You are on page 1of 52

MATERIALITAS DAN

RISIKO AUDIT
Tujuan Materi

 Memahami:
 Risiko audit
 Materialitas dan jenisnya
 Menentukan tingkat materialitas
 Hubungan materialitas dan risiko audit
Tujuan audit
laporan bebas dari
keuangan kesalahan
secara penyajian
keseluruhan material

baik yang
Mendapatkan disebabkan
keyakinan oleh
memadai kecurangan

Opini atau kesalahan

Oleh karena itu memungkinkan auditor untuk menyatakan pendapat


apakah laporan keuangan, dalam semua hal yang material, telah
disusun sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
Risiko dalam audit

 Auditor memperoleh keyakinan memadai


dengan memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat untuk mengurangi risiko
audit ke tingkat rendah yang dapat
diterima.
 Risiko audit adalah risiko bahwa auditor
menyatakan opini yang tidak tepat ketika
terdapat kesalahan penyajian material
dalam laporan keuangan.
 Risiko audit merupakan fungsi gabungan
risiko kesalahan penyajian material dan
risiko deteksi
Risiko audit

RISIKO
AUDIT RISIKO RISIKO
RISIKO DETEKSI
BAWAAN PENGENDALIAN

PERUSAHAAN AUDITOR
Risiko audit
Risiko audit adalah risiko seorang auditor
Risiko Audit memberikan opini audit yang tidak sesuai saat
terdapat salah saji yang material pada laporan
keuangan

Risiko Bawaan Risiko audit dipengaruhi oleh:

1. Risiko salah saji material, yang terdiri dari


dua komponen yaitu risiko bawaan dan
Risiko pengendalian
Pengendalian
2. Risiko deteksi

Risiko Deteksi
Risiko audit
Risiko bawaan merupakan kerentanan dari suatu saldo akun atau
Risiko Audit pengungkapan terhadap salah saji yang material, sebelum
mempertimbangkan faktor pengendalian

Risiko bawaan untuk akun tertentu dapat lebih tinggi dari akun
Risiko Bawaan yang lain. Penaksiran risiko bawaan bergantung kepada
pertimbangan profesional auditor, setelah mempertimbangkan
lingkungan bisnis perusahaan

Risiko Contoh: risiko bawaan akan lebih tinggi untuk akun akun yang
Pengendalian berkaitan dengan penghitungan yang kompleks (asersi akurasi)
atau untuk akun yang berkaitan dengan estimasi (asersi
valuation/penilaian)

Risiko Deteksi Faktor eksternal juga dapat mempengaruhi. Kemajuan teknologi


misalnya dapat mempengaruhi keusangan produk, sehingga
timbul risiko overstated.
Risiko audit
Risiko pengendalian adalah risiko kesalahan material yang
Risiko Audit mungkin timbul dikarenakan sistem pengendalian internal
perusahaan tidak dapat mencegah atau mendeteksi ataupun
mengkoreksinya.

Risiko Bawaan Tidak adanya pengendalian tidak langsung menimbulkan risiko.


Tidak adanya pengendalian di area yang memang tidak memiliki
risiko bawaan, tidak akan menimbulkan masalah.

Risiko Contoh: auditor mengidentifikasikan kurangnya pengendalian atas


Pengendalian persediaan dikarenakan mudahnya orang gudang keluar dan
masuk tanpa pengawasan, hal ini dapat berisiko bila persediaan
serupa benda kecil dan mahal. Namun dalam kondisi lain bila
persediaan berupa barang yang besar dan berat dan tidak
Risiko Deteksi mungkin diangkat tanpa menggunakan alat bantu, maka auditor
tidak akan menyimpulkan ini sebagai suatu risiko.
Risiko audit
Risiko deteksi adalah risiko bahwa prosedur audit yang dipilih
Risiko Audit oleh auditor untuk mengurangi risiko audit ke tingkat yang dapat
diterima tidak dapat mendeteksi kesalahan yang ada, yang
mungkin nilainya material.

Risiko Bawaan

Risiko
Pengendalian

Risiko Deteksi
A

PT SMM bergerak dalam bidang real estat, mendirikan rumah. Persediaan


terdiri dari bangunan yang masih dalam proses yang terdiri dari nilai bahan-
bahan dan juga biaya-biaya tenaga kerja dan overhead yang terkait dengan
pembangunan. Termasuk dalam risiko apa?

