You are on page 1of 25

PENGARUH SUHU TERHADAP

AKTIFITAS ENZIM
Kelompok 6
1. Anne Nailul Aziz
(150331600203)
2. Nuchrurita Rosida
(150331600642)
3. Eka Puspita K.S
(150331601003)
4. Ichda Ziana
(150331601412)
OFFERING B PENDIDIKAN KIMIA
2015
PENGARUH SUHU
TERHADAP AKTIVITAS
Tujuan
Tujuan Percobaan
Percobaan Latar
Latar Belakang
Belakang

ENZIM
Prinsip
Prinsip Percobaan
Percobaan Metode
Metode dan
dan analisis
analisis
prosedur
prosedur

Data
Data Pengamatan
Pengamatan Analisis
Analisis Data
Data

Pembahasan
Pembahasan Kesimpulan
Kesimpulan
Tujuan Percobaan

Menentukan suhu optimum terhadap aktivitas


enzim katalase yang diperoleh dari jus wortel
segar.
Latar Belakang
• Enzim adalah sekelompok protein yang berfungsi
sebagai katalisator untuk berbagai reaksi kimia
dalam system bologis.
• Enzim bekerja dengan cara menempel pada
permukaan molekul zat-zat yang bereaksi,
dengan demikian mempercepart proses reaksi.
• Aktifitas enzim didefinisikan sebagai banyaknya
produk yang terbentuk per menit per mL enzim
dalam percobaan pada kondisi tertentu
• Aktifitas enzim dipengaruhi oleh beberapa
factor, seperti: konsentrasi enzim, konsentrasi
substrat, suhu, pH, inhibitor.
Latar Belakang
Terjadinya penurunan aktifitas enzim dapat dilihat dari
hasil hidrolisis substrat yang dikatalis. Pada kasus ini
digunakan enzim katalase yang terdapat pada wortel.
Enzim ini akan mengkatalisis reaksi penguraian hidrogen
peroksida menjadi air dan gas oksigen. Untuk mengetahui
aktifitas enzim secara kualitatif digunakan tinggi
gelembung yang terbentuk sebagai representasi jumlah
oksigen yang terbentuk dalam reaksi.
Dalam kehidupan sehari-hari reaksi akan dimodifikasi
sedemikian rupa agar membutuhkan energi seminimal
mungkin untuk menghasilkan produk sebanyak mungkin.
Seluruh reaksi kimia yang berlangsung didalam sel
memerlukan jasa enzim. Berbagai reaksi kimia yang
dikendalikan oleh enzim antara lain respirasi, pertumbuhan,
perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, penvcernaan,
fiksasi nitrogen, pembentukan urin.
Prinsip
Percobaan
Kemudian Tinggi gelembung yang
direaksikan terbentuk menjadi
dengan representasi jumlah
hidrogen oksigen yang terbentuk
peroksida

Enzim katalase Katalase akan


pada wortel yang mengkatalase
telah diblender reaksi penguraian
diuji dalam hidrogen peroksida
berbagai menjadi air dan
keadaan suhu oksigen
Metode
WORTE
WORTE Penelitian
LL Semua alat yang akan digunakan untuk praktikum dicuci, dan diambil 8 tabung
Semua alat yang akan digunakan untuk praktikum dicuci, dan diambil 8 tabung
reaksi
reaksi yang
yang mempunyai
mempunyai ukuran
ukuran sama
sama masing-masing
masing-masing diberi
diberi kode
kode A,
A, B,
B, C,
C, dan
dan D
D

Wortel
Wortel segar
segar yang
yang telah
telah diblender
diblender hingga
hingga halus
halus dan
dan disaring
disaring dimasukkan
dimasukkan kedalam
kedalam 44
tabung
tabung yang
yang berkode
berkode A-D
A-D masing-masing
masing-masing mencapai
mencapai 22 cm
cm dari
dari dasar
dasar tabung.
tabung.

