Professional Documents
Culture Documents
Penyusun
dr. Hoiriyah
Pembimbing
dr. Sri Sudewi Handayani
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan
Manggarai Selatan terdapat
128 Lansia
kualitas hidup
BAB III
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN
PENYEBAB MASALAH
Prioritas Masalah
Metode Bryant
Metode Matematik
Scoring Technique
PAHO
Metode MCUA
(Multiple Criteria
Utility Assessment)
BAB III
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN
PENYEBAB MASALAH
Prioritas Masalah:
Prevalensi hipertensi didunia sebanyak 40%. Di DKI prevalensi hipertensi 20%. Di
wilayah kerja Puskesmas Manggarai Selatan hipertensi menduduki peringkat Tidak Terlaksananya Deteksi
pertama jumlah kunjungan terbanyak ditahun 2017 sebanyak 6.577 kali kunjungan. Dini Gangguan Kognitif Pada
Pasien Lansia dengan
Usia lanjut dan hipertensi merupakan faktor risiko penyebab gangguan kognitif, Hipertensi
dimana jika seseorang terkena gangguan kognitif maka kualitas hidupnya akan
menurun.
Di Puskesmas Manggarai Selatan tidak ditemukan data baik manual maupun elektronik
mengenai jumlah penderita gangguan fungsi kognitif.
BAB III
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN
PENYEBAB MASALAH
Metode MCUA
Waktu penerapan
sampai masalah Ketersediaan sumber
Mudah dilaksanakan. Murah biayanya.
terpecahkan tidak daya.
lama.
BAB IV
MENETAPKAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH
Tidak ada alokasi dana khusus untuk deteksi dini Saran membuat anggaran alokasi dana khusus untuk
gangguan kognitif melaksanakan deteksi dini gangguan kognitif
Tidak adanya tempat dan waktu khusus untuk deteksi Tempat dan waktu bias diadakan bersamaan dengan
dini gangguan kognitif program lain puskesmas ex. Prolanis dan Posyandu Lansia
BAB IV
MENETAPKAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH
1 Kurangnya SDM Deteksi dini diadakan bersamaan den Melakukan deteksi dini gangguan kognitif pasien
gan program lain di puskesmas ex. lansia dengan hipertensi menggunakan MMSE pada
Prolanis dan Posyandu Lansia acara prolanis.
2 Tidak adanya tempat dan waktu khusus Deteksi dini diadakan bersamaan den Melakukan deteksi dini gangguan kognitif pasien
untuk deteksi dini gangguan kognitif gan program lain di puskesmas ex. lansia dengan hipertensi menggunakan MMSE pada a
Prolanis dan Posyandu Lansia cara prolanis.
3 Tidak adanya alokasi dana khusus untuk Saran membuat anggaran alokasi Memberikan saran kepada Kepala Puskesmas Kelurah
deteksi dini gangguan kognitif dana untuk khusus untuk deteksi an Manggarai Selatan untuk mengalokasikan dana
dini gangguan kognitif. untuk kegiatan deteksi dini gangguan kognitif.
BAB IV
MENETAPKAN ALTERNATIF CARA PEMECAHAN MASALAH
4.4.Timeline (GanttChart)
Bulan
No. Kegiatan
1 2 3 4
1. Perencanaan
Identifikasi kasus di puskesmas
Penetapan kasus yang akan diint
ervensi
Identifikasi faktor penyebab
Perencanaan intervensi
2. Pelaksanaan
Mengadakan pengecekan MMS
E
3. Evaluasi
Memberikan edukasi senam ota
k pada pasien prolanis
4. Pengolahan data
Pengolahan data MMSE
BAB V
HASIL FOLLOW UP
Hasil MMSE.
0%
45%
55%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Hasil Fishbone
Kurangnya SDM
Alternatif Pemecahan Masalah
Area Masalah Tidak adanya alokasi dana khusus untuk
Deteksi dini diadakan bersamaan dengan
melakukan deteksi dini gangguan kognitif
“Tidak Terlaksananya Deteksi Dini Gangguan program lain di puskesmas ex. Prolanis dan
pada pasien lansia dengan hipertensi
Kognitif Pada Pasien Lansia dengan Posyandu Lansia
Hipertensi” Tidak adanya tempat dan waktu khusus
Saran membuat anggaran alokasi dana untuk
untuk melakukan deteksi dini gangguan
khusus untuk deteksi dini gangguan kognitif.
kognitif pada pasien lansia dengan hipertensi
Hasil Follow UP
a. Perbandingan jenis kelamin pada pasien prolanis puskesmas manggarai
selatan didapatkan bahwa jumlah wanita lebih tinggi daripada laki-laki.
b. Sebaran umur terbanyak pada pasien prolanis puskesmas manggarai
Intervensi selatan yaitu pada rentang 61-70 tahun.
