ETIOLOGI IMPAKSI

Evolusi homo sapien → penciutan rahang

→ diet & kebiasaan hidup ≈ stimulus
fungsional → salah satu stimulus
primer dalam perkembangan rahang.

Peter Tetsch-Wilfried Wagner

• GIGI YANG DIHAMBAT ERUPSINYA
OLEH STRUKTUR KERAS DI
SEKELILINGNYA ATAU TERBENAM
SELURUHNYA DI DALAM TULANG →
IMPAKSI
(TETSCH & WAGNER,
1992)
 Etiologi impaksi

FAKTOR LOKAL: FAKTOR SISTEMIK:

 GANGGUAN ENDOKRIN
 OBSTRUKSI MEKANIK  GENETIK
 KURANG RUANG PD  RADIASI
LENGKUNG RAHANG
 PREMATUR LOSS PD GIGI
DECIDUI
 UKURAN LENGKUNG GIGI
MENGALAMI DISCREPANCY
(YAVUZ DKK., 2008)
 PREVALENSI IMPAKSI:
SEMUA GIGI BISA IMPAKSI MOLAR KETIGA, CANINUS MAKSILARIS,
PREMOLAR MAND & MAX, INCISIVUS MAX

Molar ketiga 78% Rata-rata 9,5% - 25% dari

Caninus 13.9% populasi dinegara berkembang
Premolar 4,6% mengalami impaksi
(
Supernumerary 3,1% Olasoji dan Odusanya,
2000).
Lain-lain 0,3%
(Tetsch dan Wagner, 1992).
 ODONTOMA:
KELAINAN YG MELIBATKAN SEL-SEL PEMBENTUK GIGI/ODONTOGENIC ( SEL
EPITHELIAL DAN SEL MESENKIM).

SEL-SEL ODONTOGENIC TSB TUMBUH MENJADI JARINGAN BARU YG

ABNORMAL DAN TIDAK DAPAT DIKONTROL OLEH JARINGAN TUBUH

ODONTOMA = TUMOR JINAK

KOMPLEKS (REGIO PREMOLAR DAN MOLAR) CAMPURAN (REGIO INCISIVUS-CANINUS

MAXILLA)

(YILDIRIM-OZ, 2007; SYAFRIADI, 2008)

ODONTOMA aSIMTOMATIK, TUMBUH LAMBAT
RADIOPAK.

ETIOLOGI TDK DIKETAHUI SECARA PASTI

MUNGKIN TRAUMA LOKAL, GENETIK, INFEKSI

(YILDIRIM-OZ, 2007;COSTA, 2008)

IMPAKSI GIGI INSISIVUS PERTAMA RA + GIGI SUPERNUMERARY
Impaksi gigi komplek, gigi ektopik, mahkota-akar abnormal
Penghalang mekanis fusi molar ketiga atas dengan molar
kedua
Impaksi gigi dan gigi supernumary
Terimakasih