegiatan yang akan dilakukannya ke masyrakat sesuai
dengan media dan jangka waktu yang telah ditentukan.
2. Sebaiknya dokumen ANDAL juga dilengkapi dengan bukti foto atau
media yang memuat pengumuman terhadap usaha/kegiatan yang
dilakukan oleh Pemrakarsa

You might also like