Risiko Deteksi Risiko Bisnis

Risiko Bawaan Risiko Pengendalian


B

PT SMM memiliki komite audit, namun komite ini tidak pernah mengadakan
rapat untuk membahas kondisi perusahaan, dan saran saran yang diberikan
kepada manajemen tidak pernah dijalankan.

Risiko Deteksi Risiko Bisnis

Risiko Bawaan Risiko Pengendalian


Risiko audit

RISIKO RISIKO RISIKO RISIKO


AUDIT BAWAAN PENGENDALIAN DETEKSI
5% 80% 100% 6,25%

PERUSAHAAN AUDITOR
Risiko audit

RISIKO RISIKO RISIKO RISIKO


AUDIT BAWAAN PENGENDALIAN DETEKSI
5% 20% 50% 50%

PERUSAHAAN AUDITOR
Identifikasi Risiko

Bawaan Pengendalian Respon?

• Kas jumlah • Penghitungan • TOC


besar kas harian
(BA)
• Pemisahan
fungsi
• Otorisasi
pejabat
Identifikasi Risiko

Bawaan Pengendalian Respon?

• Kas di bank • Rekonsiliasi • Tidak TOC


• Valuta asing tidak • Konfirmasi
dilakukan • Rekonsiliasi
• Translasi • Tes translasi
mata uang
tidak
dilakukan
Identifikasi Risiko

Bawaan Pengendalian Respon?

• Persediaan • SO berkala, • TOC


jumlah besar BA • SO/
• Lokasi • Penghitungan konfirmasi
berbeda oleh pihak • Tes nilai akhir
• Rusak/hilang independen
• Penilaian
Identifikasi Risiko

Bawaan Pengendalian Respon?

• Modal •- • Konfirmasi
saham • Akta
berubah • Cek
• Pembagian perhitungan
dividen dividen
Apakah yang dimaksud Materialitas?

 Kesalahan penyajian,
 termasuk penghilangan
 apabila secara individual atau
agregat,
 diperkirakan dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi yang diambil
berdasarkan laporan keuangan
oleh pengguna laporan keuangan
tersebut.
Material atau tidak?

Biaya Laba bersih sebelum


Rp10.000.000 pajak Rp500.000.000
yang belum
dicatat
Laba bersih sebelum
pajak Rp5.000.000
Material atau tidak?

 Rasio utang terhadap modal sebesar 3 kali, tidak


diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan,
persyaratan dalam perjanjian bank mensyaratkan rasio
maksimal utang terhadap modal 2 kali.
 Remunerasi Direksi dan Komisaris
 Sewa pembiayaan diperlakukan sebagai sewa operasi
Mengapa perlu menentukan materialitas
Auditor perlu mempertimbangkan
level dimana salah saji menjadi
material agar mereka dapat memilih
prosedur audit yang sifat dan
lingkupnya akan memberikan bukti
yang cukup dan memadai, agar
laporan keuangan bebas dari salah
saji.

Menentukan tingkat meterialitas


yang benar akan memiliki efek
langsung terhadap efisiensi dari
prosedur audit. Kita berfokus untuk
mendeteksi salah saji yang secara
individu atau gabungan menjadi
material.
Jenis Materialitas

 Materiality for the financial


statements as a whole Materiality for the financial
(materialitas laporan
statements as a whole
keuangan secara
keseluruhan)
 Performance materiality Specific Performance
(materialitas pelaksanaan)
materiality materiality
 Specific materiality
(materialitas untuk
golongan transaksi, saldo
Specific
akun atau pengungkapan performance Clearly
tertentu) materiality trivial
 Clearly trivial
Materiality for the  Kesalahan penyajian,
financial statements as a termasuk penghilangan,
whole dianggap material bila
kesalahan penyajian
Performance materiality tersebut, secara individual
atau agregat, diperkirakan
Specific materiality dapat memengaruhi
keputusan ekonomi yang
Specific performance diambil berdasarkan
materiality laporan keuangan oleh
pengguna laporan
keuangan tersebut.
Clearly trivial
Materiality for the  Materialitas pelaksanaan merupakan
financial statements as a level materialitas yang
whole memperhitungkan risiko kesalahan
secara gabungan di level akun laporan
Performance materiality keuangan
 Menentukan materialitas pelaksanaan
Specific materiality memerlukan pertimbangan profesional.
 Materialitas pelaksanaan dipakai untuk
Specific performance menentukan akun yang dipilih dalam
materiality audit.

