You are on page 1of 26

ARSEN

 . Menurut data dari Environmental Protection Agency


(EPA) tahun 1997, Arsen termasuk dalam ”top-20” B3
 Arsen (As) adalah salah satu logam toksik yang sering
diklasifikasikan sebagai logam
 Arsen (As) tidak rusak oleh lingkungan, hanya berpindah
menuju air atau tanah yang dibawa oleh debu, hujan, atau
awan.
 Arsen (As) dialam ditemukan berupa mineral, antara lain
arsenopirit, nikolit, orpiment, enargit, dan lain-lain.
 Demi keperluan industry mineral, Arsen (As) dipanaskan
terlebih dahulu sehingga As berkondensasi menjadi bentuk
padat.
 logam berat dengan nomor atom 33, berat atom 74.91
 berwarna abu-abu seperti logam (steel-grey)
dapat juga berwarna kuning, coklat, dan hitam
 elemen transisional namun secara klasik digolongkan
sebagai logam berat, tetapi lebih bersifat nonlogam.
 di alam ada 3 yakni arsen triklorida (AsCl3) berupa cairan
berminyak, arsen trioksida (As2O3 , arsen putih) berupa
Kristal pitih dan berupa gas arsine (AsH3).
Bentuk arsen:
1. Bentuk inorganik  kombinasi dengan elemen seperti
oksigen
2. bentuk organik  kombinasi dengan elemen karbon
dan hydrogen.
 Bentuk inorganik meliputi sifat lebih toksik dibandingkan
bentuk organik.
Penggunaan arsen :
 Beberapa pestisida mengandung arsenik (As) dalam
bentuk asam arsenic, asam dimetilarsenik, dan arsenite,
arsenate, dan asam methanearsonate.
 Senyawa arsenic juga digunakan di bidang farmasi dan
dalam pembuatan keramik serta gelas.
SUMBER-SUMBER ARSEN
1. Alam :
- batuan (tanah) atau sedimen  secara alamiah As
terdapat dalam tanah (200 ppm)
- Udara  Zat padat di udara (total suspended
particulate = TSP) mengandung senyawa arsen dalam
bentuk anorganik dan organik
- Air  Beberapa tempat di bumi mengandung arsen
yang cukup tinggi sehingga dapat merembes ke air tanah.
- Biota  Kandungan arsen dalam tanaman yang
tumbuh pada tanah yang tidak tercemari pestisida
bervariasi antara 0,01-5 mg/kg berat kering
 Bahan-bahan industri : Arsen telah banyak digunakan untuk
berbagai kepentingan diantaranta untuk bahan pestisida,
herbisida, insektisida, bahan cat, keramik, bahan untuk
preservasi kayu, penjernih kaca pada insudtri elektronik.

 Bahan obat-obatan industri :


- Fowler solution yang mengandung 1% potassium arsenit,
digunakan untuk terapi psoriasis. (tetapi, insiden
angiosarkoma hepatic seringkali ditemukan pada orang yang
sering diterapi dengan Fowler solution)
- Arsphenamine untuk penyakit sifilis
- pernah digunakan sebagai obat untuk berbagai infeksi parasit
- Hingga saat ini terdapat pada obat-obat tradisional dari india
dan cina.
FARMAKOKINETIK ARSEN
 3 cara arsen masuk ke tubuh :
1. peroral,
2. inhalasi,
3. absorpsi melalui kulit / mukosa membran.

 Arsen bersifat sitotoksik, karena menyebabkan efek


racun pada protoplasma sel tubuh manusia
 Mekanisme Toksisitas :
Arsen  sal. cerna (diserap sempurna oleh usus)  aliran
darah (mengikat globulin dalam darah) seluruh tubuh 
setelah 24 jam akan disimpan di hati, ginjal, jantung dan
paru (mengikat gugus syulfhidril dalam protein jaringan)
 Sebagian arsen dibuang melalui urin dalam bentuk
methylated arsenic dan sebagian lainnya ditimbun dalam
kulit, kuku dan rambut
DOSIS NORMAL ARSEN
 Dalam keadaan normal sekalipun tubuh kita sering
terpapar dengan zat yang mengandung arsen dan secara
rutin tanpa sadar kita juga mengkonsumsinya setiap hari,
misalnya dari makanan dan minuman yang kita konsumsi
sehari-hari. Kadar normal arsen dalam serum
adalah kurang dari 5 µg/L. Sedangkan dalam urin
24 jam kurang dari 50 µg/L.
BATASAN MAKSIMUN CEMARAN ARSEN
DALAM PANGAN
DOSIS KERACUNAN ARSEN DALAM
TUBUH
1. Intoksisitas akut :
Acute minimal lethal dose :
- arsenic trioksida : 70-200 mg atau 1 mg/kg/hari (Dewasa).
-arsenic inorganic : < 1 mg/kg (menyebabkan penyakit serius
pada anak-anak)
- gas arsen :
- menyebabkan kematian pada kadar 150-250 ppm
- menyebabkan hemolisis dan kematian jika Pajanan
antara 25-50 ppm selama 30 menit atau 100 ppm
selama kurang dari 30 menit

