You are on page 1of 23

MENINGKATKAN PENGETAHUAN MENGENAI

HIV-AIDS SEBAGAI UPAYA MENGHILANGKAN


STIGMA DAN DISKRIMINASI TERHADAP ODHA
DI DESA BENJOR
PROGRAM INTERSHIP DOKTER
INDONESIA
ANGKATAN IV TAHUN 2017

Oleh : dr. Geby oktavia S.L


Pembimbing: dr. Siti Lestari
PENDAHULUAN
Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Aquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS)
adalah penyakit menular seksual menurut United Nations Programme on HIV/AIDS
(UNAIDS) dan World Health Organization (WHO).

Data WHO terbaru menunjukkan peningkatan jumlah pengidap HIV yang


mendapatkan pengobatan. Tahun 2012 tercatat 9,7 juta orang dan angka ini
meningkat 300.000 orang lebih banyak dibandingkan satu dekade sebelumnya
(WHO, 2012).

Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan bahwa sejak pertama


kali kasus HIV/AIDS ditemukan pada tahun 1987 sampai dengan 30 Juni 2012, telah
tercatat 32.103 kasus AIDS dan 86.762 kasus terinfeksi HIV serta 8.235 kasus
kematian akibat HIV/AIDS di 33 Provinsi di Indonesia (Kemenkes RI, 2012).

Salah satu kendala dalam pengendalian penyakit HIV/AIDS adalah stigma dan diskriminasi
terhadap penderita HIV/AIDS (ODHA) (Kemenkes, 2012). Banyak faktor yang memengaruhi
terjadinya stigma pada ODHA di masyarakat. Pendidikan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan pengetahuan mengenai HIV/AIDS dalam banyak penelitian dibuktikan
sebagai salah satu faktor yang paling memengaruhi terjadinya pengurangan stigma.
RUMUSAN MASALAH
• Banyaknya stigma dan diskriminasi yang berkembang
dikalangan masyarakat desa Benjor, Tumpang. Hingga
menimbulkan deteksi dini penyakit HIV/AIDS tidak berjalan
baik sebagai upaya pencegahan penyakit tersebut. Dan
diskriminasi mengakibatkan penderita menunda
pengobatannya yang menyebabkan penurunan kualitas
hidup penderita hingga berujung kematian.
• Pencegahan dan pengendalian
penyakit HIV/AIDS di desa
benjor khususnya, di
Tujuan umum kecamatan Tumpang pada
umumnya.

• Menciptakan lingkungan yang nyaman


kembali bagi keluarga penderita HIV/AIDS
dengan mengubah stigma buruk yang ada
di masyarakat.
Tujuan • Masyarakat dapat menyikapi HIV/AIDS
dengan baik dan benar.
Khusus • Memberikan pengetahuan yang benar
mengenai HIV/AIDS pada warga desa
Benjor, Kec. Tumpang sehingga stigma dan
diskriminasi yang berkembang dapat hilang
dari tengah Masyarakat
MANFAAT

• Mengetahui tingkat
pengetahun Bagi Penulis
masyarakat mengenai • Mendapatkan informasi yang
pencegahan dan benar mengenai cara
• Menerapkan ilmu pengetahuan penularan dan pencegahan
penularan HIV/AIDS
yang telah diperoleh selama HIV/AIDS, sehingga stigma
sehingga upaya-upaya
masa pendidikan kepada dan diskriminasi yang tidak
kesehatan yang
masyarakat sesuai teori ilmia dapat
dilakukan dapat
singkron sesuai • Meningkatkan pengetahuan dan hilang dari tengah
kebutuhan pengalaman. masyarakat.
masyarakat. • Pelaksanaan tugas minipro
sebagai salah satu tugas yang
harus dilakukan dokter instership Bagi Masyarakat
Bagi Puskesmas di PKM.
Tinjauan Pustaka
Definisi
• HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah
virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia (sel darah putih)
• AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome)
adalah kumpulan gejala penyakit akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh
virus HIV
• Orang yang menderita AIDS disebut ODHA
(Orang dengan HIV-AIDS).
MELALUI APA HIV/AIDS
DAPAT MENYEBAR ??
Cairan yang keluar dari tubuh manusia yang
menderita HIV/AIDS bisa menyebarkan virus
HIV ke orang yang sehat, seperti :
• Darah
• Sperma
• Cairan vagina
• ASI (Air Susu Ibu)
• Stigma
Stigma adalah ciri negatif yang menempel pada
pribadi seseorang karena pengaruh lingkungannya
(KBBI). Stigma dapat dialami sebagai rasa malu atau
bersalah, atau secara luas dapat dinyatakan sebagai
diskriminasi. Hal ini dapat menyebabkan penurunan
percaya diri, kehilangan motivasi, penarikan diri dari
kehidupan sosial, menghindari pekerjaan, interaksi
dalam kesehatan dan kehilangan perencanaan masa
depan.
Diskriminasi
• Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak adil dan tidak
seimbang yang dilakukan untuk membedakan terhadap
perorangan, atau kelompok, berdasarkan sesuatu,
biasanya bersifat kategorikal, atau atribut-atribut khas,
seperti berdasarkan ras, kesukubangsaan, agama, atau
keanggotaan kelas-kelas sosial.
• Jenis-jenis diskriminasi yang sering terjadi, yaitu
sebagai berikut :
– Diskriminasi berdasarkan suku / etnis, ras, dan agama /
keyakinan.
– Diskriminasi berdasarkan jenis kelamin dan gender (peran
sosial karena jenis kelamin).
– Diskriminasi terhadap penyandang cacat.
– Diskriminasi terhadap penderita HIV / AIDS.
– Diskriminasi karena kasta sosial.
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA
• Data Primer
1. Status HIV Kec. Tumpang
Hasil data yang diperoleh dari rekap data 3
tahun terakhir ODHA PKM TUMPANG pada
tahun 2015 hingga 2017, didapatkan hasil
berupa, dari 15 desa yang berada di kec.
Tumpang terdapat 7 desa yang warganya positif
HIV/AIDS.
Nama desa Jumlah ODHA Status kesehatan terkini