Clearly trivial
Materiality for the  Apabila terdapat akun dalam laporan
financial statements as a keuangan atau pengungkapan dengan
whole batasan materialitas lebih rendah dari
materialitas laporan keuangan secara
Performance materiality keseluruhan, maka harus ditetapkan
tingkat materialitas spesifiknya.
Specific materiality

Specific performance
materiality

Clearly trivial
Materiality for the  Materialitas pelaksanaan spesifik juga
financial statements as a ditentukan dengan pedoman yang sama
whole dengan materialitas pelaksanaan.
Tingkat materialitas ini ditentukan
Performance materiality untuk mengurangi risiko sampai di level
yang rendah dimana risiko gabungan
Specific materiality kesalahan tidak melebihi materialitas
spesifik untuk akun atau pengungkapan
Specific performance tertentu.
materiality

Clearly trivial
Materiality for the  Clearly trivial adalah nilai yang
financial statements as a kesalahannya tidak perlu untuk
whole dijumlahkan
 Hal-hal yang sangat kecil pengaruhnya
Performance materiality terhadap laporan keuangan, bahkan bila
dijumlahkan.
Specific materiality
 Pada umumnya nilai ini sebesar 0
sampai 5% dari materialitas.
Specific performance
materiality

Clearly trivial
Kapan kita menggunakan materialitas

Perencanaan Audit

Pelaksanaan Audit

Evaluasi bukti audit

Perumusan Opini
Perencanaan

 Auditor membuat pertimbangan tentang tingkat salah saji


yang material. Pertimbangan ini akan menjadi dasar untuk
 Menentukan sifat, saat dan lingkup untuk prosedur penaksiran
risiko
 Mengidentifikasi dan menaksir risiko salah saji material
 Menentukan sifat, saat dan lingkup prosedur audit dalam
mengumpulkan bukti audit yang tepat dan memadai
Pelaksanaan audit

 Saat pelaksanaan audit, apabila auditor tahu bahwa


materialitas seharusnya diubah, maka perlu dilakukan
revisi atas tingkat materialitas yang telah ditentukan
sebelumnya.
 Contoh, selama pelaksanaan audit diketahui bahwa
laporan keuangan/ laba rugi berbeda dari yang
diketahui/diestimasikan sebelumnya saat menghitung
materialitas, auditor perlu merevisi tingkat
materialitasnya
Evaluasi bukti audit

 Materialitas digunakan dalam mengevaluasi bukti audit yang


dikumpulkan melalui pelaksanaan prosedur audit dan digunakan dalam
keputusan apakah terdapat kesalahan material dan bukti audit lain
apalagi yang diperlukan untuk membawa ke kondisi agar tidak terjadi
kesalahan yang material.
 Bila tingkat materialitas yang dihitung pada tahap akhir ini ternyata
lebih rendah dari tingkat materialitas yang ditetapkan saat tahap
perencanaan, auditor perlu mempertimbangkan apakah perlu untuk
mengubah tingkat materialitas pelaksanaan, atau apakah diperlukan
bukti audit lain untuk menunjang opini.
Perumusan opini

 Pada saat perumusan opini, auditor akan memberikan


opini modifikasian apabila dalam laporan keuangan
terdapat kesalahan material yang tidak dikoreksi.
Kapan digunakan Materialitas Spesifik
Materialitas spesifik tidak selalu
Perjanjian digunakan

Materialitas spesifik dapat diterapkan


untuk beberapa area dalam laporan
Persyaratan keuangan dengan tingkat materialitas
pengungkapan yang lebih rendah dari materialitas
laporan keuangan secara keseluruhan

Materialitas spesifik dapat ditentukan


Permintaan klien apabila terdapat beberapa faktor di
samping

Industri spesifik
Kapan digunakan Materialitas Spesifik
Materialitas spesifik dapat diterapkan
Perjanjian apabila klien hampir melanggar syarat
syarat di perjanjian

Bila hanya terdapat satu atau dua akun


Persyaratan yang berpengaruh pada persyaratan di
pengungkapan perjanjian, maka lebih tepat
menggunakan materialitas spesifik untuk
akun akun tersebut. Misal akun kas,
piutang usaha
Permintaan klien
Bila persyaratan perjanjian sifatnya
lebih umum dan berpengaruh ke lebih
banyak akun, maka materialitas spesifik
kurang sesuai.
Industri spesifik
Kapan digunakan Materialitas Spesifik
Apabila terdapat aturan atau kerangka
Perjanjian pelaporan yang mempengaruhi
ekspektasi pengguna laporan terkait
dengan pengukuran atau pengungkapan
atas hal-hal khusus (remunerasi direksi
Persyaratan dan transaksi pihak berelasi) maka atas
pengungkapan hal – hal ini perlu diperhatikan dan
tingkat materialitas spesifik
kemungkinan dapat diaplikasikan

