You are on page 1of 15

MAKALAH

MOTIvASI PERILAKU SEKS


Tujuan pembuatan Makalah ini adalah untuk menambah pengetahauan.

Oleh kelompok 4:
o Anggraina Yulansari Makatika

Frisia maga masihor

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS BUMI HIJRAH MALUKU UTARA
SOFIFI
2017
a. Hormon Seks dan Peran Pengorganisasiannya.
Estrogen, hormon seks pada wanita, sebagian besar berasal dari indunng telur,
tetapi mereka juga berasal dari kelenjar adrenal. Estradiol adalah salah satu dari estrogen
yang paling penting. Androgens adalah hormon seks pada pria, dikeluarkan ke dalam
darah dari testes dan kelenjar internal. Testosteron adalah androgen utama. Baik hormon
seks pria maupun wanita ada pada pria maupun wanita; hanya jumlah relatifnya yang
berbeda.
Pada kehidupan kemudian yaitu pada masa pubertas, organ-organ seks tumbuh
dengan cepat dan pengeluaran hormon meningkat. Ciri-ciri seksual kedua, yaitu
pembesaran payudara, bentuk tubuh, pita suara, jumlah dan permukaan rambut muka,
berkembang dibawah pengaruh hormone estrogen dan endogen selama masa
puberitas.Bukan hanya tubuh, tetapi otak, nampaknya diorganisir oleh hormone seks
untuk mempengaruhi seseorang untuk berperilaku sebagai laki-laki atau perempuan. Kini
jelas dalam kasus binatang tingkat yang lebih rendah, dimana organisasi anatomis dari
bagian-bagian tertentu dari otak (khususnya hypothalamus) dapatdiubah oleh pemberian
hormone dalam kehidupan awal mereka (Gorski, dkk. dalam Morgan, dkk. 1986).
b. Hormon Seks dan Peran Penggiatannya
Tingkat yang lebih tinggi atau tingkat yang normal dari sirkulasi hormon seks
dalam darah mengaktifkan atau memicu perilaku seksual untuk spesies betina pada
binatang tingkat lebih rendah. Ketika tingkatan estrogen dalam d arah meningkat selama
siklus reproduksi, betina pada banyak spesies ada pada masa estrus, atau ‘panas’, dan
secara aktif akan mengatur perilaku seksualnya; ketika tidak pada masa estrus, mereka
secara umum tidak acuh pada cumbuan spesies jantan.
Stimulsi eksternal, kebiasaan, da sikap nampaknya menjadi lebih penting dari
pada hormon dalam mengaktifkan perilaku seksual pada para gadis dan wanita. Pada
pejantan (pada binatang tingkat rendah dan manusia) suatu tingkat tertentu dari
endrogen, terutama tertosteron, harus ada untuk terjadinya perilaku seksual.
Peningkatan di atas tingkat threshold akan tidak terjadi pengaruh atau hanya sedikt
berpengaruh pada motivasi dan perilaku seksual pria (Berman & Davidson dalam
Morgan, dkk; 1986).

