Professional Documents
Culture Documents
Yayuk K.
Cara Pembentukan feses
Proses pencernaan makanan pada manusia
melalui 2 tahap :
a. Pencernaan fisik (mekanis)
Molekul besar menjadi kecil
b. Pencernaan Kimiawi
Molekul bahan organik komplek menjadi
molekul yang lebih sederhana dengan
bantuan enzim.
• Pencernaan makanan diawali setelah
makanan masuk mulut. Dirongga mulut
makanan dipotong-potong menjadi ukuran
kecil, dikunyah lalu dibasahi oleh ludah.
Perubahan karbohidrat menjadi amilum oleh
enzym amylase.
• Dari mulut menuju oesophagus. Oleh karena
terdiri dari otot memanjang dan melingkar
maka terjadi kontraksi secara bergantian
shngga terjadi gerak peristaltik
yang mendorong makanan menuju lambung.
• Lambung menghasilkan getah lambung dari
dinding lambung. Dinding lambung tersusun
dari 3 lapisan otot. Jika dinding lambung
kontraksi maka ketiga otot bergerak secara
peristaltik mengaduk dan mencampur
makanan dan getah lambung.
Kira-kira 3 jam makanan menjadi bentuk
bubur(kim), akibat gerak peristaltik kim masuk
ke usus halus.
• Dalam usus halus proses pencernaan lemak
dan protein dituntaskan, dan hasil pencernaan
di absorbsi oleh villi (jonjot) usus halus.
• Kim yang suasananya asam merangsang
dinding usus 12 jari mengeluarkan hormon
sekretin dan kolesitokinin dan merangsang
pankreas mengeluarkan sekretnya.
• Hasil dari pencernaan kimiawi ini adalah asam
amino,glukosa, asam lemak dan gliserol.
• Pencernaan makanan dari mulut sampai ke
usus halus memerlukan waktu 4,5 jam.
Persiapan Pasien :
• Lendir
-Adanya lendir karena radang dinding usus.
Lendir diluar iritasi usus besar dan campur
baur mungkin usus kecil.
• Bau feses
Bau khas dari tinja atau feses disebabkan oleh
aktivitas bakteri. Bakteri menghasilkan
senyawa seperti indole, skatole, asam butirat
dan thiol (senyawa yang mengandung
belerang), dan juga gas hidrogen sulfida.
Asupan makanan berupa rempah-rempah
dapat menambah bau khas feses atau tinja.
Bau busuk karena protein tidak dicerna dan
dirombak oleh bakteri.
bau tengik karena perombakan lemak dengan
pelepasan asam-asam lemak.
• Darah dalam jumlah besar di dalam feses (25-50 ml)
menyebabkan terbentuknya hematin asam cukup
banyak sehingga warna feses mjd hitam atau
berwarna spt ter. Keadaan ini di sebut Melena.
• Tes untuk darah samar dgn menggunakan
orthotolidin (hematest) terlalu sensitif dan benzidin
selain terlalu sensitif jg tidak dpt digunakan untuk tes
rutin karena karsinogenik.
• Tes guaiak sering digunakan untuk mengetahui
adanya darah samar.
• Parasit (feses segar, pengapungan,
pengendapan dst)
• Sisa makanan (adanya lemak–
normal)
• Unsur seluler (sel epitel, lendir---
ada iritasi mukosa.lekosit ---ada
inflamasi)