Permintaan klien

Industri spesifik
Kapan digunakan Materialitas Spesifik
Suatu klien audit mungkin
Perjanjian menyampaikan bahwa suatu saldo akun
tertentu mendapat perhatian lebih
karena mereka memiliki kepentingan
atas hal itu, misal akun beban untuk
Persyaratan karyawan
pengungkapan

Permintaan klien

Industri spesifik
Kapan digunakan Materialitas Spesifik
Materialitas spesifik juga dapat lebih
Perjanjian sesuai diterapkan untuk pengungkapan
tertentu terkait dengan jenis industri
klien, misal akun biaya riset dan
pengembangan untuk perusahaan
Persyaratan farmasi.
pengungkapan

Permintaan klien

Industri spesifik
Penentuan Materialitas

 Pada saat menentukan materialitas, auditor akan menggunakan


pertimbangan profesional. Pertimbangan untuk tingkat materialitas
dipengaruhi oleh ukuran atau sifat kesalahan
 Materialitas sifatnya relatif. Maka materialitas nilainya bersifat relatif
terhadap laporan keuangan, bukan absolut
 Pada umumnya digunakan suatu persentase untuk menentukan tingkat
materialitas laporan keuangan secara keseluruhan
 Persentase yang digunakan ini dapat berbeda antara perusahaan satu
dengan perusahaan lainnya, tergantung kepada faktor tertentu.
Faktor faktor yang berpengaruh
Volatilitas Sifat entitas
Apabila laba sebelum pajak Industri atau lingkungan
sangat berfluktuasi, maka ekonomi entitas. Mis:
dapat digunakan acuan yang Faktor yang Perusahaan properti, aset
lain. Ini untuk menghindari mempengaruhi menjadi acuannya
fluktuasi materialitas dari pemilihan dasar
tahun ke tahun penghitungan
materialitas
Fokus pengguna Struktur kepemilikan
Apabila terdapat akun dan pendanaan
tertentu yang menjadi fokus Bila pendanaannya besar
pengguna laporan keuangan, berasal dari hutang,
maka akun ini dapat menjadi penekanan bisa ke aset
acuan daripada laba
Pedoman penentuan materialitas

Kondisi Acuan Kisaran %


Entitas yang berfokus ke Laba sebelum pajak 3% - 10%
laba dan pendapatan Pendapatan 0,5% - 2%
Entitas yang berbasiskan Total aset 1% - 2%
aset atau investasi Aset bersih 2% - 5%

Entitas nirlaba Penghasilan kotor 0,5% - 2%


Pengeluaran 0,5% - 2%
Pedoman penentuan materialitas

Apabila kita mengetahui bahwa terdapat fakta atau situasi yang tidak
biasa, kita dapat memilih acuan yang berbeda dari tabel sebelumnya.

Di bisnis yang dijalankan Apabila laba sebelum pajak


sendiri oleh pemilik dimana berfluktuasi signifikan dari
pemilik menarik banyak laba tahun ke tahun dan
sebelum pajaknya dalam perusahaan mulai merugi,
bentuk remunerasi, acuan akan lebih baik menggunakan
laba sebelum remunerasi dan laba sebelum pajak rata-rata
pajak akan lebih sesuai selama beberapa tahun
Pemilihan % materialitas

Pemilik perusahaan terdiri dari Pemilik perusahaan adalah beberapa


beberapa grup perusahaan orang yang ikut aktif di perusahaan
Kondisi keuangan dipengaruhi oleh Dana/ modal dari pemilik sendiri
pemerintah, pemberi dana
Memiliki pinjaman bank yang nilainya Tidak memiliki hutang bank
besar
Rasio keuangan mendekati batasan Nilai pinjaman kecil, rasio-rasio jauh
yang dipersyaratkan bank dari batasan
Klien Baru Klien berulang
Laba/ rugi tidak stabil Laba/ rugi stabil
Contoh bagaimana Materialitas
Pelaksanaan ditetapkan