c. Stimulus Luar, Belajar, dan Perilaku Seksual


Stimulus luar memainkan suatu peran pada perilaku seksual semua binatang,
tetapi stimulus luar itu terutama penting dalam mengaktifkan motivasi seksual pada
binatang tingkat tinggi dan manusia. Manusia yang secara hormonal siap digetarkan
secara seksual oleh perkataan orang lain, wajah, gaya, suara, cara berpakaian. dan
wewangian orang lain. Dengan kata lain, kebanyakan perilaku seksual “dihidupkan” oleh
stimulus yang bertindak sebagai insentif atau penguat.
B. Perilaku Seksual
Perilaku Seksual ialah perilaku yang melibatkan sentuhan secara fisik anggota
badan antara pria dan wanita yang telah mencapai pada tahap hubungan intim, yang
biasanya dilakukan oleh pasangan suami istri. Sedangkan perilaku seks pranikah merupakan
perilaku seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum
maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu.Perilaku seks pranikah
ini memang kasat mata, namun ia tidak terjadi dengan sendirinya melainkan didorong atau
dimotivasi oleh faktor-faktor internal yang tidak dapat diamati secara langsung (tidak kasat
mata). Dengan demikian individu tersebut tergerak untuk melakukan perilaku seks
pranikah.
Motivasi merupakan penggerak perilaku. Hubungan antar kedua konstruk ini
cukup kompleks, antara lain dapat dilihat sebagai berikut : Motivasi yang sama dapat saja
menggerakkan perilaku yang berbeda, demikian pula perilaku yang sama dapat saja
diarahkan oleh motivasi yang berbeda. Motivasi tertentu akan mendorong seseorang untuk
melakukan perilaku tertentu pula.
Pada seorang remaja, perilaku seks pranikah tersebut dapat dimotivasi oleh rasa
sayang dan cinta dengan didominasi oleh perasaan kedekatan dan gairah yang tinggi
terhadap pasangannya, tanpa disertai komitmen yang jelas (menurut Sternberg hal ini
dinamakan romantic love); atau karena pengaruh kelompok (konformitas), dimana remaja
tersebut ingin menjadi bagian dari kelompoknya dengan mengikuti norma-norma yang
telah dianut oleh kelompoknya, dalam hal ini kelompoknya telah melakukan perilaku seks
pranikah.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi seorang remaja melakukan seks
pranikah karena ia didorong oleh rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba segala hal
yang belum diketahui. Hal tersebut merupakan ciri-ciri remaja pada umumnya, mereka
ingin mengetahui banyak hal yang hanya dapat dipuaskan serta diwujudkannya melalui
pengalaman mereka sendiri, “Learning by doing”.Disinilah suatu masalah acap kali
muncul dalam kehidupan remaja karena mereka ingin mencoba-coba segala hal,
termasuk yang berhubungan dengan fungsi ketubuhannya yang juga melibatkan
pasangannya. Namun dibalik itu semua, faktor internal yang paling mempengaruhi
perilaku seksual remaja sehingga mengarah pada perilaku seksual pranikah pada remaja
adalah berkembangnya organ seksual. Dikatakan bahwa gonads (kelenjar seks) yang tetap
bekerja (seks primer) bukan saja berpengaruh pada penyempurnaan tubuh (khususnya
yang berhubungan dengan ciri-ciri seks sekunder), melainkan juga berpengaruh jauh pada
kehidupan psikis, moral, dan sosial.
Pada kehidupan psikis remaja, perkembangan organ seksual mempunyai
pengaruh kuat dalam minat remaja terhadap lawan jenis kelamin. Ketertarikkan antar
lawan jenis ini kemudian berkembang ke pola kencan yang lebih serius serta memilih
pasangan kencan dan romans yang akan ditetapkan sebagai teman hidup. Sedangkan
pada kehidupan moral, seiringan dengan bekerjanya gonads, tak jarang timbul konflik
dalam diri remaja. Masalah yang timbul yaitu akibat adanya dorongan seks dan
pertimbangan moral sering kali bertentangan.Bila dorongan seks terlalu besar sehingga
menimbulkan konflik yang kuat, maka dorongan seks tersebut cenderung untuk
dimenangkan dengan berbagai dalih sebagai pembenaran diri.Pengaruh perkembangan
organ seksual pada kehidupan sosial ialah remaja dapat memperoleh teman baru,
mengadakan jalinan cinta dengan lawan jenisnya. Jalinan cinta ini tidak lagi
menampakkan pemujaan secara berlebihan terhadap lawan jenis dan “cinta monyet”
pun tidak tampak lagi. Mereka benar-benar terpaut hatinya pada seorang lawan jenis,
sehingga terikat oleh tali cinta.
C. Mengenal Bahaya Seks Bebas

Pelajar siswa smp adalah transisi dari masa anak-anak ke masa remaja,
maka remaja memiliki tugas perkembangan yang tidak mudah.sehingga harus
mendapatkan identitas dini sehinga dapat berkembang dangan wajar dan positif, agar
dapat berkembang menjadi remaja yang sehat dan produktif.
Selain itu,pada masa globalisasi bilaman remaja tidak mampu
menyelesaikan informasi yang masuk, juga akan menimbulkan masalah yang cukup
serius seperti bahaya seks akibat dari seks bebas sehingga terjangkit penyakit seksual.
Materi ini diberikan kepada anak-anak kelas VIII karena anak seusia ini
kurang memahami tentang penyakit menular seksual dengan tujuan untuk melakukan
preventif secara dini dan akhirnya dapat melakukan hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari. Mengingat remaja merupakan transisi dari masa anak-anak menuju
dewasa, maka remaja memiliki tugas perkembangan yang tidak mudah.sehingga
terus mendapatkan identitas dini yang positif agar dapat berkembang sebagai dewasa
muda yang sehat dan produktif
Dalam perkembangan, remaja sangat rentan terhadap pengaruh
lingkungan. Lingkungan social dan budaya yang tidak negative merupkan factor risiko
bagi remaja untuk terjebak dalam perilaku remaja yang dianggap menyimpang ini
sangat berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan remaja.
1. Pertumbuhan remaja
Pada masa remaja terjadi proses awal kematangan organ reprogukso manusia
(disebut dengan pubertas) yang artinya menjadi matang,sedangkan remaja atau
adolesensia berarti dewasa.yang spesifik padapertumbuhn fisik remaja baik laki-laki
maupun perempuan adalahkecepatan tumbuhnya pada tinggi badanterjadiamat cepat.
Perbedaan pertumbuhan laki-laki dan perempuan adalah ada pertumbuhan organ
reproduksinya, dimana akan diproduksi hormon sekunder .padasaat pubertas, terjadi
perubahan fisik bagi remaja yang normal.
perubahan fisik yang dialami oleh remaja laki-laki.
a. Tubuh bertambah berat dan tinggi badannya
b. Pundak dan dada bertambah besar
c. Keringat bertambah banyak
d. Berjerawat
e. Suara bertamabah besar diikuti tumbuh jakun
Perubahan fisik yang dialami oleh perempuan.
a. Tubuh bertambah berat dan tinggi
b. Pinggul membesar pantat berkembang lebih besar
c. Payudara membesar
d. Berjerawat dan menstruasi
Dalam perkembangan ini, anak satu dengan yang lain berbeda-beda,jadi dalam
hal ini tidak perlu membuat risau dan renda diri dalam waktu singkat akan mengejar
ketinggalannya.
2. Stadium pubertas pada laki-laki
Selama masa pubertas, system reproduksi telah matang dan mulai berfungsi.
Awalnya pubertas pada remja lai-laki dimulai pada usia 10 − 13 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛. Bila pubertas
terjadi sebelum usia 9 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 atau belum juga terjadi sampai usia 13 − 15 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛, harus
konsultasi ke doktr untuk memastikan ada tidaknya kelainan.