Melakukan deteksi dini gangguan kognitif c. Pendidikan terakhir dari pasien prolanis puskesmas manggarai selatan
pasien lansia dengan hipertensi menggunakan terbanyak SMA.
MMSE pada acara prolanis d. Hasil MMSE peserta prolanis secara keseluruhan yaitu:
1. Normal 55%
2. Probable 45%
3. Definite 0%
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
– Badan Pusat Statistik. Data Statistik Indonesia:Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin,Provinsi, dan Kabupaten/kota. 2010.
– Nehlig, A. Is Caffeine a Cognitive Enhancer?.Journal of Alzheimer Disease 20:S85-S94.2010.
– Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL, et al. Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood P
ressure. Hypertension. 2003; 42: 1206–52.
– Cowley AW Jr. The genetic dissection of essential hypertension. Nat Rev Genet. 2006 Nov; 7(11):829–40. [PMID: 17033627].
– Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo JL et al. The eighth report of the joint national comimitte on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pr
essure. Diunduh dari http://www.nhlbi.nih.gov/files/docs/guidel ines/jnc7full.pdf, 7 November 2014.
– Brashers VL. Aplikasi klinis patofisiologi: pemeriksaan dan manajemen. Jakarta: EGC; 2007. h.1-7.
– World Health Organization (WHO). A Global Brief on Hypertension: Silent Killer, Global Public Health Crisis [Internet]. 2013 [diakses pada 15 Maret 2018]. Tersedia dari: http://chronicconditio
ns.thehealthwell.info/search-results/global-brief-hypertension-silent-killer-global-public-health-crisis?source=relatedblock
– Setiawan, Zamhir. Karakteristik sosiodemografi sebagai faktor resiko hipertensi studi ekologi di pulau Jawa tahun 2004 [Tesis].Jakarta: Program Studi Epidemiologi Program Pasca Sarjana FKM
-UI; 2006.
– Hasurungan, JA.Faktor-faktor yang berhubungan dengan hipertensi pada lansia di Kota Depok tahun 2002 [Tesis]. Jakarta:Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2002.
– Thomas M. Habermann, , Amit K. Ghosh. Mayo Clinic Internal Medicine Concise Textbook. 1st edition. Canada: Mayo Foundation for Medical Education and Research: 2008.
– Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular Departemen Kesehatan RI. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. 2006.
– Norman M. Kaplan. Kaplan's Clinical Hypertension 9th edition. Philadelphia, USA: Lippincott Williams & Wilkins: 2006.
– Horacio J, Nicolaos E. Sodium and Potassium in the Pathogenesis of Hypertension. N Engl J Med 2007; 356: 1966-78.
– Rahajeng E, Tuminah S. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia: 2009; 59 (12): 580-7.
– Kasper, Braunwald, Fauci, et al. Harrison’s principles of internal medicine 17th edition. New York: McGrawHill: 2008.
– Kenning I, Kerandi H, Luehr D, Margolis K, O’Connor P, Pereira C, Schlichte A, Woolley T. Institute for Clinical Systems Improvement. Hypertension Diagnosis and Treatment. Updated Novemb
er 2014.
– James PA, Oparil S, Carter BL et al. 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults Report From the Panel Members Appointed to the Eighth Joint Nation
al Committee (JNC 8). JAMA: 2013.
– Basuki B, Setianto B. Age, body posture, daily working load – past antihypertensive drugs and risk of hypertension: a rural Indonesia study. Med J Indon. 2001; 10(1): 29-33.
– Kaplan NM. Clinical hypertension. 8th ed. Lippincott: Williams & Wilkins; 2002.
– Sharp S, Aarsland D, Day S, Sonnesyn H, Ballard C. Hypertension is a potential risk factor for vascular dementia: systemic review. International Journal of Geriatric Psychiatry. 2011;26(7):661-9.
– Riset Kesehatan Dasar Nasional. 2007. Tersedia pada: http://www.who.int/cardiovascular_diseases/publications/global_brief_hypertension/e n/
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI
MMSE