Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1. Jangan pindahkan atau mengubah posisi korban, terutama bila luka karena jatuh atau jatuh
dari ketinggian. Memindahkan atau mengubah posisi korban hanya boleh dilakukan bila
tindakan untuk menyelamatkan dari bahaya lainnya.
2. Bertindak dengan cepat bila korban mengalami pendarahan, syok, kesulitan bernapas, atau
luka bakar.
3. Jangan beri cairan apapun pada korban yang tidak sadarkan diri atau setengah sadar. Cairan
dapat masuk ke saluran pernapasan dan mengakibatkan gangguan pernapasan pada
korban.
4. Jangan berikan alkohol pada penderita yang mengalami luka parah.
TEKNIK PEMINDAHAN DARURAT
• Teknik Clothing Drag : First Aider menggenggam pakaian korban di bagian leher, sementara
memeluk kepala korban di lengan bawahnya. Dengan membungkuk ke bawah, dengan
punggung lurus, penolong pertama berjalan mundur
• Teknik Blanket Drag : First aider (penolong) menempatkan korban ke selimut dan menarik
selimut.
Penolong menempatkan selimut sepanjang sumbu panjang tubuh
Penolong memiringkan tubuh korban kemudian meletakkan selimut dari bawah korban
Penolong membungkus korban dengan selimut untuk melindungi korban.
Setelah menggulung kelebihan materi di kepala, penolong menggenggam gulungan dan
berjalan mundur
• Teknik Bent Arm Drag :
Penolong menyusupkan lengannya di bawah lengan korban, kemudian mengenggam pergelangan tangan
yang menempel di dada korban.
Penolong berdiri dan berjalan mundur, sebisa mungkin menjaga punggung lurus.
• Teknik Firefighter’s Drag :
Dengan menggunakan pembalut segitiga, penolong mengikat pergelangan tangan korban bersama-
sama.
Kemudian pada posisi merangkak, penolong meletakkan pergelangan tangan korban ke bahu
penolong kemudian menarik korban.
KASUS-KASUS KECELAKAAN KERJA &
PENANGANAN PERTOLONGAN PERTAMA
1. PENANGANAN PERDARAHAN
• Perdarahan dapat terjadi akibat terkena benda tajam. Banyaknya perdarahan tergantung dari
lokasi luka, dalam, dan luas luka.
• Hentikan perdarahan dengan menekan langsung luka atau daerah sekitar luka menggunakan
tangan yang memakai sarung tangan hingga di dapatkan bantalan atau perban untuk
dibebatkan di atas luka. Lakukan penekanan secara terus menerus + 10 menit hingga
perdarahan berhenti.
• Bila setelah lama penekanan perdarahan belum berhenti, kemungkinan luka terkena
pembuluh darah arteri. Tetap di tekan area luka kemudian angkat daerah yang terluka lebih
tinggi dari posisi jantung. Namun, bila dicurigai ada patah tulang atau cedera sendi jangan
dilakukan. Segera di bawa ke dokter.
2. PENANGANAN SINKOP
• Sinkop ( pingsan ) merupakan penurunan kesadaran karena menurunnya perfusi
oksigen ke otak. Dapat disebabkan oleh adanya luka parah, akibat gangguan di
jantung, atau psikogenik.
• Gejala awal terjadinya sinkop biasanya termasuk :
- Perilaku kebingungan dan tidak terarah
- Kulit pucat dan/atau terasa dingin sekali
- Denyut jantung bisa normal, pelan atau cukup cepat
- Kehausan dan kering di mulut
• Gejala lanjut dari sinkop bisa menjadi petanda keadaan syok seperti:
- Tekanan darah rendah atau tidak bisa dibaca atau denyut jantung yang cepat,
tidak tetap atau tidak bisa dibaca
- Warna kulit berubah menjadi kebiruan atau keunguan
- Mata membelalak
- Pingsan atau tidak sadar
- Pernapasan yang tidak teratur, tersengal-sengal
• Penanganan :
- Usahakan untuk membaringkan dan menempatkan kakinya pada posisi yang
lebih tinggi daripada kepala, kecuali apabila terdapat luka di kepalanya.
- Selimuti tubuhnya agar hangat, tetapi jangan sampai terlalu panas untuknya.
- Berikan minuman gula kepada penderita apabila penderita dalam keadaan
benar-benar sadar.
- lakukan CPR bila jantung berhenti berdenyut atau berhenti bernapas.
• Bila korban mengalami gangguan napas atau
henti nafas, lakukan :
LDR ( Lihat, Dengar, Rasakan
hembusan napas korban.
Segera cari bantuan/ telepon
Ambulance
Melakukan pemeriksaan jalan napas,
apakah ada sumbatan jalan napas/tidak
( suara mengorok/ tambahan suara
ketika menarik napas)
Bebaskan jalan napas dengan menarik
lidah ke luar, mengeluarkan benda asing
dari dalam mulut bila ada ( gunakan dua
jari )
• Henti Napas & Henti Jantung
Denyut jantung dapat di cek di arteri carotis,
dengan meraba sekitar dua jari dari tengah leher atau
di arteri radialis di pergelangan tangan yang searah
jempol tangan. Bila tidak berdenyut mulailah
melakukan CPR
- Baringkan penderita dengan posisi terlentang, jaga
agar mulut penderita tetap terbuka dengan cara
menguakkan rahang selama nanti dilakukan bantuan
pernapasan mulut ke mulut ( mouth to mouth ).
- Lakukan pijat jantung letakkan kedua telapak
tangan posisi saling menumpuk di tengah dada antara
kedua puting susu, tekan dengan telapak tangan bagian
bawah sedalam 5 cm, posisi lengan tegak lurus, ditekan
sebanyak 30x lanjut 2x napas buatan.
Rasio 30:2.
3. PENANGANAN TERSEDAK