3. Stadium pubertas pada perempuan


Tanda pubertas pada perempuan adalah terjadi percepatan pertumbuhan tinggi
pada factor reproduksi. Hal ini dimulai usia 10 − 14 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛. Untuk permepuan tanda
utama dimulainya pubertas relative lebih nyata disbanding laki-laki yaitu bila remaja
perempuan mulai menstruasi. Walaupun rata-rata periodenya dating setiap 28 ℎ𝑎𝑟𝑖 ,hal
ini dapat bervariasi pada setiap perempuan. Dan periode ini juga sangat tidak teratur
pada 2 − 3 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 pertama mulainya menstruasi.
Walaupun secar biologis remaja telah mampu untuk berreproduksi,namun
karena secara fisik perkembangannya blum sempurna, maka banyak masalah kesehatan
yang dapat terjadi berkaitan dengan reproduksi remaja.
Selain ini, pada masa globalisasi bilaman remaja tidak mampu menyeleksi
informasi yang masuk,juga akan dapat menimbulkan masalah yang cukup serius seperti
penyakit penular seksual.
Jenis-jenis penyakit menular akibat seks yang dijumpai dalam masyarakat
antara lain sebagai berikut.
a. Sifilis (Raja Singa)
Sifilis raja singa adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman
treponema palidum.masa laten,yaitu mulai masuknya kuman ke dalam tubuh
melalihubungan seksual sampai timbulnya gejala penyaki,adalah sekitar 2 −
6 𝑚𝑖𝑛𝑔𝑔𝑢 ,bahkan sampai 3 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 .penyakit ini dapat menular kepada bayi yang
dikandungnya. Penyakit raja singa sangat ganas dan berbahaya terutama bila sudah
terjadi komplikasi.
Ada dua macam raja singa.
a. Sifilis kongental (sifilis yang dibawah bayi sejak lahir)
b. Sifilis akuisita (sifilis yang ditularkan melau hubungan seks dengan pasangan yang
menderita sifilis).
Ada tiga jenis sifilis kongenital
a. Sifilis kongenital dini gejala ini akan timbul bagi ana usia kurang dari 2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
b. Sifilis kongental lanjut gejala ini akan timbul bagi anak usia 2 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
c. Sifilis kongental akuista
Sifilis akuista di bagi menjadi empat tahapan yaitu sebagai berikut
a. Sifilis primer
b. Sifilis sekunder
c. Sifilis tersier
d. Sifilis otak atau pada jantung
Apakah komplikasi sifilis?
 Bila diobati secara tuntas dapat menyebabkan kerusakan berat pada otak dan jantung
 Pada waktu hamil dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir cacat
 Mudah menularkan HIV/AIDS (bila terjadi infeksi bersama-sama HIV)

