Professional Documents
Culture Documents
1. Mencegah perdarahan pascapersalinan yang disebabkan oleh atonia uteri (tidak adanya
kontraksi uterus)
a) Pencegahan perdarahan pascapersalinan dilakukan pada tahap paling dini
b) Setiap pertolongan persalinan harus menerapkan upaya pencegahan perdarahan
pascapersalinan diantaranya: manipulasi minimal proses persalinan,
penatalaksanaan aktif kala III dan pengamatan dengan seksama terhadap kontraksi
uterus pascapersalinan.
c) Upaya rujukan obstetrik dimulai dari pengenalan dini terhadap persalinan patologis
dan dilakukan saat ibu masih dalam kondisi yang optimal.
2. Laserasi (robekan jalan lahir)/Episiotomi (tindakan memperlebar jalan lahir dengan
menggunting perineum)
a) Dengan paradigma pencegahan, episiotomi tidak lagi dilakukan secara rutin.
Lanjutan…
b) Dilakukan perasat khusus yaitu penolong persalinan akan mengatur ekspulsi kepala,
bahu dan seluruh tubuh bayi untuk mencegah laserasi atau hanya terjadi robekan
minimal pada perineum.
3. Retensio Plasenta (tidak lepasnya plasenta setelah 30 menit bayi lahir)
a) Penatalaksanaan aktif kala tiga dilakukan untuk mencegah perdarahan, mempercepat
proses pelepasan plasenta dan melahirkan plasenta, dengan pemberian uterotonika
segera setelah bayi lahir dan melakukan penegangan tali pusat terkendali.
4. Partus Lama (persalinan yang berlangsung lebih dari 24 jam pada primigravida atau lebih
dari 18 jam pada multigravida).
a) Asuhan persalinan normal untuk mencegah partus lama dengan mengandalkan
partograf untuk memantau kondisi ibu dan janin serta kemajuan proses persalinan
b) Dukungan suami atau kerabat diharapkan dapat memberikan rasa tenang dan aman
selama proses persalinan berlangsung.
Lanjutan…
c) Pendampingan diharapkan dapat mendukung kelancaran proses persalinan,
menjalin kebersamaan, berbagi tanggung jawab antara penolong dan keluarga klien.
5. Asfiksia Bayi Baru Lahir Pencegahan Asfiksia pada BBL dilakukan melalui upaya
pengenalan penanganan sedini mungkin misalnya:
a) Memantau secara baik dan teratur denyut jantung janin selama proses persalinan.
b) Mengatur posisi tubuh untuk memberi rasa nyaman bagi ibu dan mencegah
gangguan sirkulasi utero plasenta terhadap bayi.
c) Tehnik meneran dan bernafas yang menguntungkan bagi ibu dan bayi.
Bila terjadi asfiksia maka dilakukan:
a. Menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat
b. Menempatkan bayi dalam posisi yang tepat
c. Penghisapan lendir secara benar
d) Memberikan rangsangan taktil dan melakukan pernafasan buatan (bila perlu)
Tahapan Asuhan Persalinan Normal terdiri 60
Langkah :
SEKIAN
TERIMA KASIH