Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
Tressa Sugihharti
G4A016116
Pembimbing:
dr. Nur Faizah, Sp.A
Akut
• Penyakit jantung
• Penyakit neurovaskular
Kontriksi Pupil
Menetap : kelainan pons, gangguan metabolik
Reaktif : kelainan medula oblongata, gangguan metabolik
Midsized Pupil
Menetap : herniasi sentral
PENEGAKAN DIGANOSIS
6. PEMERIKSAAN doll’s eye movement
U/ mengetahui gerakan bola mata yang jatuh dalam kondisi tidak sadar.
Dikontrol oleh n.kranialis (II,III,IV).
PENEGAKAN DIGANOSIS
7. PEMERIKSAAN MOTORIK
Fungsi motorik dpt memberikan informasi tetang lokasi lesi.
Hemiparesis yg disertai refleks otot abnormal – lesi kontralateral jaras kotikospial
Fenomena kortikal akibat kerusakan pada nucleus dapat menyebabkan :
• Monitor tanda peningkatak TIK (muntah proyektil, papil edema, defisit neurologi)
Penurunan kesadaran • Pemberian manitol 20% sebanyak 0,5 – 1,0 gr/KgBB selama 30 menit setip 6-8 jam
• CT-scan
akibat trauma • Pemberian naloxon sebagai antidotum jika curiga overdosis narkotika
• Pemeberian kortikosteroid – edem perifokal (tumor) – dexametason dosis 1-2 mg/kgBB
• Mengantisipasi kejang
• Berikan anti kejang
Kejang • Pungsi lumbal jika curiga infeksi
• EEG
• Koreksi elektrolit
Gangguan
• Pemberian antipiretik (paracetamol 10-15 mg/kgBB) jika
keseimbangan elektrolit demam
Algoritma penatalaksanaan anak dengan penurunan kesadaran
KOMPLIKASI
Edema otak
Syok septik
Kelainan asam basa
Hipoksia
Herniasi tentorial
Sepsis
KOMPLIKASI
• Edema otak
• Syok septik
• Kelainan asam basa
• Hipoksia
• Herniasi tentorial
• Sepsis
PROGNOSIS
Prognosis dari penurunan kesadaran tergantung pada etiologi, lamanya
penurunan kesadaran, dan tanda-tanda klinis. Penurunan kesadaran
akibat hipoksik-iskemik memberikan prognosis yang sangat buruk,
tetapi pada anak-anak dengan ensefalopati infeksius mempunyai
prognosis yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Avner JR. 2006. Altered States of Consciousness in Pediatrics in Review. 27 : 331 – 337.
Harris, S. 2010. Penatalaksanaan Pada Kesadaran Menurun dalam Updates in Neuroemergencies. FKUI.
Jakarta. Hal.1-7
Lindsay, KW dan Bone I. 2012. Coma and Impaired Conscious Level dalam Neurology and Neurosurgery
Illustrated. Churchhill Livingstone.UK.
Lumbantobing SM. 2014. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia; h. 13.
Passat J. 2006. Pediatric Neurology and Neuroemergency in Daily Practice. Jakarta : Badan Penerbit Ikatan
Dokter Anak Indonesia.
Pudjiadi AH, Hegar B , et l. 2011. Penurunan Kesadaran dalam Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak
Indonesia. Jilid II. Jakarta : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia; h. 205 – 210.
Setyabudhy, Mangunatmaja I, et al. 2013. Evaluasi Diagnosis dan Tata Laksana Penurunan Kesadaran pada
Anak. Dalam Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat. Jakarta : Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.hal.
19 – 29.
Sharma S, Kochar GS, Sankhyan N, et al. 2010. Approach to the Child with Coma . In Indian J. Pediatr. 77 :
1279 – 1287.
Sherwood L.2010. Human Physiology From Cells to System. 7th ed. Canada : Brooks/cole Cengage Learning,
hal: 167 – 169.
Swaiman KF, Ashwal S, et al. 2013. Swaiman’s Pediatric Neurology Principles and Practice. 5th ed. Vol.1. USA :
Elsevier Saunders; p. 1064-1070.
The Management of a Child (aged 0 – 18 years) with a Decreased Conscious Level. United Kingdom : The
Paediatric Accident and Emergency Research Group. [review date January 2008, cited 2018 Jan 20]. Available
from : http://www.nottingham.ac.uk/paediatric-guideline/Guideline%20algorithm.pdf.
Trihono PP, Windiastuti E et al. 2012. Kegawatan pada Bayi dan Anak. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM : Jakarta.
TERIMAKASIH