Materialitas pelaksanaan Materialitas pelaksanaan ditetapkan


ditetapkan antara 50%-<75% 75%

Ketidakpastian kesalahan atau Estimasi tidak ada banyak


banyak kesalahan dari tahun lalu kesalahan, tidak ada kesalahan
tahun lalu yang dibawa ke tahun
Manajemen cenderung tidak mau berjalan
mengkoreksi kesalahan yang
ditemukan Manajemen menerima koreksi yang
diberikan auditor
Materialitas Pelaksanaan
50%-75%
 Berdasar pengalaman tahun sebelumnya, kesalahan jurnal
banyak atau tidak
 Manajemen mudah menerima/ menolak jurnal dari auditor
 Banyak akun yang berkaitan dengan estimasi
 Banyak koreksi berkaitan dengan tahun lalu yang dicatat
di tahun ini
Evaluasi kesalahan

 Semua kesalahan dan potensi koreksi yang ditemukan


selama audit dipertimbangkan dengan tingkat materialitas
 Penting untuk dipertimbangkan efek kumulatif dari
potensi koreksi yang ditemukan, untuk memastikan agar
tidak melampaui materialitas secara keseluruhan
 Apabila suatu kesalahan secara individu atau gabungan
melampaui materialitas, diperlukan koreksi, atau opini
kita dimodifikasi
Pengelompokan perusahaan

A B C

• Tbk • Nirlaba • Tidak aktif


• Bank • Perusahaan • Belum
• Asuransi investasi beroperasi
• Pembiayaan
• BUMN
• Pinjaman
banyak
MAXIMUM LEVELS OF MATERIALITY
Conditions Benchmarks Type of Entities
Nature of client entity Yes / NA [Current year] IDR (A) (B) (C)
Guidance 3'!A1 TB_PBC_Planning!A1 Guidance 1'!A1
Profit and revenue based entities Profit before tax : (180,000,000,000) 3% 7% 10%
Revenue : 4,950,000,000,000 0.5% 1% 2%
Asset based or investment entities Total assets - 1% 2% 2%
Net assets : - 2% 4% 5%
Not-for-profit entities Gross income - N/A 1% N/A
Expenditure : - N/A 1% N/A

Type of the client entity: (A)

Statutory Materiality: Rp24,750,000,000


Computation [ Revenue : 4,950,000,000,000 X 0,5% ]

Rationale for the determination of Materiality


The Company suffer loss before tax

Performance Materiality Rp12,375,000,000


Computation [ Materiality : Rp24,750,000,000 X 50% ]

Rationale for the determination of Performance Materiality

Please see 'Guidance 2' (Based on documentation in Group Level)

Clearly Trivial Rp1,237,500,000


Computation [ Materiality : Rp24,750,000,000 X 5% ]
Contoh penghitungan materialitas

 PT UNP bergerak di bidang properti. PT UNP merupakan salah satu anak


perusahaan dari perusahaan yang terdaftar di BEI.
 Sampai dengan tahun 2017, perusahaan belum beroperasi.
 PT UNP adalah klien audit tahun pertama, tahun sebelumnya diaudit oleh KAP lain
 Berdasarkan komunikasi dan reviu kertas kerja auditor tahun sebelumnya, tidak
terdapat banyak jurnal koreksi
 Data keuangan sebagai berikut:
 Jumlah Aset: 184,5 M
 Ekuitas: 183,8 M
 Pendapatan usaha: 0
 Laba: 60 juta
Materialitas vs Risiko

Pemahaman Penentuan Penetapan


umum Entitas materialitas akun

Evaluasi risiko
Penentuan
bawaan, risiko
prosedur audit
pengendalian
Kuisioner pemahaman atas entitas

 Industri Perusahaan
 Bank
 Tbk/ akan Tbk
 Pembiayaan
 Manufaktur
 Nirlaba
 Klien baru atau berulang
 Standar akuntansi yang digunakan
 Kebutuhan atas auditor expert/ahli
Faktor kualitatif materialitas

 Kesalahan yang mengakibatkan dari rugi menjadi laba dan sebaliknya


 Potensi kesalahan terhadap kepatuhan persyaratan pinjaman,
perjanjian, cadangan yang diharuskan
 Kesalahan yang berdampak meningkatkan kompensasi manajemen,
contoh kesalahan tsb mengakibatkan tercapainya perhitungan bonus
 Efek kesalahan pengelompokan, misalnya pendapatan operasi dan
non-operasi yang mengakibatkan perhitungan rasio menjadi berbeda
 Kemungkinan adanya kesalahan yang sekarang ini tidak material
namun dalam jangka panjang dapat menjadi material karena efek
kumulatif
Pertanyaan?

You might also like