b. Gonore/Go(kincing Nanah)
Gonore adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman Neisseria gonorrhoae dan
ditularkan melalui hubungan seksual.masa tunas penyakit ini 2 − 5 ℎ𝑎𝑟𝑖. setelah
melakukan hubungan seksual dengan penderita/pengidap
Gejala go pada laki-laki
a. Sakit dan panas saat buang air kecil
b. Pada pagi hari,dari alat kemaluan keluar nanah yang berwarna kuning kehijauan.
Gejala go pada perempuan
a. Biasanya tanpa disertai gejala atau rasa sakit
b. Keputihan warna kental kekuningan-kuningan
c. Rasa nyeri dirongga panggul (bila sudah ada komplikasi)
Pada wanita dapat terjadi komplikasi go yaitu berupa infeksi yang menjalar ke
atas dan dapat menyebabkan kemandulan dan penyempitan saluran kencing sehingga
tidak dapat kencing juga dapat menyerang otak dan jantung
c. Kondiloma Akuminata (Penyakit Genjer Ayam)
Penyakit jengger ayam adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
kuman paliloma humanus. Masa tunas penyakit ini adalah 4 − 7 ℎ𝑎𝑟𝑖.disebut sebagai
penyakit jengger ayam karena timbul bintil-bintil/kutil.bertangkai dan bergerombol didaera
kemaluan menyerupai jengger ayam, sering disebut keputihan.

d. AIDS (Acquired Immune Definciency Syndrom)


Penyakit ini kumpulan gejala akibat menurunya sistem kekebalan tubuh yang
terjadi karena terinfeksi virus HIV orang yang terinfeksi firus ini tidak dapat mengatasi
serbuan infeksi penyakit lain, karena sistem kekebalan tubuhnya menurun terus secra
dratis..
Penular HIV.
a. Berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks
b. Pemaki suntik bekas orang yang terkena virus HIV
c. Bayi yang dikandung oleh ibunya yang terkena virus HIV
Cara pencegahan HIV/AIDS
a. Tidak melakukan hubungan seks diluar Nikah
b. Sedapat mungkin menghidari transfuse darah yang belum diskrining
c. Menggunakan alat-alat medis dan nonmedis yang terjamin steril.
Kasus HIV cukup banyak terjadi dikalangan remaja. Berbagai jenis penyakit menular
akibat seks angat berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang pada umumnya dan kondisi
kesehatan reproduksi yang khususnya. Karena pada umumnya penyakit tersebut berkaitan
dengan sistrm reproduksi yang dapat berdampak pada kematian.
Cara penularan penyakit menular seksual.
Adalah penyakit yang menular melalui hubungan seksual, dan akan lebih berresiko
bila melakukan hubungan seks dengan bergati pasangan.
Tanda-tanda dan gejala penyakit menular akibat seks pada laki-laki.
a. Bintik-bintik berisi cairan,lecet,atau borok pada kelamin
b. Luka tidak sakit, keras, dan berwarna merah pada kelamin
c. Rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin
d. Rasa sakit yang hebat pada saat kencing
e. Kehilangan berat badan yang sering demam serta berkeringat malam.
Tanda-tanda dan gejala penyakit menular akibat seks pad perempuan
a. Rasa nyeri pada perut bagian bawah
b. Pengeluaran lender pada kelamin
c. Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal disekitar alat kelamin
d. Bintik-bintik berisi cairan, lecet ,atau borok pada alat kelamin
D. Menolak Budaya Seks Bebas

Pendidikan adalah tidak lepas dari agama dan budaya karena agama
memberikan reward dalam perkembangan pribadi sesorang. Masyarakat Indonesia
adalah masyarakat yang religious. Betapa pun pemahamannya terhadap agam sangat
terbatas dan sangat awam pengalamannya pun belum sebagaimana yang diharapkan
namun bahasa agama tetap efektif menjadi pergerakan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu.
Sangat banyak program dan kebijakansanaan pemerintah yang mendapat
dukungan sangat besar dari masyarakat karena dibungkus dengan agama dan sebaliknya
tidak sedikit program dan kebijakan yang diacuhkan atau bahkan mendapatkan
perlawanan dari masyarakat karean mengabaikan sentiment dan kepentingan agama
yang berimbang ditengah-tengah masyarakt
Demikian juga pendidikan kesehatan tentang penolakan budaya seks bebas
apabila pendekatan yang dipergunakan tidak memperhatikan nilai-nilai moral agama,
maka hasilnya tidak akan optimal sebagimana yang diharapkan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa motifasi perilaku seks
sangatlah penting dalam hubungannya dengan reproduksi. Tanpa seks ,
manusia tidak akan pernah bisa terlahir ke dunia.. Selain itu,seks juga perlu
diperhatikan dalam hal baik dan buruknya. Dalam makalah yang berjudul
“motivasi perilaku seks” dikatakan seks yang baik dan benar adalah ketika
hubunga itu dilandasi dengan pernikahan ,umur yang mencukupi dan kedua
pasangan tersebut telah siap untuk memegang tanggungjawab menjadi orang
tua bagi anak mereka . Begitu juga sebaliknya untuk pasangan muda maupun
orang dewasa.

Good Luck…..!

You might also like