You are on page 1of 23

PRARANCANGAN PABRIK DIETHYL PHTHLATE

DARI PHTHALIC ANHYDRIDE DAN ETHANOL


DENGAN KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN

DISUSUN OLEH :

WAHID MUCHLASON 121150060

APRIN PRATAMA LUBIS 121150072


Latar Belakang
• Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang giat melaksanakan
pembangunan di berbagai bidang. Diantaranya pembangunan di bidang industri seperti
industri kimia untuk produksi berbagai macam kebutuhan, sehingga kebutuhan bahan
baku, bahan penunjang, maupun tenaga kerja akan meningkat.
• Salah satu industri kimia yang berkembang dengan pesat adalah industri bahan polimer.
Pada proses pembuatan bahan polimer, diperlukan suatu bahan tambahan yang
disebut dengan plasticizer. Diethyl Phthalate dalam industri kimia digunakan sebagai
bahan baku plasticizer yang berfungsi untuk sintesis plastics, elastomers, dan organic
coatings. plasticizer merupakan bahan baku tambahan dalam pembuatan plastik yang
berfungsi untuk menaikkan kemampuan kerja dan fleksibilitas plastik. Penambahan
plasticizer dapat menurunkan viskositas leburan dan modulus elastisitas plastik. Di
samping itu, plasticizer juga digunakan sebagai bahan pembuatan vernis nitrocelulosa,
solvent parfum, bahan peledak, insektisida, bahan pengkilap kuku, tinta cetak, dan
bahan bakar roket.
• Dari kegunaan tersebut dapat diketahui bahwa plasticizer banyak digunakan
dalam industri polimer dan diperdagangkan cukup luas. Disamping itu
berkembangnya industri polimer menyebabkan kebutuhan Diethyl Phthalate
sebagai bahan baku meningkat
• Berdasarkan pertimbangan diatas maka dengan didirikannya pabrik ini
diharapkan akan membawa dampak yang positif antara lain mengurangi import
Diethyl Phthalate yang berarti menghemat devisa negara dan dengan harapan
dapat menjadi komiditi ekspor serta menambah lapangan pekerjaan dan
mendorong berdirinya industri – industri lainnya yang menggunakan bahan baku
Diethyl Phthalate, sehingga diharapkan dapat mewujudkan era alih teknologi
sehingga perkembangan industri akan semakin maju.
Prospek Pasar
• Data Impor dalam Negeri
Kebutuhan Diethyl Phthalate berdasarkan data impor yang
diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) ditunjukkan pada tabel 1.

(Badan Pusat Statistik, 2018)


Dari data impor pada tabel 1, diperoleh grafik sebagai berikut :

Didapatkan persamaan y = 253,7 x + 6671,4 ,dimana y adalah kebutuhan impor


Diethyl Phthalate dan x adalah tahun pabrik didirikan. Jika pabrik akan didirikan
pada tahun 2025 (tahun ke 15 dari 2011), maka x = 15 dan y = 10.476,9 ton
• Kapasitas Pabrik Diethyl Phthalate di Dunia

(LookChem, 2018), (Icis, 2015)

Jadi, berdasarkan kapasitas pabrik Diethyl Phthalate di dunia minimal


produksi yaitu 15.000 ton/tahun.
• Ketersediaan Bahan Baku
Persediaan bahan baku utama pembuatan Diethyl Phthalate yaitu Phthalic
Anhydride diperoleh dari pabrik yang ada di Indonesia PT. Petrowidada Gresik yang
memiliki kapasitas produksi 70.000 ton/tahun. Persediaan Ethanol diperoleh dari
PT. Molindo Raya Industrial Malang yang memiliki kapasitas produksi 80.000
KL/tahun. Persediaan katalis asam sulfat diperoleh dari PT. Petrokimia Gresik
dengan kapasitas produksi 1.170.000 ton/tahun. Persediaan sodium hidroksida
diperoleh dari PT. Asahimas Chemical Cilegon.