Larutan
Larutan H H22O
O22 3%
3% sebanyak
sebanyak 33 mL mL dimasukkan
dimasukkan kedalam
kedalam 44 buah
buah tabung
tabung reaksi
reaksi yang
yang
berbeda
berbeda
88 gelas
gelas kimia
kimia di di set
set 44 tabung
tabung berisi
berisi jus
jus wortel
wortel berkode
berkode A-D
A-D dan
dan 44 tabung
tabung lain
lain berisi
berisi
H O 3% dan diberi label A-D. tabung A dimasukkan dalam wadah
H22O22 3% dan diberi label A-D. tabung A dimasukkan dalam wadah yang berisi yang berisi
hancuran
hancuran es, es, tabung
tabung B B dimasukkan
dimasukkan dalam
dalam wadah
wadah yang
yang berisi
berisi air,
air, tabung
tabung C C
dimasukkan
dimasukkan dalamdalam hothot plate
plate dengan
dengan suhu
suhu 37-38°C,
37-38°C, sedangkan
sedangkan gelas
gelas D D dimasukkan
dimasukkan
dalam
dalam hot
hot plate
plate suhu
suhu 60-65°C.
60-65°C.
Di
Di inkubasi semua tabung
inkubasi semua tabung reaksi
reaksi selama
selama 1010 menit
menit dan
dan diukur
diukur suhu
suhu masing-masing
masing-masing
gelas.
gelas.
Dituangkan
Dituangkan tabung
tabung yangyang berisi
berisi H
H22O
O22 kedalam
kedalam tabung
tabung yang
yang berisi
berisi jus
jus wortel
wortel pada
pada
suhu
suhu yang
yang sama.
sama. Diaduk
Diaduk dan
dan dicatat
dicatat waktu
waktu mulainya
mulainya reaksi.
reaksi. Serta
Serta diamati
diamati saat
saat
pembentukan
pembentukan gelembung
gelembung
Diukur
Diukur tinggi
tinggi gelembung
gelembung yang yang terbentuk
terbentuk setiap
setiap 0,5
0,5 menit
menit hingga
hingga tinggi
tinggi gelembung
gelembung
konstan.
konstan.
HASI
HASI
• Dicuci agar tidak terkontaminasi zat-zat lain yang dapat
mempengaruhi hasil percobaan

• Diberi kode (A, B, C, D) dari 4 tabung reaksi, karena dalam


percobaan ini masing-masing tabung diberi perlakuan yang
berbeda (sebagai variabel bebas)

• Digunakan 4 tabung reaksi yang memiliki ukuran sama, karena


diameter tabung dalam percobaan ini digunakan sebagai
variabel kontrol. Jadi harus dibuat sama untuk dapat mengamati
banyaknya gas oksigen yang terbentuk dari penguraian H2O2
• Jus wortel digunakan sebagai sumber enzim katalase. Jus wortel
yang digunakan harus segar, karena jika tidak segar mudah
teroksidasi oleh karena itu pembuatan jus dilakukan sesaat
sebelum praktikum.

• Wortel yang digunakan dalam bentuk jus wortel segar bertujuan


untuk memperluas bidang sentuh enzim katalase dalam wortel
dengan H2O2 agar bertumbukan sehingga semakin cepat
bereaksi.

• Setinggi 2 cm agar memudahkan dalam mengamati tingginya


gelembung oksigen yang terbentuk.
Larutan H2O2 3% berfungsi sebagai substrat yang nantinya
dirombak oleh enzim katalase dari jus wortel menjadi O2 dan H2O.

Persamaan reaksi yang terjadi:


Enzim katalase
2 H2O2 (aq) 2H2O(l) + O2(g)
  Untuk mengetahui pengaruh suhu dalam mengkatalis
penguraian H2O2
Diinkubasi untuk memberikan keadaan suhu yang di
inginkan pada enzim, yang nantinya dapat menentukan
pengaruh suhu pada aktifitas enzim.
• Untuk mengetahui aktivitas enzim katalase dalam mengkatalis
penguraian H2O2 menjadi O2 dan H2O pada suhu yang berbeda.
penguraian H2O2 ditandai dengan terbentuknya gelembung
oksigen.