2. frekuensi kanker jelas meningkat pada dosis 400 µg/hari. The


National Research Council manaksir pajanan terhadap air
minum yang mengandung 10 µg/L arsen setiap hari
meningkatkan resiko terkena bladder cancer.
EFEK KERACUNAN ARSEN
- Keracunan akut  gejala muntaber disertai darah 
koma dan menyebabkan kematian
- Keracunan kronis  menimbulkan ikterus, pendarahan
pada ginjal, dan kanker kulit. '-6 Arsenat daiam sel
merupakan uncoupier (pemutus rangkaian) pada proses
fosforilasi oksidatif. Mekanisme kerjanya adalah dengan
cara substitusi kompetitif arsenat dengan fosfat anorganik
(Pi) sehingga terbentuk ester arsenat yang cepat
dihidrolisis (arsenolisis).
EFEK KERACUNAN ARSEN
 Arsenit anorganik (arsentrivalen)  mengikat gugus
sulfidril(-SH). Sehingga Arsen trivalen menghambat
aktifitas enzim yang mengandung gugus -SH.
 Arsen anorganik :
- darah  mempengaruhi sumsum tulang dan mengubah
komposisi sel darah
- hati  menyebabkan nekrosis sentral dan sirosis hati
- ginjal  menyebabkan kerusakan pembuluh,tubulus dan
glomerulus ginjal
- sistem sel  mengakibatkan rusaknya mitokondria sel
yang menyebabkan turunnya energi sel sehingga sel dapat
mati.
PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI
 Untuk mendeteksi adanya racun : dilakukan terhadap
sampel urin, isi lambung, darah perifer, dan rambut
(dicabut dari pangkalnya).
 Untuk korban keracunan yang meninggal : bahan
pemeriksaan diambil juga dari jaringan otak dan hati,
ginjal, cairan empedu serta humor vitreus.
PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI
 Selain bahan-bahan tersebut, sebagai pembanding dapat
juga dilakukan pemeriksaan atas bahan makanan, minuman,
obat-obatan yang dicurigai. Pemeriksaan toksikologi
terhadap arsen dilakukan dengan metode kolorimetrik
maupun atomic absorption spectroscopy,
yang mendeteksi total arsen.
DOSIS PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI
 Arsen biasanya telah dapat terdeteksi dalam 2-4
jam setelah masuk secara per oral. Batasan nilai
toksik arsen dalam berbagai jaringan adalah sbb: dalam
darah 0,6–9,3 mg/L, dalam hepar 2– 20 mg/kg, dalam ginjal
0,2–70 mg/kg, dalam otak 0,2-4 mg/kg, dalam rambut atau
kuku lebih dari 1 µg/gram berat kering.
pemeriksaan toksikologi
 Pemeriksaan urin : Arsen dideteksi melalui dalam bentuk
methylated arsenic yang biasanya dapat dideteksi paling
lambat 1-3 hari, maka pengambilan sampel harus dilakukan
secepat mungkin. Penggunaan urin 24 jam lebih akurat.
Peningkatan kadar arsenic dalam urin mungkin saja terjadi
setelah mengkonsumsi seafood.
pemeriksaan toksikologi
 Pemeriksaan darah : Pemeriksaan serologis : Pemeriksaan
kadar arsenic dalam darah jarang digunakan karena waktu
paruhnya yang sangat singkat (kira-kira 2 jam). Kadar
arsenic dalam serum hanya dapat didteksi dalam beberapa
jam pertama setelah pajanan. Kadarnya dalam darah
sangat tergantung pada diet sehari-hari dan lingkungan
sekitar. Pada komunitas dengan kadar arsen normal pada
air minumnya. Konsentrasi arsen dalam serum antara 3-5
µg/L. sedangkan pada komunitas dengan kadar arsen 393
µg/L. pada pemeriksaan darah lengkap bisa didapatkan
gambaran anemia hemolitik.
 Pemeriksaan rambut dan kuku : arsen disimpan secara
selektif di jaringan ektodermal, terutama di jaringan
keratin kuku dan rambut. Kadar arsen kurang dari 0,1
mg/100 gram rambut umumnya tidak punya makna. Kadar
sebesar itu dapat terjadi akibat akumulasi arsen pada
paparan subklinik pada orang normal, misalnya dari air,
debu atau bahan kosmetik. Arsen dapat dideteksi pada
rambut dan kuku dalam jumlah signifikan hanya 30 jam
setelah paparan.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
TOKSIKOLOGI SENYAWA ARSEN

Hasil :
 Warna yang terbentuk pada tembaga :
 Ungu hitam :Antimony
 Hitam pucat :Arsenik
 Hitam berkilau :Bismuth
 Silver :Merckuri
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
TOKSIKOLOGI SENYAWA ARSEN

 Selenium dan tellurium juga dapat menghasilkan deposit


yang gelap, sedangkan konsentrasi tinggi sulfur dapat
menimbulkan bintik-bintik pada tembaga.
 Estimasi konsentrasi arsen dalam sampel dapat dilihat
dengan membandingkan deposit yang ada pada tembaga
dengan yang didapat dari larutan yang mengandung
konsentrasi elemen yang diketahui.
TERIM KASIH 

You might also like