• Sasaran Pasar
Berdasarkan faktor-faktor diatas, maka akan didirikan pabrik Diethyl
Phthalate diproduksi sebesar 25.000 ton/tahun. Dengan melihat peluang pasar
global, produk tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
dan luar negeri, dan kebutuhan akan bahan tersebut pada tahun-tahun yang akan
datang semakin bertambah. Pendirian pabrik Diethyl Phthalate merupakan satu
langkah yang tepat untuk dipertimbangkan lebih lanjut.
Tinjauan Proses
Dietil phthalat merupakan hasil esterifikasi dari Ethanol dan
Phthalic Anhydride dalam fase cair. Reaksi nya adalah sebagai berikut :
C6H4O(CO)2(l) + 2 C2H5OH(l) C6H4(COOC2H5)2(l) + H2O(l)
Phthalic Anhydride + Ethanol Diethyl Phthalate + Air
Katalisator yang dipakai dalam reaksi esterifikasi pada umumnya
adalah asam kuat inorganik seperti asam klorida dan asam sulfat, tetapi
asam sulfat lebih banyak dipakai karena waktu reaksi bisa lebih cepat.
Reaksi terjadi pada kondisi operasi suhu 100℃ dan tekanan 2 atm,
dijalankan di dalam reaktor Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB).
Potensial Ekonomi
Pemilihan proses berdasarkan potensial dari segi ekonomi dinyatakan
sebagai berikut
Komponen BM (kg/kmol) Harga ($/kg)
C6H4O(CO)2 148,10 0,97
C2H5OH 46,07 0,90
C6H4(COOC2H5)2 222,24 2,00
H2O 18,01 0,00 BPS 2018
Nilai potensial ekonomi dapat dihitung dengan cara :
PE = ∑ (harga × BM)produk − ∑ (harga × BM)reaktan
= (2 × 222,24) + (0 × 18,01) − (0,97 × 148,1) – (0,9 × 46,07)
= $ 259,36 / kmol
Tinjauan Termodinamika
∆H298, ∆G298,
Komponen Cp, J/(mol.K)
J/mol J/mol
Phthalic −105,627 + 1,984 T − 3,8847.10-3 T2 +
-393.130 -329.000
Anhydride 2,8513.10-6 T3
59,342 + 3,6358.10-1 T – 1,2164.10-3 T2
Ethanol -234.810 -168.280
+ 1,8030.10-6 T3
Diethyl 125,381 + 1,5763 T - 3,4735.10-3 T2 +
-688.300 -494.000
Phthalate 3,3343.10-6 T3
92,053 – 3,9953.10-2 T – 2,1103.10-4 T2
Air -241.800 -228.600
+ 5,3469.10-7 T3
Yaws
• ΔH1
dH1= ∑ n.Cp. dT
ΔH1 = −25704,32201 J/Mol
• ΔH298
ΔH298 = ∑ (∆H298)produk − ∑ (∆H298)reaktan
= -67.350 J/mol
• ΔH2
dH2= ∑ n.Cp. dT
ΔH2 =66088,6546 J/Mol
• ∆H = ΔH1 + ∆H298 + ∆H2
J J J
= −25704,32201 − 67.350 + 66088,6546
Mol Mol Mol
= −26965,6671 J/Mol
Berdasarkan pehitungan diatas didapat nilai ∆H negatif, jadi dapat
disimpulkan bahwa reaksi berjalan secara eksotermis.
• Perubahan energi Gibbs dapat dihitung dengan persamaan :
∆G298 = ∑ (∆G298)produk − ∑ (∆G298)reaktan
= ((∆G298)DEP
+ (∆G298)air) − ((∆G298)PA + (2 × ∆G298)etanol)
= 57.040 J/mol
Sehingga dapat di hitung K298
−∆Go
K298 = exp
RT
= exp -(-57.040 J/mol/(8,314 J/mol.K.298 K))
= 9,967.109
K ∆Ho 1 1
ln =− − o (Van Ness, 2001)
Ko R T T
Sehingga didapat niai K373 = 4,2145.107
Karena harga K373 = k1/k2 besar, jadi harga k2 jauh lebih kecil bila dibandingkan
dengan harga k1 sehingga k2 dapat diabaikan dan reaksi dianggap berjalan satu arah
(irreversible).
Tinjauan Kinetika
Reaksi pembentukan Diethyl Phthalate merupakan reaksi esterifikasi orde 2.
Persamaan konstanta kecepatan reaksi ditentukan dari percobaan atau eksperimen.
Berikut ini merupakan konstanta kecepatan reaksi :
4.515,8672
15,184909−
𝐵 10 𝑇
𝑘𝜏 =2,1.10-5 – 0,0008896 C + 1,228.10-3 C
𝑀 105 .0,012058