• Diukur ketinggian gelembung oksigen yang dihasilkan untuk


mengetahui bagaimana kecepatan reaksi yang terjadi dan
menunjukkan keefektifan pada enzim katalase dalam
mengkatalisis penguraian H2O2.
• Untuk dapat membuat kurva hubungan waktu dengan tinggi
gelembung untuk masing-masing suhu, sehingga dapat
mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim katalase
dalam mengakatalis penguraian H2O2.

• Untuk mengetahui aktivitas enzim katalase pada suhu-suhu


tertentu yang dilakukan dalam percobaan yang diukur setiap 0,5
menit pada masing-masing tabung dan menunjukkan kecepatan
terbentuknya gelembung.
DATA PENGAMATAN

Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi


Tinggi
gelembu gelembu gelembu gelembu
gelembu
Suhu Pembentukan ng ng ng ng
No. ng
gelembung setelah setelah setelah setelah
setelah
0,5 1,5 2,0 2,5
1,0 menit
menit menit menit menit

A 7 Lambat 2,7 cm 1,8 cm 1,5 cm 0,5 cm 0,1 cm

B 27,5 Cepat 6 cm 5 cm 5 cm 2,5 cm 1,5 cm

C 38 Sangat cepat 7 cm 6,5 cm 5,5 cm 3 cm 1,5 cm

D 65 Sangat lambat 0,5 cm 0,5 cm 0,5 cm 0,1 cm 0,1 cm


HASIL PENGAMATAN

✘  TABUNG A
Pada suhu 6 dihasilkan gelembung gas oksigen yang
semakin menurunketinggiannnya seiring dengan
bertambahnya waktu. Pembentukan gelembung gas
oksigen dikatakan lamban yang menunjukkan aktivitas
enzim katalase rendah.
TABUNG B
Pada suhu 28 dihasilkan gelembung gas oksigen dengan
cepat dan menurun ketinggiannnya seiring dengan
bertambahnya waktu. Pembentukan gelembung oksigen
dikatakan cepat.
HASIL PENGAMATAN
✘  TABUNG C
Pada suhu 38 dihasilkan gelembung gas oksigen dengan
sangat cepat dan lebih tinggi daripada gelembung pada
suhu sebelumnya. Hal ini menunjukkan aktifitas enzim
katalase lebih tinggi.
TABUNG D
Pada suhu 65 dihasilkan gelembung gas oksigen dengan
sangat lamban dan sangat sedikit pada menit-menit
selanjutnya, gelembung gas oksigen tersisa sedikit dan
menghilang. Hal ini menunjukkan aktivitas enzim katalase
paling renda. Rendahnya aktivitas enzim katalase
disebabkan suhunya yang terlalu, sehingga enzim
mengalami denaturasi yang mengakibatkan enzim tidak
dapatmenjalankan fungsinya untuk mengkatalisis suatu
reaksi secara optimal.
ANALISA DATA

• Semakin lama waktu yang


Hubungan tinggi gelembung dengan masing-masing suhu dibutuhkan, maka kurva
8 semakin turun dapat
7 dikatakan juga bahwa
6.5 aktivitas enzim katalase
66
5.5 7°C seiring berjalannya waktu
5 5 27,5°C semakin menurun
4 38°C • Tinggi gelembung pada 4
65°C varian suhu yang diujikan
3
2.7 2.5 diperoleh tinggi maksimal
2 1.8 pada suhu 38°C sebesar 7 cm,
1.5 1.5
sehingga diperoleh suhu
0.5 0.5 0.5 0.5
0 0.1 0.1 optimum enzim katalase yaitu
0.5 1 1.5 2 2.5 38°C
• Semakin tinggi suhu (65°C)
maka aktivitas enzim semakin
menurun
• Pada suhu rendah (7°C)
aktivitas enzim bisa terhenti
ANALISA DATA

Hubungan tinggi gelembung pada menit ke-2 dengan suhu


7
6
Hubungan tinggi
gelembung dengan
5
suhu diperoleh
4
Tinggi Gelembung

puncak atau suhu


3
optimum sebesar
2
38°C
1
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Suhu°C
PEMBAHASAN

