Professional Documents
Culture Documents
TERHADAP ANAK
Pembimbing:
dr. Daniel Umar, SH, Sp.F
PENDAHULUAN
•Praktik-praktik budaya
•Kemiskinan dalam
yang merugikan anak •Penderita gangguan
masyarakat dan tekanan
•Dibesarkan dengan penga perkembangan, menderita
nilai materialistis
niayaan penyebab penyakit kronis
•Kondisi sosial ekonomi
•Gangguan mental disebabkan ketergantungan
yang rendah
•Belum mencapai anak kepada lingkungannya
•Adanya anggapan orang
kematangan fisik, emosi •Perilaku menyimpang pada
tua bahwa anak adalah
maupun sosial anak.
milik orang tua sendiri
•Pecandu minuman keras
dan obat
• Moore dan Parton faktor individual dan
faktor struktur sosial
• Richard J. Gelles kombinasi dari berbagai
faktor personal, sosial dan kultural
Faktor utama penyebab kekerasan
terhadap anak
Pewarisan Kekerasan Antar Generasi
Stress Sosial
Struktur Keluarga
Pewarisan Kekerasan Antar Generasi
• Dari orang tua dan ketika tumbuh menjadi
dewasa mereka melakukan kekerasan kepada
anaknya
• Anak-anak yang mengalami kekerasan mungkin
menerima perilaku ini sebagai model perilaku
mereka sendiri sebagai orang tua
• Anak yang yakin bahwa perilaku buruk dan layak
mendapat tindakan kekerasan akan lebih sering
menjadi orang tua yang memperlakukan anaknya
secara salah
Stress Sosial
• Pengangguran
• Penyakit
• Kondisi perumahan yang buruk
• Ukuran kelurga besar dari rata-rata
• Dapat juga terjadi dalam keluarga-keluarga
kelas menengah dan kaya
• Penggunaan alkohol dan narkoba
Isolasi Sosial dan Keterlibatan
Masyarakat Bawah
• Orang tua cenderung terisolasi secara sosial
• Sedikit sekali orang tua bertindak keras ikut
serta dalam suatu organisasi masyarakat dan
kebanyakan mempunyai hubungan sedikit
dengan teman atau kerabat
Struktur Keluarga
• Orang tua tunggal biasanya berpendapat
lebih kecil
• Keluarga dimana baik suami atau istri
mendominasi di dalam membuat keputusan
Dampak tindak kekerasan
• Cacat tubuh permanen
• Kegagalan belajar
• Gangguan emosional bahkan dapat menjurus pada
gangguan kepribadian
• Konsep diri yang buruk dan ketidakmampuan untuk
mempercayai dan mencinta orang lain
• Pasif dan menarik diri dari lingkungan, takut membina
hubungan baru dengan orang lain
• Agresif dan kadang-kadang melak ukan tindakan kriminal,
• Menjadi penganiaya setelah dewasa
• Menggunakan obat-obatan dan alkohol
• Kematian
Penanganan Kekerasan Terhadap Anak
2) Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status
kewarganegaraan (Pasal 5).
3) Selain itu seorang anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir
dan berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam
bimbingan orang tuanya (Pasal 6).
4) Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan dan diasuh
oleh orang tuanya sendiri (Pasal 7 ayat (1)). Dal am hal karena suatu sebab
orang tua tidak dapat menjamin tumbuh kembang anak, atau anak dalam
keadaan terlantar, maka anak tersebut berhak diasuh atau diangkat sebagai
anak asuh atau anak angkat orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (Pasal 7 ayat (2).
5) Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan social
sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial (Pasal 8).
10) Setiap anak dalam masa pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain
manapun yang bertanggung jawab atas pengasuhan, berhak
mendapat perlindungan dari perlakuan diskriminasi, eksploitasi,
penelantaran, kekejaman, kekerasan, penganiayaan, ketidakadilan,
dan perlakuan salah lainnya (Pasal 13 ayat (1)), dalam hal orang tua,
wali, atau pengasuh anak dalam melakukan segala bentuk perlakuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka pelaku dikenakan
pemberatan hukuman (Pasal 13 ayat (2)).
11) Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali
jika ada alasan dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan
bahwa pemisahan itu adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan
merupakan pertimbangan terakhir (Pasal 14).
12)Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari penyalahgunaan dalam
kegiatan politik, pelibatan dalam sengketa bersenjata, pelibatan dalam
kerusuhan sosial, pelibatan dalam masalah yang mengandung kekerasan,
dan pelibatan dalam peperangan (Pasal 15).
Perlindungan Anak
Kekejaman, Kekerasan,
Diskriminasi
Penganiayaan
Kepastian Hukum
Kemanfaatan
Keadilan
Pasal 80 UU No. 23 Tahun
2002
Dalam
Pidana hal ditambah
anak sebagaimana dimaksud
sepertiga daridalam ayat
ketentuan
(1) luka berat, dimaksud
sebagaimana maka pelaku dipidana
dalam ayat dengan
(1), ayatpidana
(2),dan
penjara
ayat (3)paling lama 5yang
apabila tahunmelakukan
dan/atau denda paling
penganiayaan
banyak
tersebutRp 100.000.000.
orang tuanya.
Pasal 80 UU No. 35 Tahun
2014
Setiap
Dalam Orang
hal Anakyang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud sebagaimana
pada ayat (2)
dimaksud
mati, maka dalam Pasal
pelaku 76 C, dipidana
dipidana dengan penjara
dengan pidana pidana
penjara paling
paling lama 15lama
tahun3 tahun 6 bulan
dan/atau dan/atau
denda denda
paling banyak
paling banyak Rp 72.000.000.
Rp 3.000.000.000.
Penganiayaan
Dengan dihukum
penganiayaan dengan merusak
disamakan hukumankesehatan
penjara
selama-lamamya
orang dua tahun delapan bulan atau
dengan sengaja
denda sebanyak-banyaknya Rp 4.500.
Setiap anggota
anggota Polri
anggotaPolri
Polri dalam
wajib wajib melaksanakan
menolak
memegang tugas yang
perintah teguh
atasan dan
garis
wewenangnya dantidak
komando norma
melanggar bolehdan
mematuhi
hukum terpengaruh
jenjang oleh istri/suami,
untuk itukewenangan,
anggota tersebut
dan
anak, dan berdasarkan
bertindak
wajib orang-orang
mendapatkan lain yang
perlindungan
aturan danmasih
hukum. terikat
tata cara yanghubungan
berlaku.
keluarga atau pihak lain yang tidak ada hubungannya
dengan kedinasan.
Setiap atasan
anggota
tidakPolri
dibenarkan
dalammemberikan
melaksanakanperintah
perintah
yang
bertentangan
kedinasan tidak
dengan dibenarkan
norma hukummelampaui
yang berlakubatasdan
wajib
kewenangannya
bertanggung jawab dan atas pelaksanaan
wajib menyampaikan
perintah yang
diberikan
pertanggungjawaban
kepada anggota
tugasnya
bawahannya.
kepada atasan langsung.
Aspek Kepastian, Kemanfaatan
dan Keadilan Hukum
Kepastian hukum
(Rechtzekerheit)
Kemanfaatan
(Zweckmassigkeit)
Keadilan
(Gerechtigheit)
Pasal 80 Undang-Undang No.23 Tahun
2002 tentang Perlindungan Anak