Professional Documents
Culture Documents
Pengertian
Gangguan klinis dimana PH kurang dari 7,35 dan
tekanan parsial karbondioksida arteri (PaCO2)
lebih besar dari 42 mmHg. Kondisi ini terjadi akibat
tidak adekuatnya ekskresi CO2 dengan tidak
adekuatnya ventilasi (Smeltzer, 2001).
Henti Napas (Respiratory Arrest)
Henti Napas primer (respiratory arrest) dapat
disebabkan oleh banyak hal,misalnya serangan
stroke, keracunan obat, tenggelam, inhalasi
asap/uap/gas, obstruksi jalan napas oleh benda
asing, tersengat listrik, tersambar petir,
seranganinfark jantung, radang epiglottis, tercekik
(suffocation), trauma dan lain-lain (Latief dkk,
2009).
Klasifikasi
Asidosis Respiratori Akut.
Terjadi jika komponen ginjal belum berjalan dan
HCO3- masih dalam keadaan normal.
Asidosis Respiratorik Kronis.
Jika kompensasi ginjal telah berjalan dan HCO3-
telah meningkat.
Etilologi
Hambatan Pada Pusat Pernafasan Di Medula
Oblongata.
Gangguan Otot-Otot Pernafasan Dan Dinding
Dada
Gangguan Pertukaran Gas
Obstruksi Saluran Nafas Atas Yang Akut
Hipofentilasi Dihubungkan Dengan Penurunan Fungsi
Pusat Pernafasan
Manifestasi Klinis
Hiperkapnea mendadak
Peningkatan akut pada PaCO2 hingga mencapai
60 mmHg atau lebih
sindrom metabolic otak
Retensi O2
Hiperkalemia
Pemeriksaan Penunjang
BGA
• pH arteri : menurun, kurang dari 7,35-7,45
• HCO3 : Normal 24-28 mEq/L
• asam laktat : meningkat
• bikarbonat : normal atau meningkat, lebih besar dari 26
mEq/L
• PO2 : normal atau menurun
• O2 : Tidak Lebih 3L/menit
• PaCO2 : meningkat, > 45 mmHg
EKG
Pathway
Penatalaksanaan
Perbaiki ventilasi pernafasan
Pantau TTV
Jaga keadekuatan hidrasi
Berikan oksigenasi yang adekuat
Monitor intake dan output cairan
Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Data demografi 1. Ketidakefektifan perfusi jaringan
2. Gejala cerebral b.d Gangguan transport 02
3. Riwayat penyakit melalui alveoli dan membran kapiler
4. Pemeriksaan fisik 2. Ketidakefektifan pola nafas b.d
hiperventilasi dan kelelahan otot
3. Gangguan pertukaran gas b.d
ketidakseimbangan perfusi ventilasi
Intervensi
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan 1. Intrakranial Pressure (ICP) Monitoring
cerebral (Monitor tekananintrakranial)
2. Peripheral Sensation Management
(Manajemensensasiperifer)