Dimana :
𝑘𝜏 = Konstanta laju reaksi (m3/kmol.jam)
C = Persentase berat asam sulfat terhadap umpan
B/M = Perbandingan mol alkohol dengan monoester
T = Suhu (K)
• Pemilihan Reaktor
Pembuatan Diethyl Phthalate menggunakan reaktor alir tangki
berpengaduk (RATB) pada suhu 100℃ dan tekanan 2 atm. Kondisi
reaktor dibuat isotermal dengan penambahan pendingin karena reaksi
bersifat eksotermis.
• Utilitas
- Air
- Steam
- Listrik
- Udara Tekan
- Bahan Bakar
Spesifikasi Bahan Baku
1.Phthalic Anhydride
Rumus Molekul : C6H4(CO)2O
Kemurnian : 99,5 %
Impuritas : 0,5 % Maleic Anyhydride
Wujud : Padat
Warna : Kristal putih (rhombic)
Berat Molekul ` : 148,12 g/gmol
Titik Didih : 284,5℃
Titik Lebur : 130,8℃
Specific gravity : 1,527 (Air pada suhu 4℃)
Kelarutan : Larut dalam alkohol, dan sedikit larut dalam air.
2.Ethanol
Rumus Molekul : C2H5OH
Kemurnian : 95 %
Impuritas : 5 % H2O
Wujud : Cair
Warna : Tidak berwarna
Berat Molekul : 46,07 g/gmol
Titik Didih : 78,4℃
Titik Lebur : -112℃
Specific gravity : 0,789 (Pada suhu 20℃ dan air pada suhu 4℃)
Spesifikasi Bahan Pembantu
1.Asam Sulfat
Rumus Molekul : H2SO4
Kemurnian : 98 %
Impuritas : 2 % H2O
Wujud : Cair
Warna : Tidak berwarna
Berat Molekul : 98,08 g/gmol
Titik Didih : 340℃
Titik Lebur : 10,49℃
Specific gravity : 1,834 (Pada suhu 18℃ dan air pada suhu 4℃)
2.Sodium Hidroksida
Rumus Molekul : NaOH
Kemurnian : 48 %
Impuritas : 52 % H2O
Wujud : Cair
Warna : Tidak berwarna
Berat Molekul : 40 g/gmol
Specific gravity : 2,13
Kelarutan : Larut dalam alkohol dan air.
Spesifikasi Produk
1.Diethyl Phthalate
Rumus Molekul : C6H4(CO2C2H5)2
Kemurnian : 99 %
Impuritas : 1 % Maleic Anhydride
Wujud : Cair
Warna : Tidak berwarna
Berat Molekul : 222,24 g/gmol
Titik Didih : 298℃
Specific gravity : 1,121 (Pada suhu 25℃ dan air pada suhu 25℃)
Kelarutan : Tidak larut dalam air.
• Pengadaan dan Transportasi
Penyediaan kebutuhan bahan baku sangat diperlukan untuk
keberlangsungan pabrik, hal ini ditunjang dengan sarana transportasi
yang memadai untuk pengangkutan bahan baku dan pemasaran
produk. Sarana transportasi di Gresik cukup memadai, seperti jalan
raya yang berhubungan dengan pantura, Bandar Udara Djuanda, dan
Pelabuhan Tanjung Perak. Hal ini akan memudahkan dalam pengadaan
bahan baku dan pemasaran produk.
• Penyimpanan
Bahan baku Phthalic Anhydride ditampung dalam silo, dan
Ethanol disimpan dalam tangki penyimpanan pada suhu 30℃ dan
tekanan 1 atm. Bahan pendukung asam sulfat disimpan pada tangki
penyimpanan, dan kalsium hidroksida ditampung dalam silo pada suhu
30℃ dan tekanan 1 atm. Produk ditampung pada tangki penyimpanan
pada suhu 35℃ dan tekanan 1 atm.
DIAGRAM ALIR PROSES
Pemilihan Lokasi
• Sumber Bahan Baku
Bahan baku yaitu Phthalic Anhydride diperoleh dari PT. Petrowidada Gresik dan Ethanol
diperoleh PT. Molindo Raya Industrial Malang. Persediaan katalis asam sulfat diperoleh dari PT.
Petrokimia Gresik, dan bahan penetral diperoleh dari PT. Indo Bumi Agung Gresik.
• Letak Pasar
Produksi Diethyl Phthalate diutamakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,
terutama untuk industri polimer. Pemilihan lokasi di kawasan Gresik sangat mendukung pemasaran
produk Diethyl Phthalate mengingat pabrik yang akan didirikan dekat dengan konsumen di Jawa
Timur.
• Sarana Transportasi
Sarana transportasi di Gresik cukup memadai, seperti jalan raya yang berhubungan dengan
pantura, Bandar Udara Djuanda, dan Pelabuhan Tanjung Perak.
• Sarana Utilitas
Dekat dengan penyedia air untuk industri yaitu PT. Petrokimia Gresik, sehingga utilitas
mudah diperoleh.
• Tersedianya Tenaga Kerja
Kebutuhan tenaga kerja dapat dipenuhi dengan mudah, mengingat Jawa Timur termasuk
provinsi yang memiliki jumlah penduduk cukup besar.
TERIMAKASIH

You might also like