JERU 2 ARV

BOKOR 1 ARV

NGINGIT 2 MENINGGAL

BENJOR 1 TIDAK ARV

DUWET 2 1 ARV

1 MENINGGAL (ARV)

DAMPUL 2 1 ARV

1 MENINGGAL (ARV)

TUMPANG 3 2 ARV, 1 MENINGGAL


2. HASIL KUISEONER HIV/AIDS DESA BENJOR
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah di bagikan
kepada beberapa kader kesehatan dan perangkat desa
di desa benjor yang berjumlah 30 orang sampel, maka
diperoleh hasil sebegai berikut :
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kesehatan tentang Penularan
HIV/AIDS
Pengetahuan kesehatan
tentang penularan HIV AIDS Frekuensi (f) Persentase (%)

Baik 5 16,66%

Sedang 10 33,33%

Buruk 15 50%

Total 30 100%
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Stigma bagi ODHA

Stigma Bagi ODHA


Frekuensi (f) Persentase (%)

Baik 7 23,33%

Sedang 10 33,33%

Buruk 13 43,33%

Total 30 100%
Tabel 3. Distribusi Frekuensi sikap atas keberadaan ODHA

Sikap atas keberadaan ODHA


Frekuensi (f) Persentase (%)

Baik 8 26,66%

Sedang 13 43,33%

Buruk 9 30%

Total 30 100%
3.
PROBLEM
LIST -Stigma dan diskriminasi
terhadap ODHA yang terjadi
di desa Benjor
mengakibatkan ODHA
enggan untuk berobat.

-Tingkat pengetahuan mengenai


HIV/AIDS dan cara penularannya
pada tingkat masyarakat dalam hal
ini di wakili oleh kader kesehatan
yang dianggap golongan masyarakat
yang paling mengerti mengenai
kesehatan masi terbilang
rendah/buruk. Hal ini yang
menyebabkan berkembangnya
stigma dan diskriminasi terhadap
ODHA.
4. SOLUSI YANG MUNGKIN DILAKSANAKAN

Berdasarkan problem list dan hasil kuiseoner di desa Benjor


maka dapat ditawarkan solusi berupa meningkatkan
pengetahuan mengenai HIV/AIDS sebagai upaya menghilangkan
stigma dan diskriminasi terhadap ODHA, berupa sebuah
penyuluhan yang berbentuk pemaparan mengenai HIV/AIDS
yang dihadiri oleh seluruh kader kesehatan dan perangkat desa
Benjor. penyuluhan di kemas dalam pemaparan terlebih dahulu
dan dilanjutkan sesi Tanya jawab dari peserta kepada penyuluh
yang berlangsung 1 hari bertempat di balai desa Benjor.
INTERVENSI DAN EVALUASI
• Intervensi
Berdasarkan masalah yang didapatkan dari proses analisis data yang
dilakukan, maka diperlukan suatu intervensi. Salah satu intervensi yang
dilakukan adalah penyelenggaraan Penyuluhan mengenai HIV/AIDS, yang di
tekankan pada cara penularan HIV.
EVALUASI
• Evaluasi jangka pendek yang dapat dilakukan
yakni, memastikan peserta penyuluhan mengerti
akan materi yang di suluhkan sehingga terjadi
peningkatan pengetahuan akan HIV/AIDS. Dan
yang dapat dilakukan untuk memastikan hal
tersebut yakni berupa post test yang di berikan
setelah sesi tanya jawab. Dan di peroleh hasil
yang memperlihatkan peningkatan pengetahuan
akan HIV/AIDS yang awalnya persentasi tingkat
pengetahuan yang baik itu hanya 16,66% kini
meningkat menjadi 63,33%
Pengetahuan kesehatan
tentang penularan HIV/AIDS
Frekuensi (f) Persentase (%)

Baik 19 63,33%

Sedang 6 20.01%

Buruk 5 16,66%

Total 30 100%
120

100

80
BURUK
60
SEDANG
BAIK
40

20

0
PRETEST POSTTEST
Kader kesehatan
dapat melakukan
sosialisasi
mengenai
HIV/AIDS kepada
seluruh
masyarakat desa
Benjor.

Aparat desa dapat Warga desa Benjor


memberikan dapat lebih cepat
layanan umum yang RENCANA memeriksakan diri
rata terhadap
seluruh warga desa TINDAK dan berobat bila
benjor tanpa LANJUT memperoleh ciri
memandang status dari gejala awal
kesehatannya. HIV/AIDS.

Lurah selaku penanggung


jawab desa Benjor dapat
melakukan kerjasana
kepada pihak Puskesmas
agar promosi kesehatan
lebih dapat di galakkan
sebagai upaya priventif.
THANK

You might also like