Berdasarkan grafik hubungan tinggi gelembung dengan


masing-masing suhu :
• Diperoleh puncak atau suhu optimum sebesar 38°C setinggi
7 cm, tinggi gelembung kedua pada suhu 27,5°C sebesar 6
cm, kemudian suhu 7°C sebesar 1,8 cm dan terakhir suhu
65°C sebesar 0,5 cm.
• Grafik membentuk kurva parabola dimana semakin tinggi
suhu maka tinggi gelembung meningkat akan tetapi setelah
tecapainya suhu optimum maka kurva akan turun (tinggi
gelembung menurun)
• Sehingga pada suhu 38°C aktivitas enzim katalase bekerja
secara maksimal
PEMBAHASAN
• Selain dari wortel, enzim katalase juga ditemukan pada hati
ayam. Suhu optimal katalase pada hati ayam berkisar pada
35-40°C. Hal ini berbeda dengan suhu optimum enzim
katalase dari sumber wortel yang berkisar antara 37-40°C.
Hal ini bisa terjadi karena suhu optimal enzim dipengaruhi
oleh darimana enzim tersebut berasal, namun masih
memiliki rentang suhu yang hampir sama.
• Keadaan lingkungan dan kesalahan yang mungkin dilakukan
oleh praktikkan saat melakukan praktikum juga dapat
mempengaruhi suhu optimum enzim katalase yang diperoleh
Pengaruh suhu pada
aktivitas enzim katalase
dari jus wortel

Kualitatif Kuantitatif

Mengamati kecepatan Tinggi gelembung


terbentuknya gas oksigen yang
gelembung gas oksigen dihasilkan

Gelembung gas oksigen yang terbentuk


menunjukkan hasil penguraian dari
larutan H2O2 yang dikatalisis oleh
enzim katalase

2 H2O2 (aq) Enzim


katalase
2H2O(l) + O2(g)
PEMBAHASAN
✘ Dalam

 tabungpercobaan ini, reaksi paling cepat ditunjukkan oleh
ke-3 dengan variasi suhu 38°C. dengan demikian
suhu optimum dari enzim katalase yang diekstrak dari wortel
untuk menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan gas
oksigen pada suhu 38°C. diatas jauh atau dibawah jauh dari
suhu tersebut enzim masih bekerja namun laju reaksinya
lambat bahkan cepat terhenti.
• Jika ditinjau dari satu waktu yang sama yaitu pada menit ke-2
menunjukkan gelembung gas oksigen yang dihasilkan paling
tinggi yaitu pada suhu 38. Sehingga suhu 38 merupakan
suhu optimum aktivitas enzim katalase dalam menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan O2.
• Pada suhu 65 tinggi gelembung yang dihasilkan paling
rendah. Hal ini dikarenakan pada suhu 65 enzim telah
mengalami denaturasi. Akibatnya enzim tidak dapat
menjalankan fungsinya secara optimal, sehingga laju
KESIMPULAN

• Suhu berpengaruh terhadap aktivitas enzim katalase,


dimana pada kondisi suhu di atas atau di bawah suhu
optimum, laju reaksi berjalan lambat
• Suhu optimum enzim katalase yang terdapat pada wortel
terhadap penguraian H2O2 berada di temperatur 38°C
DAFTAR PUSTAKA
Letininger. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaya.
Principles of Biochemistry. Jakarta : Erlangga
Pine, S.H., Hendrickson. J.B., Cram, D.J., dan Hammond, G.S., 1998. Kimia
Organik II. Bandung: Penerbit ITB
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press
Simanjutak, MT. 2003. Enzim dan Terapannya. Institut Pertanian Bogor :
Bogor
Soewoto, Hafiz. 2000. Biokimia Eksperimen Laboratorium. Jakarta : Widya
Medika
Tim Dosen KBK Biokimia. 2018. Petunjuk Praktikum Biokimia. Malang:
Universitas negeri Malang.

You might also like